webnovel

Pervert Boy (4)

kini dalam ruangan kerja presdir yang luas itu hanya tersisa dua orang, Lee Hyukjae dan Park Jin Hye yang masih saling diam dengan pria itu yang sibuk membukai lamaran dari gadis yang tengah duduk dengan gugup di sofa depan nya.

"Kau lulusan Busan university untuk pendidikan diploma akuntansi"

Jin Hye mengangguk pelan, dia memilin ujung rok abu abu nya dan lebih banyak menunduk.

"Kenapa tak ada referensi dari pekerjaan mu sebelum nya?"

"Ngh itu karena saya tak meminta referensi dari mereka"

"Waeyo?"

"Karena~"

Jin Hye bingung harus memberi alasan apa, tak mungkin kan dia memberi tahu soal bos di tempat kerja nya terdahulu yang MEMAKSA mau menikahi nya, meski istrinya di rumah sudah ada dua.

"Karena apa? Kenapa diam dan bingung? Semua perusahaan pasti meminta referensi tertulis dari calon pegawai di tempat kerja dia sebelum nya kan?"

Eunhyuk menaikkan alisnya, jujur dia penasaran saat bertemu Jin Hye malam itu dan gadis itu meracau sering sekali dia mengumpati -bos sinting, bos gila, bos hidung belang- meskipun dia tak tahu siapa yang di caci maki gadis itu.

"Ngh maaf jika saya memang tak memenuhi syarat tidak masalah saya akan menarik berkas lamaran saya, maaf sajangnim saya permisi"

"Siapa yang menyuruhmu pergi? Urusan mu dengan ku belum selesai!"

Jin Hye yang sudah berdiri meski kakinya mungkin masih pincang terpaksa duduk lagi dengan nyali menciut karena tatapan tajam presdir muda itu.

"Jwesonghamnida saya pikir~"

"Kau harus bekerja di sini mulai besok dan posisi sekertaris di sini masih kosong, jadi kau bisa menempatinya mulai besok"

Eunhyuk memotong dan merapikan map lamaran gadis itu

"Eoh? Be....benarkah?"

Jin Hye heran lagi, bukankah dari informasi manager tadi tak ada lowongan posisi sekertaris lagi di perusahaan ini.

"Wae gureu? Apa ada yang ingin di tanyakan?"

Eunhyuk mendekap lengan nya saat ekspresi gadis itu terlihat bingung dengan mimik mengigit bibir nya.

Sial.....

Kenapa dia harus berhadapan dengan -makhluk tuhan - secantik ini.

Dan doble sial.

Karena tiba tiba tubuh nya memanas hanya gara gara melihat ekspresi wajah itu yang menggemaskan luar biasa.

"Apa saya sungguh bisa bekerja di sini?"

Dia sebenarnya tak percaya semudah ini melamar kerja di tempat sebesar Tous lesjours yang biasanya sangat ketat dalam penerimaan pegawai.

"Nde jika kau lupa, hutang mu padaku masih lima juta won nona, jadi jika kau mundur dari posisi ini aku akan meminta lagi uang ku pada pemilik flat mu atau kau siap siap saja pergi dari sana karena flat itu milikku"

"Ahk annio, jangan! baiklah saya setuju saja"

Jin Hye buru buru menggeleng panik dan langsung membungkuk takut.

"Harap sajangnim mau memaafkan saya"

Eunhyuk terkekeh, sikap yang sangat berbeda dari yang semalam dan dia makin tertarik untuk mengetahui lebih jauh gadis ini, sebuah pemikiran yang aneh dari Lee Hyukjae yang biasanya tak pernah tertarik mengenal mahkluk yeoja manapun lebih jauh selain sebagai pemuas nafsu di ranjang.

****

"Astaga dasar pelit dan peritungan sekali ckck dia memotong lima ratus ribu won setiap bulan dari gajiku, argh memang nya siapa yang mau hutang uang dengan nya sebanyak itu?!"

Dengan bersungut baru saja keluar dari ruangan keuangan perusahaan itu Jin Hye mendumel dan menghentakkan high hels hitam nya.

"Argh ini lebih baik daripada aku menganggur dan appa tak bisa berobat rutin lagi"

Dia berjalan di koridor menuju outlet depan dan menyapa beberapa pegawai yang berpapasan dengan nya namun wajah beberapa pegawai wanita terlihat tak ramah padanya

"Apa kau yang bernama Park Jin Hye? Sekertaris baru presdir?"

"Ye...benar....maaf anda~"

"Namaku Lee Sora salam kenal, panggil Sora saja semoga kita bisa berteman ya"

"Ah terima kasih Sora-ssi salam kenal juga"

Wanita cantik dengan rambut hitam panjang dan blazer kantor berwarna abu abu itu terlihat ramah meneliti penampilan Jin Hye dengan alis mengkerut.

