webnovel

Chapter 59 - Raki dan Conis

Setelah sampai di White White Sea, Lepus lalu meminta Pagaya untuk mengarahkan ke tempat berlabuh kapal.

Setelah berlabuh, semua orang turun dari kapal, lalu Lepus menyembunyikan kapal Jormungandr di dalam gap untuk diamankan.

Kemudian Lepus membuka portal gap untuk mereka semua menuju ke reruntuhan Shandora.

Sesampainya di sana, Lepus meminta Pagaya untuk memandu kru-nya dan mencarikan tempat istirahat sekaligus menjelaskan kepada orang-orang di sini kalau mereka tidak datang untuk niat buruk. Sementara Lepus sendiri, dia bersama Conis pergi mencari Raki.

Tak lama kemudian, Lepus dan Conis melihat sosok wanita berambut hitam panjang duduk di atas batu membelakangi mereka.

Lepus kemudian perlahan mendekatinya lalu memeluk dari belakang dan berkata halus.

".... Merindukanku?"

Wanita itu, Raki, yang sebelumnya sedikit melamun, bergidik terkejut tiba-tiba ada orang memeluknya dari belakang dan berbisik padanya.

Dan setelah menengok ke belakang lalu melihat wajah orang yang memeluknya, Raki sangat terkejut!

Tapi, kemudian dia tersenyum lega dan bicara.

"Kenapa kau di sini?"

Lepus tersenyum pada Raki dan menjawab.

"Tentu saja menjemputmu. Apa kau lupa janji kita?"

".... Tidak. Aku tak pernah lupa."

Raki tersenyum kecil dan menggelengkan kepala.

Lepus kemudian melepaskan Raki lalu duduk di sebelahnya.

Conis tersenyum kecil lalu menghampiri mereka berdua dan duduk di sebelah Lepus.

Tak lama kemudian, Lepus lalu bicara pada mereka berdua.

".... Apa kalian tahu kalau Enel mati?"

Mendengar pernyataan Lepus, Raki dan Conis terbelalak tercengang.

"Ma...ti?"

"Enel mati?"

Lepus tersenyum dan menjawab.

"Ya. Aku menemukan buah Goro Goro yang seharusnya miliknya. Jadi, aku yakin dia sudah mati, meskipun tak tahu bagaimana bisa. Kalian tak perlu khawatir dia akan kembali dan menjadi ancaman lagi."

Lepus sedikit berbohong dengan tidak mengatakan kalau sebenarnya Enel dia bunuh. Dia sedikit berbohong agar mereka tidak merasa syok dan takut padanya.

"Jadi, sekarang kalian bisa tenang dan ikut bersamaku, kan?"

Mendengar pertanyaan Lepus, Raki dan Conis terdiam dan berpikir dalam untuk mempertimbangkan.

Dan tak lama kemudian, mereka berdua mengangguk.

"".... Um.""

Lepus tersenyum lebar lalu memeluk mereka berdua.

~~~

Setelah beberapa lama mereka bertiga duduk melepas kerinduan mereka, Lepus teringat sesuatu dan dia pun bertanya.

"Raki, apa kekuatan dari buah iblis yang kuberikan padamu dulu?"

Mendengar pertanyaan Lepus, Raki lalu berdiri.

".... Akan kutunjukkan."

Kemudian, sayap putih kecil di punggungnya Raki tampak membesar dan berubah warna menjadi hitam.

Melihat ini, Lepus cukup terkejut dan bertanya.

"Sayap hitam? Zoan?"

Lalu Raki mengangguk dan tersenyum kecil menjawab Lepus.

"Benar. Zoan Tori Tori no Mi, Model: Gagak."

Lepus pun mengangguk mengerti.

"Jadi begitu.... Zoan Gagak, ya.... Berarti kau bisa berubah sepenuhnya ataupun hybrid, kan?"

"Um. Memang bisa. Tapi, aku berlatih hingga akhirnya bisa mengubah sebagian tubuhku saja, seperti sayapku ini."

"Oh, begitu.... Baguslah."

Kemudian Lepus berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan sesuatu.

Lepus mengeluarkan buah iblis putih yang dia temukan di White Sea sebelumnya.

Lepus lalu berkata pada Conis.

"Conis, buah ini untukmu."

Raki dan Conis terkejut saat Lepus mengeluarkan buah iblis. Apalagi Conis yang mendengar buah itu untuknya.

"Aku...."

Conis agak ragu-ragu menerima.

Melihat Conis tampak ragu-ragu, Lepus lalu menjelaskan alasannya memberikan buah itu padanya.

"Conis, kau akan ikut bersama kami turun ke Blue Sea. Meskipun aku bisa menjamin keamanan dan keselamatanmu, aku akan khawatir kalau kau tak bisa jaga diri sendiri. Pagaya-san juga pasti akan khawatir kalau kau pergi begitu saja tanpa ada kepastian kau bisa jaga diri. Karena itulah aku memberikan buah ini padamu. Aku tak tahu apa kekuatan yang akan didapat dari buah ini. Tapi, paling tidak itu bisa memastikan kau punya kekuatan dan kami semua bisa lebih tenang. Jadi, terimalah buah ini."

Raki lalu juga ikut membujuk Conis.

"Itu benar. Kita harus bisa jaga diri dan tidak mengkhawatirkan orang-orang yang peduli pada kita, Conis. Kau tak perlu ragu menerima buah ini."

"Itu...."

Conis masih agak ragu-ragu.

Kemudian dia diam dan berpikir sejenak.

Setelah beberapa lama berpikir dan mempertimbangkan, Conis akhirnya mengangguk.

"Baiklah...."

Lepus dan Raki mengangguk lega atas keputusan Conis.

Lepus lalu menyerahkan buah iblis putih itu pada Conis.

"Makanlah. Gigit sedikit saja cukup. Karena rasanya sangat-sangat tidak enak dan menjijikkan."

"U-Um...."

Conis menerima buah iblis itu, lalu dengan gugup mendekatkan ke mulutnya. Kemudian Conis menggigit sedikit buah itu dan memaksa menelannya!

"Uhhk!!!!"

Conis tampak pucat dan mual.

Lepus dan Raki yang sudah pernah merasakan betapa tidak enaknya rasa buah iblis hanya bisa tersenyum masam.

"Uhh.... Kau tidak apa-apa?"

Lepus bertanya agak khawatir.

Conis menggelengkan kepala dan berusaha menenangkan diri.

Lepus dan Raki lalu diam menunggu Conis merasa baikan.

Bab berikutnya