Davira menyerahkan beberapa lembar uang yang baru saja dikeluarkannya dari dalam dompet. Melirik sejenak Arka yang kini sudah berdiri di sisi pintu masuk sembari menatap jalanan besar di depannya. Sebenarnya sih, Arka ingin membayar semua belanjaan Davira. Toh juga tak mahal, sebab gadis itu hanya membeli beberapa camilan juga minuman kaleng dan botol guna menemaninya bermalam juga untuk besok kalau-kalau ia bosan dengan aktivitas rutinnya yang itu-itu saja. Meksipun ada beberapa makanan ringan juga cemilan di dalam lemari penyimpinan milik keluarga Arka Aditya, namun Davira tak ingin merepotkan lebih banyak lagi. Tinggal di dalam rumah Arka sebagai tamu yang menetap untuk beberapa hari ke depan saja sudah membuatnya merasa tak enak meskipun Tante Desi berulang kali menegaskan bahwa kehadiran Davira sungguh diharapkan dan dinantikan mengingat wanita yang usianya hampir sama dengan mamanya itu sangat menginginkan seorang putri untuk melengkapi keluarganya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com