"Semoga kau betah di posisi ini Jin Hye-ssi, ahk aku harap dia tak mengganti sekertaris nya lagi"

Kata kata itu membuat Jin Hye heran, ingin bertanya namun segan dan hanya tersenyum seadanya mengangguk pada wanita itu.

****

"Sora noona kenapa ke ruangan ku lagi, aku masih sibuk ini?"

Eunhyuk yang masih membolak balik map di meja nya mengibaskan tangan nya dan dengan bertulak pinggang yeoja itu mendekati sang adik.

"Sekertaris mu baru lagi?"

Wanita yang sudah menikah dengan seorang pengusaha pemilik Hyundai Dept store bernama Choi Siwon dan berumur tiga puluh lima tahun ini mendekap lengan nya, duduk berhadapan dengan Eunhyuk.

"Ngh iya, memang nya kenapa?"

"Jangan coba coba main api seperti kasus Lee Jera euh, atau noona akan memotong burung mu itu"

Eunhyuk mendelik, astaga kenapa sih kakak nya sefrontal ini? Pakai menyinggung aset burung berharga nya segala, uh jika -di potong bagaimana dia bisa meneruskan keturunan keluarga Lee ck dasar kakak yang kejam.

"Haish noona kasus itu kan bukan salahku, dia hamil tapi bukan anakku kan? Terbukti aku ini bersih, Jangan berpikir aku bisa sembarangan menghamili wanita eugh"

"Oh ya, baguslah jika kau kapok, tapi ada laporan dari pegawai sini jika kau sudah berganti sekertaris dua kali hanya dalam sebulan kemarin, apa benar?"

Eunhyuk mendelik kesal, ulah siapa sih yang mulut nya seperti -ember bocor- melapor pada kakak sulung nya ini, dia jadi mengkeret takut saat wajah Lee Sora mendelik terlihat menakutkan.

"Enghh nggak kok, itu bohong"

Eunhyuk langsung geleng geleng, dalam benak nya dia sudah siap akan mencekik Cho Kyuhyun si adik sepupu setan sialan yang terlihat jinak, tapi mulutnya bocor, atau Lee Donghae manager pemasaran ikan sok polos bermuka childish yang sebenarnya mulut nya bawel ke mana mana.

"Argh yak nona aduhhh sakit! Kau seperti eomma saja suka menjewer telinga ku arrgh lepas!!"

"Bagus ya, berani sekali berbohong padaku!! Cih kau memecat Shin Min Young itu karena dia janda kan dan sudah punya anak satu"

"Arghh bukan itu yak nona lepas sakit!!"

"Lalu alasan apa? Dia itu sekertaris yang baik dan cerdas. kau saja yang sinting dan aneh"

"Aishh tak usah mengurusi urusan kantorku, noona urusi saja Siwon hyung dan Raejin"

Setelah melepas jeweran nya wanita itu masih berdiri sambil bertulak pinggang.

"Sampai kapan kau terus main wanita Hyukie? Ckck kau tak kasihan pada eomma yang pusing memikirkan ulahmu, persis sekali tingkah mu seperti appa!"

"Diam noona jangan menyebut nama pria tua brengsek itu lagi!!"

Sora langsung terdiam bungkam, dia menatap Eunhyuk yang mendelik dan berdiri dari kursi nya.

"Noona keluarlah aku masih sibuk, katakan pada eomma sabtu nanti aku pulang ke rumah"

"Baiklah, maaf jika noona membuatmu emosi"

dia mengambil tas tangan Prada nya dan mengusap bahu adik nya.

***

Setelah wanita itu keluar dari ruangan nya Eunhyuk duduk di kursinya menelungkupkan kepalanya di meja dan sebulir air mata jatuh mengaliri rahang tegas nya semakin lama semakin banyak, dia terisak sendirian bagaikan balita lima tahun yang keinginan nya tak di kabulkan.

"Aku membenci bajingan tengik itu, dia sama sekali tak pantas menjadi appaku, Lee Kanghun sialan argh seandainya aku bisa mengganti marga ku?!"

Menyinggung nama Lee Kanghun akan membuat Eunhyuk kesal dan selalu emosi, entahlah dia tak bisa melupakan bagaimana ulah sang ayah dulu yang membuat ibu nya sering menangis, menderita dan menjadi sasaran tamparan tangan ayahnya, karena hobi ayahnya bermain wanita yang parah, hingga akhirnya Lee Kanghun bercerai dengan ibunya saat Eunhyuk masih duduk di bangku kuliah dan pria itu akhirnya menikah lagi dengan seorang wanita yang bahkan umurnya belum genap tiga puluh tahun.

Pria menjijikkan!

