webnovel

Awakening Of The Fallen Soul

Penulis: Ni_zza
Sejarah
Sedang berlangsung · 63.8K Dilihat
  • 131 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Violet Charlotte, hanya memiliki dua pilihan dalam hidup. menjadi seorang Ratu di negeri nya, atau di negeri pasangannya. pilihan tersebut membuat nya di tuntut untuk terus-menerus melakukan hal egois, pilihan yang selalu membawanya ke ambang penyesalan tak berakhir. sedangkan takdir tidak memperdulikan hal tersebut, suka ataupun tidak, pada akhirnya Violet memang harus tetap memilih, dan menerima apapun hasil yang akan diterima dari keputusan nya.

tagar
4 tagar
Chapter 1Kecantikan Putri Violet

"Angsa yang indah itu selalu menjadi rebutan di berbagai kalangan. para saudagar berdebat, dan para budak hanya menimang harap semoga mendapat keberuntungan."

"Angsa tersebut memiliki paras unik yang membuat mata hanya ingin memandang ke arah dirinya, bulu putih lembut keemasannya begitu menawan hasrat ingin segera memiliki.."

"Sang saudagar terkaya berusaha terus menyebutkan nominal besar dari mulutnya agar menjadi seorang terpilih untuk memiliki angsa indah tersebut, begitupun dengan beberapa manusia tidak bermoral yang selalu berusaha mencurinya dari sang tuan pemilik angsa, ada juga---"

"Nona blaire, menurutku mungkin angsa yang kau maksud adalah Putri Violet, iya bukan?" Sela seorang anak lelaki tampan yang sedari tadi menyimak dongeng wanita muda yang disebutnya Nona blaire.

"Putri Violet? Emh.. kurasa kau ada benarnya Raz," balas anak perempuan yang tengah mengipasi pelan wajahnya dengan kipas cantik bercorak unik.

"Putri Violet memang cantik, semua mata yang memandang kearahnya pasti tidak akan rela bila terlewat sedetik sekalipun"

"Kaza, mulutmu bisa tidak dijaga? Kau mau yang mulia Raja menghukummu?" Emi, seorang anak yang berasal dari kalangan kerajaan itu menjawab sinis perkataan kaza.

"Kau lupa? Ayah ku juga seorang Raja."

"Maksudku bukan Yang mulia Kenny, yang kumaksud adalah yang mulia Markz, ayahanda dari putri Violet. "

"Nona blaire, tolong lanjutkan saja dongengnya," lanjut Emi.

"Ahh.. tapi ku rasa kaza ada benar nya, Putri Violet memanglah putri impian," sahut Arlo yang tengah menopang dagunya dengan sebelah tangan sambil memejamkan mata, mungkin sedang mengkhayal-kan sesuatu.

"Para pangeran dan putri sekalian, mohon bersikap tenang dan jangan berbicara, karna itulah peraturan kelas saya hari ini." Jawab Nona blaire se-ramah mungkin.

"Nona blaire, tolong berhenti bersikap kaku, dan tolong berikan pendapatmu tentang pembahasan kami yang satu ini.." kaza berbicara, membuat Nona blaire bingung harus bertindak apa.

"Nona blaire, ayo berikan pendapatmu!!" Seru Faya, anak perempuan yang tengah mengipasi wajahnya.

"Pangeran dan putri, mohon maaf bila saya akan mengatakan sesuatu yang tidak mengenakkan hati, memang benar Tuan Putri Agung Violet Charlotte adalah Putri impian yang kalian damba, tapi.. terdapat kenyataan rumit yang membuatnya berbeda."

"Kenyataan apa itu??" Seru penasaran Emi membuat yang lainnya ikut bertanya.

"Emh.. seperti yang kalian tau, Putri Violet bahkan tidak bisa disamakan dengan angsa berbulu putih keemasan seperti yang saya ceritakan, karna jelas Putri Violet sangat lebih dari semua ekspetasi, saya sangat setuju dengan apa yang pangeran kaza katakan, seseorang tak akan sanggup berpaling saat menatap Tuan Putri Agung Violet, tapi.."

