Kedua manik mata dari Didan tidak pernah lepas dari seseorang yang berada di hadapannya saat ini. Laki-laki itu langsung menyunggingkan kedua sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman ketika mengetahui bahwa seseorang yang disukainya tersebut melihat ke arahnya dan itu sungguh membuatnya sedikit salah tingkah.
"Didan," panggil seseorang tersebut. Sedangkan laki-laki itu yang mendengarnya pun langsung menoleh dengan kedua alis yang terangkat, "Iya Sye, kenapa?"
"Kamu kenapa?" Bukannya menjawab, ternyata Sheila malah balik memberikannya sebuah pertanyaan sehingga membuat Didan yang mendengarnya pun langsung mengulum bibirnya dengan satu tangan yang kini mengusap tengkuknya.
"Aku nggak apa-apa, kok," jawab Didan yang berusaha untuk terlihat santai sebisa mungkin. "Emangnya aku kenapa?"
Sheila yang mendengarnya pun langsung menghela nafas dengan senyum tipisnya itu, kemudian menggelengkan kepala sebelum akhirnya benar-benar berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com