Yusril berhenti tepat di depan pagar, turun dari motor dan nggak segan-segan buat buka pintu pagar lebar-lebar kemudian bawa motornya masuk dengan Winda yang nyusul di belakang. Lantas orang rumah yang denger ada kendaraan masuk langsung keluar, bukan nyambut atau apa tapi langsung kacak pinggang sembari natap kedatangan Yusril dengan kesel.
"Bagus banget ya Yus telpon kakak sama bapak nggak diangkat?" Labrak seorang perempuan berhijab merah muda tanpa hirauin kalau adiknya itu pulang bareng seseorang, bahkan mungkin kakaknya itu nggak sadar sama kehadiran Winda.
"Apa sih kak," sahut Yusril yang nggak mau ambil pusing sama labrakan kakaknya itu.
"Kenalin, temenku kak." Tanpa basa-basi Yusril langsung sadarin kakaknya kalau dia datang bareng orang lain.
Winda jalan lebih deket lagi dengan Yusril kemudian senyum canggung ke perempuan yang sedari tadi Yusril panggil kakak itu. "Assalamualaikum kak, aku Winda temennya Yusril," ucap Winda memperkenalkan dirinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com