Akhirnya, ibunya pun melepaskan pelukannya. Siang itu mereka makan siang dalam ketegangan. Bara jadi merasa bersalah karena terlalu jujur pada perasaannya. Ia pasti telah menyakiti hati ibunya.
Bara bisa melihat ibunya tersenyum saat menawarkan sushi padanya. Mereka makan seperti ibu dan anak pada umumnya, tapi Bara pikir ia dan ibunya mungkin masih akan tetap canggung untuk di beberapa pertemuan selanjutnya sekalipun.
Sore itu, ibunya mengantarkan Bara ke bandara. Pelukan erat kembali Bara dapatkan. Setidaknya, pelukan ibunya terasa nyaman dan membuat hatinya sedikit gembira.
Bara tiba di Bandung pada pukul tujuh malam. Pak Kusnadi menjemputnya di bandara bahkan sebelum Bara meneleponnya. Syukurlah, Tante Kaira yang telah menyiapkan segala sesuatunya dengan detail.
"Pak, tolong anterin dulu saya ke Bandung Mall ya."
"Oke, Mas."
Ia sudah janjian dengan Pradita di sana, kebetulan karena ia dan Alisha sedang main ke sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com