"Begitu."
Ginnan berdiri dan melipat lengan di depan dada. "Dan aku juga tidak pernah aneh-aneh. Dipesan ya dipesan. Palingan hanya bawa lubrikan untuk para klien. Kalau soal beginian... Kau boleh menghinaku. Ahaha..." tawanya. Lalu menunjuk ke sebuah mainan seks. "Bagus. Astaga... Yang ini bahkan berbentuk pisang besar! Apa aku tidak salah lihat?"
"Itu untuk para wanita..." kata Renji singkat.
"Iya-iya aku tahu—"
"Atau lelaki bottom yang kesepian." Lanjut Renji. Membuat dadanya bergemuruh seketika.
DEG
Ginnan pun langsung memerah dan membuang muka. "A-Apa-apaan... Ada juga yang seperti itu," katanya. "Kalau soal vibrator dan dildo pada umumnya sih aku sudah pernah lihat di internet. Hm.... Hm.... Semuanya persis seperti di gambar yang kulihat dulu," lanjutnya puas. Lalu menoleh ke arah Renji. "Kau sendiri, berarti sudah tahu soal beginian sejak lama ya—oh... harusnya aku tidak bertanya."
Renji diam saja dan hanya menatapnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com