Setelah mencuci wajahnya hulya Langsung membukakan pintu kamarnya,dan betapa kagetnya hulya karena orang yang mengetuk pintunya itu adalah Arkan Bimantara yang merupakan sepupu kesayangan Hulya.
"Arkan..." Kata hulya dan langsung memeluk arkan dia juga sebenarnya sangat kangen dengan Arkan.
"Lebay lu...,kenapa langsung peluk gini Yaya." Kata Arkan yang membalas pelukan hulya.
"Aku kangen..." Kata hulya dan melepaskan pelukannya.
"Apakah Tante sakit." Kata Arkan.
"Iya...,baru saja aku habis mengurus bunda yang mengamuk." Kata hulya yang di akhiri kekehan.
"Apakah capek." Kata arkan dan langsung mencubit hidung Hulya.
"Ih....,kenapa cubit-cubit sih. Jangan di tanya capek atau gak ya pasti jawabannya capek lah." Kata hulya kesal dengan arkan yang mencubit hidung nya.
"Dasar lemah itu aja capek." Kata arkan.
"Eh btw suami kamu mana Yaya." Kata arkan yang bertanya karena tidak melihat keberadaan Devano.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com