webnovel

Bab 18

"Selamat malam !!! Apa benar ini kediaman saudara Arsen Dwiraga ?!"

"Iya benar. Ada apa ya pak ?!" Tanya Risa sang ibunda yang tak tau.

"Siapa mah ?!"

Arsen terkejut saat mendapati dua orang polisi berdiri di depan pintu rumahnya. Ia pikir bukan polisi. Hatinya was was dan cemas. Keringat dingin menyelimutinya,ia terdiam.

"Apa benar anda saudara Arsen Dwiraga?!" Tanya polisi.

"I-ya,benar !!" Jawab Arsen mencoba setengah mungkin.

Risa menatap bingung pada anaknya. Ibunda merasakan ada yang tidak beres dengan anak bungsunya. Dari gerak gerik panik Arsen,sang ibunda sudah merasakan jika Arsen telah melakukan sesuatu melanggar hukum.

"Kami dari pihak kepolisian menerima surat perintah penangkapan saudara Arsen Dwiraga. Saudara Arsen terbukti melakukan pelecehan terhadap saudari Azalea Revionard !!!" Ujar salah satu polisi memberikan surat penangkapan.

Arsen panik,bayang bayang penjara memenuhi pikirannya. Keringat dingin menyelimutinya,tangannya gemetar menerima surat penangkapannya. Risa menggeleng tak mempercayai ucapan polisi. Ia merebut surat itu dengan perasaan bercampur aduk. Syok !!! Itulah yang dirasakan Risa. Airmata Risa tak terbendung lagi setelah membaca surat itu. Ia kecewa dengan putra.

"Saya tidak melakukan itu pak !!!" Arsen tak mau bernasib seperti ini.

"Anda bisa menjelaskannya di kantor !!!" Polisi memborgol kedua tangan Arsen.

Arsen panik, ia tak menduga jika akan berakhir seperti ini. Polisi membawa Arsen ke kantor polisi. Arsen memberontak tak mau. Kedua pergelangan tangannya sudah terkunci oleh benda besi itu.  "Mama,tolongin Arsen ma !!! Arsen gak mau di penjara !!!"

Risa hanya menangis terisak tak bisa melakukan apapun. Kecewa ? Pasti. Ibu mana yang tak kecewa dengan kelakuan bejat anaknya.

***

Sheira mengantar Keyla ke kelasnya. Mereka berangkat sekolah bareng karena semalam Keyla tidur di apartemen Sheira. Seperti dua princess keturunan bangsawan,keduanya banyak mendapat pujian dari orang orang di koridor.

Primadona sekolah tuan putri pemilik sekolah yang terkenal badgirl Troublemaker berjalan beriringan dengan the most wanted yang sejuta prestasi. Dan keduanya nampak baik baik saja,semua orang juga tau dulunya dua cewek itu tidak pernah akur bahkan sifatnya bertolak belakang. Seperti kutub es dan cahaya matahari yang tiba tiba mencairkan kutub tersebut,membuat lelehan es menggegerkan seluruh dunia yang hampir tenggelam. (Lebay sumpah _-)

Banyak sapaan dan pujian terlontar untuk keduanya. Tapi,sayangnya tak ada yang berniat menanggapi pujian bahkan sapaan dari mereka.

"Keyla !!!" Panggil Tania berlari menghampiri Keyla dan Sheira dari belakang.

Keduanya berhenti,menengok kebelakang.

"Dipanggil dari tadi kagak nyambung !! Budeg lo ya ?!" Cerocos Tania mengatur nafas karena berlari.

Keyla memutar malas bola matanya.

"Ekhem !!! Siapa yang budeg ?!" Deheman Sheira membuat Tania cengengesan tidak jelas.

"Hehe !!! Gak kok kak !!! Gue yang budeg !!"

Keyla terkekeh geli melihat sahabatnya yang awkward di depan Sheira. "Ada apaan ?!"

"Lo tau gak ?! kak Arsen di penjara !!!"

"Hah ?!!!! Yang bener ?!" Antara percaya dan tidak percaya,Keyla melirik Sheira.

"Iyaaa !!! Di grup Arsen'haeters rame banget bahas itu !" Jelas Tania menunjukkan grup WA berjudul 'ArsenHeaters' di handphone nya.

