Bara menelan ludah saat ia melihat gadis itu muncul di hadapannya. Ia mengenakan kemeja longgar dan rok denim pendek di atas lutut. Wajahnya memang selalu terlihat mulus seperti porselen.
Alis Bara bertautan sambil menatap Trian tidak suka.
"Ngapain kamu di sini?" ucapnya ketus.
Trian mendengus sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Jadi kayak gitu cara kamu nyapa aku?"
Bara membuang wajahnya sambil memberengut kesal. Saka melihat Bara dan Trian secara bergantian. Sahabatnya itu jadi merasa canggung.
"Uhm, hai, Trian. Udah lama gak ketemu," sapa Saka sambil nyengir.
"Hai, Saka," balas Trian, tapi matanya masih menatap Bara dengan tajam.
"Kebeneran banget ada lu di sini, Trian," ujar Saka. "Lu abis dari mana?"
"Aku abis ke salon," jawab Trian sambil mengangkat dagunya dan kemudian mengibaskan rambutnya ke samping dengan penuh gaya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com