Teriakan Resti membuat Pradita dan Bara menghentikan ciuman mereka. Seketika gairah surut menciut seperti balon yang kempes. Pradita salah tingkah hingga jantungnya berdebar-debar kencang.
Bara tersenyum sambil mengusap-usap tengkuknya. "Hai, Resti."
"Astaga … Kalian ya …." Alisha menggelengkan kepalanya sambil mendecak.
Welas muncul dari belakangnya sambil mendorong Resti dan Alisha. "Ada apa sih? Ada apa sih?"
Resti dan Alisha nyaris terjengkang ke depan. Sontak saja keduanya menjerit kencang, tapi suaranya tidak sekencang jeritan Resti yang pertama.
"Ih, Welas! Kamu mah dorong-dorong sih!" seru Resti.
"Sori. Ada apa sih? Gua ketinggalan apaan nih?" tanya Welas lagi yang penasaran.
Alisha berbisik di kuping Welas hingga membuat matanya membelalak besar.
"Aduh," ujar Welas yang tampak tercengang.
"Udahan yuk. Masuk, masuk." Resti mendorong Alisha dan Welas untuk masuk ke dalam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com