"Heh! Siapa juga yang kangen sama lu?!" protes Pradita dengan suara keras.
"Kamu!" seru Bara. "Aku tahu, kamu kangen kan sama aku."
"Ih!" seru Pradita sambil mengernyit jijik. Lalu ia menutup teleponnya secara sepihak.
Pradita melempar ponselnya ke kaki ranjang dan hampir mengenai kaki Danu. Untung saja, Danu sudah tertidur lelap. Suara dengkurannya pelan dan teratur. Danu pasti sudah terbang ke alam mimpi.
Pradita keluar dari kamar dan melihat Yudi tidur di sofa. TV-nya sudah dimatikan. Lalu ia berjalan ke kamar satunya lagi. Di sana ada Alisha dan Resti di satu kasur, lalu Welas dan Ayuna di kasur satunya lagi.
Sungguh, tidak ada lagi tempat untuk Pradita tidur, selain di samping Danu. Gawat.
Pradita mendesah. Kepalanya berdenyut-denyut karena ia habis marah pada Bara. Ia membentak-bentak dengan keras dan rasanya sangat tidak nyaman. Hatinya sedih karena ia telah berkata kasar pada Bara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com