Setelah diam, Citra menjawab dengan suaranya yang sangat serak, bahkan agak tidak jelas, "Aku kira… akan lebih baik jika aku… minum obat."
Ini hanya pilek, jadi tidak ada obat khusus atau perlakuan yang spesial. Cukup dengan minum obat dan istirahat, pasti akan selesai. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Citra.
Satya memandangnya dengan tatapan kesal, seolah-olah dia ingin terus menyalahkan Citra karena sikapnya ini. Dia berbicara dengan suara yang sangat tidak senang, "Kamu bilang ini akan baik-baik saja? Apakah kamu ingin membakar dirimu sendiri? Lihat betapa panasnya badanmu sekarang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com