Teman sebangku

Andreas telah menjadi bos di usia yang masih sangat muda, dan tentu saja tidak terbayangkan apa yang harus dia tanggung. Dia bisa duduk dalam posisi ini dengan begitu mantap sekarang, tampaknya upaya yang dibutuhkan harusnya menjadi sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang lain dalam hidup ini.

"Aku tahu itu bisa dimengerti, tetapi kamu secara fundamental berbeda dariku. Aku sudah duduk di posisi ini ketika masih seusia kamu. Dan kamu ... masih tidak cukup."

"Ya, Pak Andreas benar. Mengenai hal ini, Pak Andreas sangat benar. Aku memang agak ketinggalan ..."

"Kamu bilang kamu tidak punya keluarga, bukankah kamu masih punya ayah? Bukankah ayahmu menunggu untuk bisa bertemu denganmu?"

Claudia menundukkan kepalanya dan mencoba yang terbaik untuk meredam emosinya.

"Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak ingin aku katakan. Ini tidak ada hubungannya dengan percakapan kita, dan aku tidak ingin mengatakan ..."