"TAPI APA!?" teriak putri lainnya dengan nada geram.

"Nona blaire, bicaralah terus terang! Kau membuatku seperti hampir mati karna penasaran!" Lanjut Putri tersebut.

"Tolong tenang Putri Zura."

"Astaga, berhenti basa basi, ayo cepat lanjutkan!"

Nona blaire membuang nafas pelan, sungguh menghadapi anak seorang bangsawan butuh kesabaran super extra.

"Baiklah saya lanjutkan." Nona blaire kembali membuang nafas cepat sebelum melanjutkan kalimat tertundanya.

"Tapi dari semua yang saya katakan, ada satu hal yang membuat Tuan Putri Agung Violet selalu menjadi daftar hitam calon Ratu dari kerajaan asing."

"Hah? Apa maksudmu!" Seru kaza tidak terima.

"Maksud saya adalah, setiap ada Raja yang ingin menjodohkan Putra mahkotanya dengan putri Violet, pasti akan berpikir kembali beribu-ribu kali lipat, dengan kendalah alasan, putri Violet adalah anak pertama, yang dianggap sebagai perusak garis keturunan."

"Astaga.. bagaimana bisa?" Sahut faya tercengang dengan mulut terbuka sempurna

"Karna anak pertama seorang Raja yang merupakan perempuan dianggap musibah pembawa malapetaka."

"Alasan tidak masuk akal!!  Bagaimana bisa Putri Violet diperlakukan secara tidak adil!" Marah Arlo

"Alasannya sederhana, karna yang sepantasnya menjadi anak pertama seorang Raja adalah anak lelaki yang nantinya akan menjadi Putra mahkota."

"Ya Tuhan.. kasihan sekali putri Violet, pupus sudah harapanku bersama dengannya, orang tuaku pasti akan membantah mati-matian." Sedih Arlo, terlihat jelas dari raut wajahnya yang kecewa.

"Begitulah alasan yang selama ini saya tau, tapi Pangeran Arlo tidak perlu bersedih, bukankah masih banyak wanita bangsawan la--" perkataan Nona blaire seketika terhenti saat mendengar salah satu anak yang berada di kelasnya mengajukan pertanyaan.

"Lantas, apa yang akan menimpa Putri Agung Violet Charlotte bila menikahi seorang Putra mahkota Raja?" Tanya anak itu dengan suara lantang, membuat perhatian semua orang mengarah kearahnya.

"Saya ajukan pertanyaan sekali lagi, apa yang akan terjadi pada seorang Violet?" Tanya anak itu kembali dengan suara lantangnya.

Bukannya menjawab pertanyaan anak itu, Nona blaire malah mematung kaku dengan wajah yang sudah pucat pasi.

Bukan hanya Nona blaire, semua anak bangsawan yang berada di dalam kelas pelajaran khusus itu juga tercengang setelah tau siapa yang baru saja mengajukan pertanyaan itu.

"Apa tidak ada yang berniat menjawab pertanyaan ku?" Anak itu menunjukkan ekspresi datar.

"T-tuan putri Agung Violet Charlotte! Hamba mohon maaf... Tolong maaf kan perkataan lancang hamba.." Nona blaire berjalan mendekati tempat anak itu, lalu bertekuk lutut tepat dihadapannya.

"Dengar, aku tidak membutuhkan mu untuk bertekuk lutut seperti ini." Merasa jengkel, Violet langsung saja memutuskan untuk pergi dari kelas yang di bimbing oleh Nona blaire tersebut.

"Tu-tuan Putri!" Nona blaire menyeru dengan wajah pucat nya. Tentu saja hal itu disaksikan oleh seluruh anak bangsawan yang sedang berada di kelasnya.

