webnovel

RUN!!

Thomas tersenyum secara tidak sadar saat mendapati dua kakak-beradik itu berpelukan. Akhirnya permasalahan yang dihadapi mereka berdua dapat diselesaikan secara kekeluargaan tanpa adanya perkelahian. Tampaknya Alice mulai menerima alasan yang diberikan Lizzie tentang mengapa ia terpaksa menghabisi nyawa kakaknya. Dan tampaknya juga, Lizzie sendiri menyesal telah melakukan itu pada Alice dan tidak menemukan cara lain untuk menghentikan neneknya.

"Membosankan."

"Menurutmu yang suka keributan, bukan menurutku yang suka kedamaian." Itu tanggapan yang Thomas berikan pada komentar yang dikeluarkan Lagossia. "Kapan kau akan membangunkan kami dari mimpi ini?"

"Sampai aku bisa merasakan rasa benci kalian pada Nataline sepenuhnya." Bentukan kepala dari balik kain usang itu menoleh ke arahnya. "Sampai sekarang, aku baru merasakan setengah kebencian itu. Kau… kau masih merasa ragu. Bukan begitu, Thomas?" Suaranya merendah di akhir kata.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya