webnovel

Cassanova (6)

Mengusir wanita bayaran bernama Kang Hyena dari ranjang dan apartemen nya, sepertinya bukan tindakan tepat, lihat saja setelah itu Eunhyuk kepanasan sendiri tersiksa karena adik kecilnya yang bandel melebihi dia berdemo sejak tadi membuat Eunhyuk bolak balik ke toilet main oral sendiri, bisa orgasme sih tapi berakhir dengan suntuk di ranjang melempari semua bantal guling nya dengan baju basah keringat, namun bagian bawah yang tegak masih meminta di puaskan lagi.

Lee Hyukjae yang hormon seks nya tinggi parah.

Dia mengacak rambut nya frustasi ada apa sih dengan nya? Kenapa hormon seks nya yang berlebihan makin parah saja, ini sudah malam hampir di angka sembilan tapi gara gara wajah cantik seorang gadis bermarga Park itu, dia frustasi menggeram menahan gejolak nya oh sial wanita itu seperti obat bius saja.

"Argh shit aku butuh teman seks bukan oral saja argh shit Cho Kyuhyun sialan, mencari barang bagus saja tak pecus, malah mengirim wanita rongsokan!"

Eunhyuk meremas miliknya gemas, menyambar ponselnya yang tadi mengenaskan tergeletak di ranjang lalu membuka folder tersembunyi, memasukkan pasword nya 044 kemudian foto foto mahkluk cantik yang mengusik hidupnya terpampang di sana, foto diam diam yang dia ambil selama gadis itu bekerja sebagai sekertarisnya.

Foto wajah Park Jin Hye dengan berbagai ekspresi, dan mimik, mata indah bulat lentik nya, dan bibir bak bulan sabit itu yang membuat Eunhyuk tak sadar makin meremas keras kejantanan nya,

Ini hanya foto foto gadis itu, dia bisa makin ON dan menggeram keras.

Eunhyuk memejamkan matanya mendesah nyaring dengan tangan nya bekerja di bawah sana, setelah melepas celana jeans hitam nya dan underwear, hanya memakai selimut hingga menyembulkan miliknya yang besar, panjang, tegak dan akhirnya dia orgasme lagi lewat remasan tangan nya, miris sekali nasibmu Lee malam ini.

*

*

Tous Les jours Seoul.

"Semua harus ku kerjakan? Aigoo sebanyak ini"

kyuhyun mengacak rambut coklatnya, kaca mata bening nya nyaris pecah saat baru saja sampai di depan meja kerja, sekertaris nya mengatakan jika sajangnim Lee meminta nya memeriksa file penjualan sejak tahun 2012 dan harus selesai nanti sore, itu artinya seharian ini dia akan lembur seperti sapi perah.

"Aish sialan dia itu kenapa tak punya hati, ckck sejak 2012 oh astaga apa bisa selesai nanti? Aku ini manager operasional apa sapi perah aishh jika bukan kakak sepupu ku sudah ku cekik monyet jelek itu!"

Dia duduk di kursi nya, manager operasional ingin sekali melabrak sang kakak sepupu lalu membejek wajah Eunhyuk yang tadi baru datang dan hanya bilang.

"Ke ruangan mu sana Cho banyak tugas hari ini sudah menunggu mu -ini hadiahku karena pabomu kemarin malam-"

Lee Hyukjae sialan!

*

*

*

*

"Aduh bagaimana ini? Aku terlambat sampai jam segini, Gara gara bis nya telat, argh aku bisa di pecat bos galak itu!?"

Jin Hye mengigit cemas bibirnya, dia masuk di pintu depan outlet yang sudah ramai pengunjung, lari lari dengan high hels dan masuk ke lift, berdoa dalam hati semoga bosnya yang galak dan tukang perintah itu belum datang, jika tidak habislah dia.

Ting....

"Huft ya tuhan semoga saja ruangan nya masih kosong"

Setelah sampai di lantai sepuluh Jin Hye berdoa dalam hati berjalan dikoridor menunduk ke arah resepsionis di sana dan dia mendelik saat ini, baguslah doanya tak terkabul, si boss galak yang dia harap belum datang, malah sudah berdiri di depan pintu ruangan nya, memasukkan dua tangan nya di saku celana kain hitam nya, bersandar di pintu dan saat Jin Hye mendekat dengan kepala menunduk tatapan mata mereka beradu.

