webnovel

Bab 214: Royal Dutch Shell 8

"Belum selesai dongeng mimpi peri-perinya?" tanya Renji. Pria itu menata semua barang dengan rapi melebihi cara Ginnan yang sudah biasa melakukannya sendiri di rusun.

"Bukan, hei aku sungguhan…" kata Ginnan dengan seringai kecil yang bodoh di mata Renji. "Kau boleh mengolokku setelah ini, tapi mimpi dilayani naga seperti dongeng memang bukan kali pertama dalam tidurku. Kadang aku jadi raja. Kadang aku jadi penguasa. Kadang aku jadi ksatria terhebat sepanjang masa."

"Hmph, kau jadi halu karena terlalu lama kesepian ternyata."

"Hei!"

"Tidak terima?"

Ginnan menggaruk pipinya yang tak gatal. "..Ugh. Terima sih. Lagian aku memang pantas dibilang miskin tanpa tapi," katanya. "Hanya saja, meskipun ala dongeng-dongeng… Aku merasa sensasinya terlalu nyata karena sering dikeliling cahaya di dalam sana. Cahaya berkat, cahaya harta, cahaya umur panjang dan masih banyak lagi."

"Kalau begitu hidupmu benar-benar beruntung."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya