Sejak tadi Pradita bolak-balik mengejar kok yang dipukul oleh Danu. Sudah lama sekali ia tidak bermain badminton. Pukulan Danu memang keras, jadi Pradita semakin semangat untuk balas memukul padanya.
Beberapa kali Pradita melakukan smash, tapi Danu selalu berhasil membalas pukulannya. Napas Pradita jadi ngos-ngosan, tapi ia merasa senang. Danu menertawakannya.
"Yeeeey!" seru Danu. "Sekarang gua udah apal gerakan lu. Ayo sini bales lagi!"
Pradita jadi terbakar semangatnya. Ia melakukan servis dengan cukup keras. Danu mundur beberapa langkah dan sengaja melambungkan koknya cukup tinggi. Pradita mendongak ke atas dan entah matanya melihat apa. Ia memukul udara kosong sementara koknya jatuh mengenai kepalanya.
"Aaaah! Sebel!" keluh Pradita. "Udah ah. Gua mau istirahat dulu."
Pradita berjalan ke tempat duduknya dan meneguk air minum banyak-banyak. Badannya berkeringat, membasahi bajunya. Alisha yang sedang bermain gim di ponselnya mendongak menatap Pradita dan Danu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com