"Jam sembilan lebih lima menit, kau terlambat lima puluh menit ckck aku atau kau bosnya di sini nona Park?"

Eunhyuk mengetuk jam mahal Rolexnya sepasang mata tajam mononya terlihat menakutkan pagi ini.

"Ngh maafkan saya sajangnim, maaf tadi bisnya mogok dan terlambat ke halte jadi~"

"Kau kan bisa naik taksi? Apa kendaraan di Seoul ini hanya ada bis saja?"

Jin Hye meremas rok hitam nya, yang benar saja naik taksi? Gajian saja masih satu minggu lagi, dia hanya punya uang pas pas an untuk kebutuhan makan di rumah dan tentu saja harus hemat, jadi transportasi bis yang paling cocok.

"Maaf jika naik bis saya ngh tak punya uang cukup hehe~"

Oh astaga Eunhyuk rasanya ingin menggetok kepala gadis ini kenapa tololnya keterlaluan, jika tak punya uang, kan bisa kasbon di bagian keuangan argh rasanya dia tambah gemas saja dengan Park Jin Hye.

"Masuk sana tugas mu banyak hari ini, kau harus dapat hukuman karena telat datang sampai jam sembilan!"

Jin Hye mengangguk pasrah, menuju meja kerja nya yang berseberangan dengan meja kerja presdir, dan Eunhyuk duduk dengan anteng mengawasi gerak gerik sekertarisnya yang baru melepas coat pink nya lalu mengikat rambut panjang nya dan menyalakan komputer.

Ah benar benar pemandangan pagi hari yang menyenangkan untuk pria ini.

"Park Jin Hye ke mejaku sekarang!"

Eunhyuk menginterupsi dia membolak balik beberapa map yang di siapkan asisten nya Henry Lau tadi, dan dengan patuh gadis ini sudah berdiri di dekat meja nya.

"Ada apa sajangnim?"

"Susun file ini di laptopku dan harus beres siang ini, karena ini file meeting ku nanti sore, kau paham"

"Nde biar saya~"

"Siapa yang memperbolehkan kau bawa laptopku pergi!? Kerjakan di sini dan duduk di kursi ini!"

"Mwo??"

"Protes Apa lagi? Duduk! Dan jangan membantah atau hukuman dari ku lebih berat lagi"

Jin Hye mulai mengetik dn berusaha tenang berkonsentrasi meski pria satu ini sungguh menyebalkan, duduk anteng di kursi dekatnya tak melakukan apapun menyanggah lengan, memandangi wajah Jin Hye astaga apa dia bisa bekerja tenang, jika di lihati intens seperti ini.

"Sajangnim bisakah saya bekerja dengan tenang?"

"Memang nya aku sedang berisik?"

Eunhyuk santai saja menjawab, matanya mengawasi wajah dan mimik cantik itu seperti orang tolol membuat Jin Hye jadi kesal.

"Ck tapi saya tak bisa bekerja jika sajangnim malah di sini"

Jujur Jin Hye memang tak nyaman, ah dasar bos satu ini kenapa sih hukuman terlambat nya aneh aneh saja.

"Bawel sekali? Ah baiklah aku akan duduk di sofa sana saja"

Jin Hye menghela nafas lega, gadis polos lugu itu tak tahu saja jika alasan Eunhyuk memintanya duduk di kursi nya demi memenuhi hasratnya melihat dengan puas wajah Park Jin Hye.

"Semua file sudah saya siapkan dan ini yang harus sajangnim bawa nanti"

Jin Hye memasukkan file itu dalam map hitam melihat jam tangan nya, senang juga dua jam lagi dia bisa pulang dan berakhir dari kegerahan di satu ruang dengan bosnya.

"Eum"

Pria itu hanya berdehem dan memakai jas hitam nya lalu melihat jam tangan.

"Siapkan dirimu ikut aku meeting sekarang!"

"Saya~"

"Ck tentu saja, apa aku harus mengajak Cho Kyuhyun meeting? kau kan sekertarisku?"

"Tapi~ aigoo saya belum pernah meeting seperti ini, sajangnim kenapa tidak mengajak Henry-ssi saja"

"Bawel! kau patuh atau surat pemecatan besok ada di meja mu! Kembalikan juga sepuluh juta ku yang~"

"Baiklah saya ikut, chakaman saya ambil tas dulu"

Bibir Eunhyuk menyeringai dan pria itu merapikan dasinya, memainkan ponselnya berdiri mengambil beberapa foto gadis itu sambil memperhatikan Jin Hye yang memakai juga mantel nya.

