"Sepertinya tidak nyaman kalau bicara sambil berdiri. Bagaimana kalau kita cari tempat duduk yang lebih enak untuk bicara." Pria tambun yang didampingi oleh dua orang pengawal di sebelah kanan kirinya itu menunjuk sebuah meja dan empat kursi yang terletak di luar kantor polisi. Darren berjalan bersisian dengan pria itu. Namun, ada rasa yang sangat mengganggu pria bermata hijau itu karena wanita yang berdiri di samping pria bernama Agung itu sejak tadi menatap Darren tak berkedip.
"Dimana anakku?" Sebuah suara yang sangat dikenali Darren, menyeruak masuk ke dalam kantor polisi dan spontan semua orang melihat ke arah datangnya suara.
"Ibu!"
"Sayang!"
"Darren, mamah bilang kalau Ratu ada di dalam. Kenapa kamu tidak bilang padaku? Ada apa dengan Ratu?" Darren menghampiri sang istri yang datang dengan wajah paniknya lalu memegang kedua lengan wanita yang telah memberinya tiga anak itu dan berkata dengan sangat lembut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com