"Ta-tadi itu Tuan Putri Violet Charlotte!!?" Kata Emi dengan nada khas terkejutnya.

"Kenapa kita semua tidak menyadari keberadaannya?"

"Kapan dia datangnya? Perasaan tadi dia tidak ada.."

"Apa dia mendengar semua pembicaraan kita? Astaga.."

"Sungguh mengejutkan, tetapi putri Meghan ternyata memang lebih seperti apa yang kita bayangkan, dia lebih dari sempurna.."

"Dia benar-benar sempurna, tapi apa tadi dia sedang marah?"

"Nona blaire, kami berharap kau akan baik-baik saja setelah ini."

Begitulah kira-kira gumaman para Putri dan Pangeran yang ada disana. Ada yang terkejut, terpesona, dan tentunya khawatir.

Nona blaire sendiri saat ini masih bersimpuh di atas lantai marmer dengan wajah tertunduk.

"Pangeran dan Putri sekalian, saya mohon maaf atas apa yang terjadi hari ini.." Nona blaire berbicara pelan, sangat pelan.

"Harusnya kau tidak perlu mengatakan hal yang bersifat pribadi seperti itu Nona blaire," sahut Faya.

"Sungguh disayangkan memang," Ungkap kaza dengan wajah dramatis, terlihat ia tidak ingin terlalu mengasihani hidup Nona blaire saat ini.

***

Anda Mungkin Juga Menyukai

Not a Classic Wedding

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.

seinseinaa · Sejarah
4.8
323 Chs

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Sejarah
Peringkat tidak cukup
119 Chs

Bree: The Jewel of The Heal

Brianna Sincerity Reinhart, putri seorang Duke yang mengepalai Provinsi Heal di Negeri Savior. Suatu hari, Bree menyelamatkan seorang wanita yang berasal dari negeri Siheyuan, sebuah negeri yang merupakan negara sahabat kerajaan Savior. Bree membawa wanita tersebut ke kediaman keluarga Reinhart dan malangnya wanita itu mengalami amnesia dan hanya mengingat kalau dia biasa dipanggil Han-Han. Ternyata wanita tersebut memiliki kemampuan pengobatan tradisional yang sangat mumpuni, sehingga Duke Reinhart memintanya untuk menjadi tabib muda di Kastil Heal. Sejak kehadiran Han-Han Bree mulai semangat menekuni dunia obat-obatan dan menjadi lebih terarah. Bree menjadi rajin untuk memperbaiki diri karena ingin mendapatkan keanggunan seperti Han-Han. Di saat Kaisar Abraham, pimpinan negara Savior, mengadakan kerjasama dengan Siheyuan, mereka menerima delegasi yang dikirimkan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuan Muda Lacey, seorang jenderal perang yang masih muda, tampan, tangguh namun minim ekspresi. Bree langsung menyukai pria tersebut saat pertama kali mencuri pandang pada Tuan Muda Lacey tersebut. Bree yang mempunyai perangai terbuka dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Yue Lacey namun penolakan adalah yang menjadi santapannya. Puncaknya adalah saat Yue Lacey bertemu si anggun dan cerdas Han-Han. Tuan Muda tersebut tidak menutupi ketertarikannya dan itu membuat Bree sangat tersakiti. Haruskah Bree mengalah demi Han-Han yang menjadi sumber inspirasinya? Haruskah dia melepaskan pria idamannya, Yue Lacey? Kisah berawal di provinsi Heal. Apakah nama provinsi ini akan sesuai dengan pengharapannya, penyembuh. Ini kisah lika-liku Bree dalam mencari peraduan cintanya. Kisah ini bukan hanya mengajarkan mengenai mengejar dan mempertahankan cinta karena tingkat tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Siapakah yang akan mengikhlaskan, Bree atau Han-Han?

Pena_Bulat · Sejarah
Peringkat tidak cukup
48 Chs
Indeks
Jilid 1