"Tunggu aku di outlet depan kita berangkat sama sama"

Dia mengangguk saja, keluar duluan membawa file map tadi, ah ancaman paling ampuh untuk Jin Hye adalah di pecat dan mengembalikan hutang nya, dia rasanya makin senang saja mempermainkan gadis muda lugu ini.

*

*

*

*

Green Restoran, Seoul

"Alright saya sudah tanda tangan, silahkan giliran anda presdir Lee"

Eunhyuk mengangguk pada pria bule itu yang tadi menggores pena nya di kertas perjanjian kontrak kerjasama mereka, setelah meeting yang cukup alot dan memakan waktu beberapa jam di restoran mewah tadi yang di mulai dengan jamuan makanan ringan.

"Semoga kerjasama kita berjalan lancar thank you soo much Mr Peter"

"Sama sama saya senang sekali menjadi investor di perusahaan anda ah profil dan benefit perusahaan anda sangat bagus"

"Terima kasih sekali lagi"

Jin Hye ikut bersalaman dengan dua pria bule tadi, yang satu direktur Hewon corp yang menjadikan Tous Lesjours bakery sebagai ladang investasinya dengan beberapa outlet baru yang akan di buka Eunhyuk di Jeju, kota Paju dan tak ketinggalan kota Busan.

Dana yang mengalir hampir satu milyar USD itu membuktikan dia mampu berdiri sendiri membangun impian nya menjadi pengusaha dengan keringatnya tanpa bantuan sang ayah.

"Ah semua file penunjang akan di urus sekertaris saya, anda bisa menghubungi nya mulai besok"

Peter Smith yang memang sejak tadi mencuri pandang ke arah sekertaris cantik tadi mengangguk senang, jujur dia memang tak bisa menyembunyikan ketertarikan nya sejak tadi pada gadis marga Park itu

"Ah baiklah, hehehe maaf jika nanti sering merepotkan nona"

Jin Hye terkejut, pria itu belum melepaskan jabat tangan nya malah mencium tangan lentik Jin Hye, hingga Eunhyuk ikut mendelik tajam dan berdehem keras tanda tak suka.

"Heehe maaf saya pamit duluan ah ngomong ngomong presdir Lee~"

Dia berbisik pelan di dekat telinga Eunhyuk dengan jahil.

"Sekertaris anda cantik sekali hehehe jika sudah bosan memakai nya dengan senang hati saya bersedia menampung nya di Hewon hehe"

"Ah ne hehehe tapi mungkin saya takkan bosan"

Eunhyuk mencebik dan terpaksa menyeringai meski orang dari Hewon itu terlihat sebal juga.

*

*

*

*

*

-----

'Cih memungut bekas sekertaris ku enak saja!! Menyentuh nya saja aku tak pernah ckck sialan!'

-----

*

*

Dengan sebal dia duduk lagi di sofa menghabiskan espresonya memperhatikan Jin Hye yang sibuk membereskan kertas kertas tadi.

"Sajangnim maaf sudah malam saya mau pamit pulang"

"Apa aku menyuruhmu pulang duluan eum?"

Aduh pria ini? Bukankah ini sudah jam tujuh dan jam kerja Jin Hye sudah habis.

"Tapi ini sudah ma~"

"Temani aku makan malam dulu, sejak tadi aku lapar"

Eunhyuk memanggil seorang waitres memesan menu makan malam meski Jin Hye merengut karena mencemaskan ayahnya yang pasti sudah menunggunya.

"Lagipula uang lemburmu akan ku tambah, jadi makan dengan baik jangan bawel"

Jin Hye mengangguk dia berusaha menikmati makan malam nya, ah kenapa sulit sekali sih menolak perintah bos nya ini, apa gara gara hutang sepuluh juta won nya dia terpaksa patuh terus.

Seorang waitres berseragam merah mengantar wine ke meja mereka dan Jin Hye langsung heran.

"Kok ada wine juga?"

"Ah anggap saja kita merayakan kesuksesan kerjasama tadi, ini minumlah! Tenang saja aku yang traktir"

Eunhyuk menyodorkan gelas berisi wine merah itu untuk Jin Hye namun

Dia menggeleng, sampai pria itu heran apa yang salah dengan minuman mahal ini?

