Darah di dalam tubuh Citra terasa mendesir saat menerima ciuman Satya yang menuntut. Lidahnya dipenuhi dengan rasa manis di mulut Satya. Pria itu menarik diri sedikit, tetapi bibirnya masih menempel di bibir Citra. Napasnya dan napas Citra saling terjalin, menciptakan hawa panas yang membuat bergairah.
Gigitan kecil Satya di tubuh Citra membuat gadis itu merasa diselimuti oleh kabut. Di sisi lain, gigitan Citra yang sedikit lebih keras dan kejam justru membangkitkan hawa nafsu yang selama ini terkubur di dalam darah pria itu. Kandungan afrodisiak di anggur yang diminum Satya tadi ternyata cukup untuk membuatnya bergairah, tapi tidak cukup untuk membuat seseorang kehilangan akal sehatnya.
Satya sebenarnya masih sadar saat ini. Dia tahu apa yang dia lakukan. Tapi semakin dia sadar, semakin dia menginginkannya. Dia belum pernah mencicipi Citra dalam keadaan sadar sebelumnya. Dia ingin menjadi seperti pria normal lainnya yang selalu rindu akan sentuhan seorang wanita.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com