Semenjak perkataan Alfiz yang mengatakan bahwa Didan harus datang ke Rumah Sheila, tiba-tiba saja sikapnya mendadak aneh dan itu sangat membuatnya merasa risih karena sahabatnya tersebut yang terus saja menatap ke arahnya.
"Lo ngapain, sih?" tanya Alfiz dengan kening yang berkerut. "Jangan kaya gitu, gue geli tahu nggak?"
Didan kini melihat Alfiz yang sedang menyetir, rencananya mereka berdua hendak pergi ke Rumah mereka masing-masing akan tetapi salah satu di antara kedua sejoli tersebut bersikap aneh dan itu sangat mengganggunya.
"Fiz," panggil Didan dengan kedua matanya yang tidak pernah lepas memandang sahabatnya yang sedang menyetir. "Lo kenapa bisa bilang kaya gitu tadi?"
"Hah?" ujar Alfiz dengan terheran. "Bilang yang mana, ya?"
Didan berdecak kesal sebelum akhirnya meniru perkataan Alfiz yang masih berada dalam ingatannya tersebut.
"Kalau gue mau tahu tentang dia, gue harus datang ke Rumahnya nanti?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com