"Wae?? Aigoo ini wine untukmu"

"Ah maaf tapi~ ngh saya tak berani minum itu, nanti saya mabuk"

Jin Hye meringis dia jadi ingat saat ke club malam kesasar di tempat itu, bertemu pria ini meneguk dua gelas entah wine atau soju kepalanya serasa mau pecah, jujur dia kapok minum alkohol.

"Maaf sajangnim saya tak bisa, apa wine merah itu rasanya enak?"

"Mwo?!"

Rasanya Eunhyuk ingin terbahak geli, oh sebesar ini Jin Hye tak tahu rasa enaknya wine bagaimana, di mana sebenarnya dia hidup? Di Korea selatan atau di pedalaman Amazone, Astaga!

"Kau belum pernah minum wine?"

"Belum,~ eh entahlah hehehe kemarin di club itu saya minum apa ya?"

Dia mencicit lugu, dan Eunhyuk menepuk dahinya tertawa tak tahan lagi dengan tingkah polos gadis ini.

"Dengar ya, ini wine merah namanya RED WINE, langka dan mahal, harga satu botolnya lebih dari dua juta won jadi kau harus coba"

"Ommo dua juta won....~"

Jin Hye langsung menutup bibirnya karena kelepasan memekik hingga beberapa pengunjung di ruang VIP itu menoleh padanya.

"Ayo cobalah, mumpung aku sedang baik membelikan ini untukmu"

Dengan hati hati dia meneguk sedikit lalu tersedak karena kaget dengan rasanya.

"Uhuk uhuk eegh~ tak enak ah apa ini rasa nya tidak seperti soju?"

Eunhyuk buru buru mengambil serbet dia kesal juga baru kali ini ada yang bilang minuman vavoritnya di bilang tak enak. Oh apa Jin Hye ini makhluk jaman kerajaan Joseon yang tahu nya hanya minum soju.

"Aigoo ini enak Hye-a lihat cobalah minum pelan pelan saja begini lihat~"

Dia mencontohkan menyesap minuman itu dan Jin Hye ikut menirunya, meski awalnya dia masih mengeluh tak enak.

"Mau lagi?"

Jin Hye mengangguk, sekarang lidahnya terbiasa juga mulai menegak hingga habis segelas wine tadi.

*

*

*

*

Satu jam kemudian.

"Sajangnim egh saya mau lagi hahaha mana wine nya!"

Eunhyuk menggaruk gelisah rambut hitam nya, bodohnya dia lupa jika Jin Hye toleransi nya pasti payah jika minum alkohol dan sekarang lihat saja dengan wajah merah Jin Hye merampas botol itu lalu meneguk langsung dari botol nya.

"Yakk aigoo berhenti aish kau sudah mabuk ya!"

"Hehe enak egh egh mana mana wine nya yak kembalikan sajangnim saya mau minum!!"

"Tidak boleh astaga kita pulang saja kau sudah cegukan begitu aigoo!"

"Shireo saya mau minum lagi egh ...egh"

Eunhyuk jadi berebutan botol itu dengan Jin Hye, dia memanggil dengan panik pelayan yang akhirnya tergopoh datang.

"Singkirkan botol wine dan gelas nya cepat!!"

"Baik tuan, astaga kekasih anda mabuk begini?"

"Yak mana wine ku kembalikan belum habis!"

Dia membuat ruangan VIP itu jadi berisik karena memaki bos nya meminta wine. Saat seorang pelayan menyodorkan bill Eunhyuk meletakkan setumpuk uang di meja, buru buru berdiri membereskan coat dan tas milik Jin Hye.

"Ahhk kau jahat wine ku mana egh aku mau wine?"

"Aish diam tak ada wine wine lagi!"

Pelayan itu membereskan meja dengan tampang ingin tertawa melihat dua orang itu yang ribut seperti pasangan aneh saja.

'Tolong bantu aku membawa barang ini ke mobil ku!"

"Baik tuan ah istri anda mabuk ya astaga kasihan"

Seorang pelayan membawakan tas dan sepatu Jin Hye yang masih meronta karena mabuk dan Eunhyuk terpaksa membopong gadis itu menuju parkiran, yang masih berteriak keras meminta wine nya.

"Kembalikan wine ku hiks hiks"

"Aish jinjja kau merepotkan sekali jika mabuk aigoo"

Blam....

Dia menutup keras pintu mobil, setelah meletakkan Jin Hye di kursi jok depan, astaga kenapa sekarang Eunhyuk yang jadi repot seperti pengasuh nya saja.

Bab berikutnya