Keesokan harinya Ardy masih sering ngelamun bahkan ketangkap basah asik dengan kemelut di dalam kepalanya, Erza jadi khawatir sebagai orang yang selalu ada di samping si cowok bermata bak rajawali itu, dia nggak mau Ardy memendam sesuatu lagi. Tapi waktu mereka terbatas gara-gara kelas, Erza mendengus karena harus kembali ke kelasnya sebelum berhasil bertemu Ardy yang saat jam istirahat pertama itu berada di tembok belakang sekolah seperti biasa, cuma bedanya nggak ditemenin siapa-siapa karena dia lagi pengen sendiri.
Ada bunyi gemersik dari arah atas tembok dan Ardy bodo amat, tahu bel lagi berdering tapi si cowok bermata bak rajawali ini nggak berkutik di tempatnya, iya mau bolos jam kedua. "Kagak ngajak-ngajak," tegur Yusril setelah turun dengan cara loncat dari atas, iya sumber dari bunyi gemersik di atas itu Yusril dan Ardy udah tahu itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com