Eunhyuk sering memaki seperti itu pada sang ayah, bahkan karena pernikahan kedua ayahnya, dia menjadi tak akur dan cenderung memutus hubungan dengan kepala keluarga Lee, bahkan saat ayahnya meminta nya membantu mengurus operasional Lees company perusahaan keluarga Lee, dia dengan tegas menolak mentah mentah padahal sebagai anak laki laki keluarga Lee dia berhak menjadi pengganti sang ayah untuk menduduki kursi presdir di perusahaan jaringan Hotel bintang lima, dan resort mewah itu.

Segala watak dan sikap Eunhyuk berubah drastis sejak memusuhi ayahnya, dia menjadi pemaksa dan susah di bantah, bahkan menjadi pemain wanita, karena Eunhyuk menganggap wanita hanya makhluk yang suka memanfaatkan tubuhnya demi harta dan uang, persis seperti istri kedua ayahnya Jung Jina yang murahan.

Dia jadi egois, cenderung acuh pada sekitarnya, workaholic, dan sekuat tenaga membangun bakery dan restoran Tous Lesjours hasil keringat nya sendiri, untuk membuktikan jika dia mampu berdiri sendiri tanpa campur tangan kekuasaan sang ayah.

Dan setelah tahun demi tahun berlalu hingga menginjak umur tiga puluh tiga tahun, di mana dia cukup pantas untuk membangun sebuah rumah tangga bersama wanita, Eunhyuk tetap tak ambil pusing, dia lebih menyukai hidup nya yang seperti ini bebas dan lajang.

Untuk memuaskan hasratnya akan wanita dia menggunakan uang nya, karena dia yakin semua mahkluk wanita mampu dia beli dengan uang dan harta nya.

****

BENHILL APARTEMEN SEOUL.

Drtttdrrtt...

Ponsel canggih Iphone X di meja nakas bergetar keras membuat sang pemilik kesal terpaksa membuka matanya lalu menyambar benda putih pipih itu dari meja.

"Ngh halo"

Eunhyuk menempelkan ponselnya di telinga, menahan kantuk dan pusing, suara kakak sulung nya terdengar di seberang.

"Kau baru bangun tidur astaga sudah sesiang ini?"

"Hoamm ada apa sih noona menelponku? ini hari sabtu kan dan aku libur"

"Nde aku tahu, jika kau ingat kemarin kau janji akan pulang kerumah kan hari sabtu?"

"Ngh ne aku ingat, aku mandi dulu siang nanti aku kerumah eomma"

"Eiy tunggu, noona sudah sampai di parkiran apartemen mu, kau pasti belum sarapan kan? Hari ini noona bawakan bibimbhap dan telur gulung untukmu"

"Eoh noona di parkiran~ apa??!! Noona di parkiran apartemen ku?!"

"Iya kenapa memangnya?"

"Ahk nanti saja~ aku tutup dulu!"

Klik

Eunhyuk langsung terlonjak dari ranjang besarnya matanya menjelajah liar isi kamar luas bernuansa abu abu itu, dan menghembus kasar nafasnya saat melihat pakaian kemeja nya semalam, celana jeans hitam nya dan jaket kulit juga gaun wanita merah yang telah lusuh masih berserakan di lantai marmer, seketika pria tampan itu mengumpat panik.

"Aish shiitt kenapa noona ke sini sekarang sih!?"

Eunhyuk meloncat dari ranjang, buru buru memakai boxer nya saat kemudian pintu toilet terbuka menampakkan yeoja dengan bathrobe putih dan rambut pirangnya yang basah.

"Oppa sayang sudah bangun?"

Eunhyuk membuka laci nakas nya, mengambil setumpuk uang dan memungut buru buru gaun dan mantel yeoja itu di lantai.

"Pergi dari rumahku sekarang palli-wa!!"

Dia menjejalkan uang itu ke arah si wanita membuat dia shok.

"Hah tapi aku baru mandi oppa astaga kau! Aku belum pakai baju juga"

"Ck diam!! jangan bawel ini uang mu sana cepat pakai bajumu lalu keluar dari sini! Aish sial jangan sampai noona keburu naik ke sini!"

Eunhyuk menarik kasar lengan wanita bernama Kim Sohyun yang semalam menjadi teman main nya di ranjang sampai wanita itu kesal dan buru buru memakai mantel tebal nya.

Blamm.....

Pintu depan apartemen dia tutup dengan keras setelah melempar jalang tadi dari apartemen nya, dan serta merta Eunhyuk memijit kesal dahinya yang pening.

Untung saja kakaknya belum sampai di depan pintu apartemen nya jika ketahuan Lee Sora lagi dia membawa wanita ke apartemen, mungkin saja kakak nya akan mengamuk dan benar benar menghabisi burungnya.

Bab berikutnya