Keyla melihat beberapa potret Arsen yang dibekuk polisi kemarin. Sheira mengambil handphone Tania memastikan beritanya. Keyla melirik Sheira yang sedang menatapnya kembali. "Bravo !!" Ujar Sheira tersenyum senang.

"Ssstttt!!! Dia kok berangkat sekolah sih ?!"

"Kalo gue mah malu berangkat sekolah !"

"Dia gak prawan ya !"

"Ih gak bisa jaga harga diri !"

"Jalang SMA Adhyaksa!"

"Perusak nama sekolah !"

"Masih punya muka dia !"

"Bicth!"

"Pelacur"

Bisikan bisikan dari orang yang ada di koridor  mengalihkan pandangan Keyla dan Sheira. Sheira terpaku melihat Lea yang datang ke sekolah setelah beberapa hari tidak berangkat. Tapi,Lea tidak mengenakan seragam sekolah.

Lea berjalan menuju Sheira. Tatapan Sheira terkunci pada Lea. Tatapan yang sulit diartikan.

"Hai !!!" Sapa Lea tersenyum canggung diperhatikan oleh Sheira.

"Hai !" Balas Sheira. Semuanya berubah setelah kejadian malam itu,Sheira yang awalnya dingin pada Lea kini mulai mencair perlahan.

Sheira tidak sadar jika sedari tadi ada yang terbakar cemburu. Wajah Keyla merah padam menahan cemburu. Bahkan Sheira tak menyadarinya. Keyla kesal dengan Sheira yang tiba tiba ramah dengan orang lain.

"Kok panas banget ya pagi ini !!" Sindir Keyla mengibaskan tangannya seolah cuaca panas. Padahal masih pagi.

"Kagak mandi lu ya !! Makanya gerah kan ?!" Saut  Tania.

Alih memperhatikan Keyla,Sheira malah sibuk berbicara dengan Lea.

"Gak sekolah ?! Kok gak pake seragam ?!" Tanya Sheira bingung pada Lea.

"Kenapa jadi perhatian gini sih Sheira ?! Sama orang lain juga !" Batin Keyla menatap Lea tanpa ekspresi.

Lea menggeleng, "Gak! Aku mau ngurus surat pindah sekolah !!" Lea tersenyum melihat ekspresi syok Sheira.

"Huuffttt,,,,,!!! Bagus deh kalo pindah !" Batin Keyla bernafas lega.

"Pindah ?!"

"Iya ! Kak Hera meminta aku buat sekolah di London,dan kak David menyetujui. Lusa aku akan berangkat, " Jelas Lea.

Keyla memutar malas bola matanya,ia pergi lebih dulu meninggalkan Sheira. Ia meninggalkan mereka dengan menghentak hentakkan kakinya seperti anak kecil,Tania bergegas menyusul Keyla ke kelas.

"Eehh,,,,! Keyla ?" Sheira bingung melihat Keyla yang meninggalkannya sendiri dengan Lea.

"Emm,,,aku susul Keyla dulu ya !!! See you !" Sheira tersenyum manis untuk terakhir kalinya pada Lea sebelum pergi. Karena setelah ini,ia tidak akan melihat Lea lagi di Indonesia.

"I-iya!!! See you !" Balas Lea canggung melambaikan tangan pada Sheira yang menjauh.

Di dalam kelas,Keyla yang baru sampai di bangku membanting tas nya meluapkan kekesalannya. Beberapa temannya terlonjak kaget karena ulah Keyla.

"Heh ?! Settan !!! Ngagetin,bangsad !"

Bukannya minta maaf,Keyla justru memberikan tatapan tajam membunuh pada Albert. Tak lama Tania muncul dari pintu kelas. Keyla duduk dan mengeluarkan earphone memutar musik untuk menghilangkan kekesalannya pada Sheira. Ia berkali kali membuang nafas kasarnya,mencoba meredakan api yang sempat membakar hatinya pagi ini.

Tania duduk di bangkunya yang berada di sebelah Keyla. Albert bertanya pelan pada Tania, "Shuttt!!! Dia kenapa ?! Lagi dapet ?! Sensi banget pagi ini !"

"Gue juga gak tau!! Tanggal berapa hari ini ?!" Tanya Tania ikut memelankan suaranya.

Albert melihat jam tangannya, "tanggal 28,"

"Seingat gue,dia udah dapet minggu lalu !!!" Balas Tania berharap Keyla tak mendengar.

