webnovel

Rumah Baru

Dan setelah mereka menetap sementara di rumah saudara mereka, maka dimulai lah usaha untuk membuka lahan bagi keluarganya, dan usaha untuk membangun rumah bagi keluarga mereka, dengan Bapak, saudara laki-laki pertama mereka yang bernama Rudi, kemudian Sugi saudara kedua mereka, dan di tambah Kakek mereka, berangkat untuk membuka asa baru bagi kehidupan keluarganya

Hari ini sudah seminggu dari kepergian Bapak, saudara, dan Kakeknya dari rumah saudara mereka untuk membuka lahan, dan kini giliran Yanti, Giyanti, beserta Ibu dan Nenek mereka untuk datang berkunjung, membawa bekal hidup bagi keluarga mereka yang telah seminggu hidup berpisah

Menaiki Bus kecil seperti Metro mini yang sarat dengan penumpang, dan berbagai macam barang, membuat Yanti dan Giyanti yang jarang menaiki kendaraan menjadi penuh dengan keingintahuan di usia mereka yang masih belia

Setelah menempuk 3-4 jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di pinggir jalan, yang terdapat gapura sederhana dari bambu dan kayu yang memiliki papan nama bertuliskan, selamat datang di daerah baru Transmigran, dengan suasana serba sederhana, mereka disambut oleh jalan tanah yang bergelombang

Dan jarak dari pinggir jalan, sampai desa tempat mereka di tempatkan berkisar sekitar 4-5 Km, yang merupakan perjuangan besar bagi para wanita ini, yang masih harus membawa perbekalan dan juga balita yang kecil, sukurnya setelah berjalan beberapa saat mereka bertemu kedua saudara mereka, yang datang khusus untuk membantu mereka membawa barang bawaan, dengan dua anak laki-laki kecil, perjalanan mereka menuju rumah baru mereka menjadi jauh lebih mudah dan cepat

Hingga satu setegah jam kemudian, akhirnya mereka tiba di desa tempat mereka di tempatkan, dan rumah beserta lahan yang diberikan untuk keluarga mereka adalah berada di paling pinggir dari desa mereka, yang terletak di ujung arah utara dari desa

Berjalan lagi sekitar lima menit akhirnya mereka melihat rumah sederhana, yang terbuat dari papan kayu dan anyaman bambu, dengan rumah berbentuk panggung yang beratapkan daun palem yang dianyam, rumah itu tampak sudah hampir jadi dari luar

Dengan perkiraan luas sekitar 70 M2 cukup bagi keluarga mereka hidup, meski tidak luas tetapi tidak perlu terlalu berdesakan, untuk hidup di dalam rumah

Masuk ke dalam rumah terdapat ruang tamu yang cukup lebar, dan lebih jauh lagi ke dalam terdapat dua kamar, yang dipisahkan oleh dindin anyaman bambu, dengan bagian paling belakang adalah dapur, yang tanpa kamar mandi, karena kamar mandi berada di bagian belakang rumah, dan tempatnya berada di tanah terpisah dari bangunan utama

Beristirahat sejenak untuk melepas lelah, dan mencuci tangan serta muka dengan air dingin yang berasal dari gentong, yang terbuat dari tanah liat, yang biasanya selalu ada di setiap depan rumah Orang jawa, fungsinya sebagai tempat cuci tangan bagi tamu yang akan masuk ke dalam rumah, dan tempat bagi orang lewat untuk menyegarkan diri

""Pak, Yanti sama Giyanti mau liat-liat sekitar rumah, mau lihat kebun kita""

""Ya sudah sana tapi jangan jauh-jauh, masih banyak binatang liar, kalian sebaiknya di temani sama kakak mu, Rud, Rudi, ini temani adik mu untuk berkeliling rumah dan melihat kebun kita""

""Ya pak"" jawab Rudi dengan patuh dan kemudian mengajak kedua adik perempuan nya untuk berkeliling rumah dan kebun mereka

Berjalan menuruni tangga rumah, dengan hati - hati karena tinggi yang lumayan sekitar 1,5 M dari permukaan tanah, Rudi membawa Yanti dan Giyanti ke arah samping rumah mereka, melewati jalan setapak yang terlihat masih cukup baru

Berjalan puluhan meter, sampailah ketiganya di kebun yang cukup luas berkisar 200-300 M, dengan bagian pertama adalah pagar sederhana dari bambu setinggi satu meter yang dibuat mengelilingi kebun

Berfungsi untuk melindungi dari binatang hutan yang ada, seperti Babi, Kelinci, Musang, Kancil, Rusa dan lain-lain.

Bab berikutnya