"Hmm..." gumam Mayumi. "Daripada itu, bagaimana kabarmu di sana? Senang dengan liburanmu?"
"Ck. Kalau bukan hal penting kututup--"
"Tunggu," sela Mayumi. Dia lalu tertawa. "Lagi-lagi dingin kepadaku, astaga... Memang aku salah apa kepadamu?"
"..."
Mayumi memindah ponselnya ke telinga kiri. "Begini, Nak. Aku tahu kau membenciku setelah hal yang menimpa Veer, Haru dan pacarmu itu," katanya. Dengan dada yang mendadak serasa disumpal batu. "Tapi, haha... Aku mengerti. Kau pasti sudah sangat lelah sekarang. Jadi lakukan saja apapun yang kau mau dimulai sejak pulang nanti..."
"Itu bukan urusanmu--"
"Nak--"
"Bedebah."
"..."
Batu itu kini mendesak turun ke dasar ususnya. Memberontak. Mencoba mengoyak-oyak isinya sekaligus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com