Ah, dasar ayahnya! Habis disalim langsung saja membela Bara. Seharusnya kan ayahnya membelanya, bukan membela Bara.
"Gak apa-apa, Om," ujar Bara sambil tersenyum manis.
Ayahnya terkekeh. "Adek ini namanya siapa?"
"Kenalkan Om, nama saya Bara," kata Bara dengan wajah polos seperti anak TK yang tak berdosa.
"Oh, Nak Bara ini temannya Dita ya. Kalian satu sekolah kan?" tanya ayahnya.
"Ya, Om. Saya kakak kelasnya Dita."
Ayahnya membentuk mulutnya seperti huruf O besar. "Nak Bara ini mau jemput Dita ke sekolah ya?"
"Ya, Om. Saya mau jemput Dita." Lalu Bara menoleh ke arahnya. "Dit, kamu mau ke sekolah bareng sama aku?"
Ya elah, pakai nanya segala. Lucunya. Sejak kapan Bara meminta izin untuk melakukan sesuatu? Biasanya cowok itu lebih suka bertindak sesuka hati.
"Ya jelas mau lah, Nak Bara!" Ayahnya menepuk bahu Bara dengan ramah. "Kamu sama Bara aja ya ke sekolahnya. Papa mau istirahat lagi di rumah. Nanti ke kantor pas jam sembilan apa sepuluhan aja."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com