"Lha terus kenapa kayak singa gitu ?!" Tanya Albert bergidik ngeri.

Tania mengangkat bahunya tanda tak tahu. "Atau,,,," Tania menggantungkan kalimatnya mencoba memikirkan penyebabnya.

"Atau apa ?!" Tanya Albert penasaran.

"Atau jangan jangan dia-"

"BERISIK !!" Bentak Keyla membuat keduanya kaget.

Walaupun ia memasang earphone di telinganya dan mendengarkan musik,dia masih bisa mendengar bisikan Tania pada Albert. Segitunya cewek kalo kesal gegara cemburu (?)

Sementara di koridor,Sheira memaki dirinya sendiri. Ia berjalan terburu buru ke kelas Keyla.

"Sheira!!" Panggil Zeva menyamakan langkahnya dengan Sheira.

"Hm," balas Sheira mengabaikan Zeva yang sibuk dengan coklatnya.

"Shei,kalo ada orang yang ngasih coklat itu artinya apa ?! Gue dapet coklat dari Naya,katanya titipan kira kira dari siapa ya ?!" Tanya Zeva senyum senyum sendiri menatap 2 bungkus coklat di tangannya.

"Nanti aja deh bahasnya !" Balas Sheira menengok pada Zeva.

Satu ide muncul di otak Sheira. Ia mengambil satu bungkus coklat dari tangan Zeva. "Eh,,,! Coklat gue !"

"Satu doang !!! Pacar gue ngambek!" Kata Sheira bergegas ke kelas Keyla mengabaikan makian Zeva.

"Dasar cewek gak modal !!! Cewek dia yang ngambek,coklat gue yang kena ambil !" Gerutu Zeva kesal.

.

.

.

Keyla sibuk menyalin catatan biologi di kelas. Earphone dibiarkan menggantung di lehernya. Seseorang sedang berdiri di sebelahnya. Sheira berdiri di samping bangkunya,memperhatikan Keyla lekat. Keyla hanya membiarkan Sheira berdiri seperti patung,tanpa mau melihatnya.

Ditengah sibuknya menyalin,sebungkus coklat disodorkan Sheira untuk Keyla. Tepat menghalangi Keyla yang sedang menulis.

Keyla berdecak kesal, "Ck,,,,! Pengganggu !"

"Tolong dong bilangin ke ketua OSIS ini,suruh pergi dari kelas kita !" Kata Keyla lantang pada Tania berharap teman teman sekelasnya mendengar.

Sheira mengangkat sebelah alis mendengarnya, ia menatap dingin pada Tania yang hendak membuka mulut untuk mengusirnya. Melihat tatapan Sheira, berhasil membekukan mulut Tania yang hendak bicara itu. Tania menutup mulutnya kembali.

"Beri tau ke dia kalo Ketua OSIS punya kebebasan penuh !" Balas Sheira.

Keyla mendelik tajam pada Sheira. Kalo sudah bertengkar gini,selalu gak mau bicara langsung. Ditengah keheningan mereka,

"Bilang langsung gak bisa ya ?!" Tanya Albert tiba tiba. Membuat suasana semakin seram antara Keyla dan Sheira. Ditambah suasana kelas yang tiba tiba sunyi memperhatikan drama dari kedua cewek tersebut.

"Gak !" Balas keduanya bersamaan dan terkesan membentak.

"Ups!" Albert menutup mulutnya rapat rapat setelah mendapat jawaban singkat keduanya.

Sheira menghela nafas berat, mengatur nada suaranya agar tak terkesan dingin dan marah. Untuk kali ini,ia memutuskan mengalah. Mungkin Keyla bisa menenangkan diri dulu,pikirnya.

"Gue minta maaf !!! Mungkin menurut lo gue nyakitin lo,tapi gue gak bermaksud seperti itu. Sekali lagi,gue dan Lea cuma sebatas teman !" Sheira mengatakan dengan lembut tapi penuh ketegasan. Tak ada nada kesal ataupun marah pada Keyla. Hm,,,,Mungkin orang di kelas mendengarnya.

Setelah meletakkan coklat di meja Keyla, Sheira melangkah meninggalkan kelas Keyla. Sedangkan Keyla menatap kosong coklat di depannya.

"Gue terlalu cemburu kalik ya??" Pikir Keyla.

Bab berikutnya