"Baiklah, aku akan pergi bersama dengan Enzo untuk memeriksa hutan. Kalian disini saja untuk beristirahat" ucap Ryouichi sembari bersiap untuk pergi kedalam hutan.
"Baik ketua, kami akan berada disini menunggu anda" ucap Natsumi.
"Enzo, berhati-hatilah" ucap Akari.
"Baiklah, kalau begitu kami akan pergi dulu" ucap Ryouichi.
Ryouichi dan Enzo pun berjalan dan masuk kedalam hutan untuk memeriksanya.
"Ketua, mengapa anda tiba-tiba ingin masuk kedalam hutan ini?" tanya Enzo.
"Ah, aku hanya ingin memeriksa saja" ucap Ryouichi.
Hutan itu begitu rindang, lebat dan sunyi, hanya samar-samar terdengar suara-suara burung berkicau. Tiba-tiba Ryouichi berhenti dan memeriksa jejak kaki yang berada di tanah.
"Jejak apa ini?" ucap Ryouichi.
"Ada apa ketua?" tanya Enzo penasaran.
"Jejak ini bukanlah jejak manusia atau jejak binatang. Tidak salah lagi jejak ini adalah jejak demon" ucap Ryouichi.
"Demon? Mengapa bisa ada demon disini? Jangan-jangan mereka mau menginvasi desa ini?" ucap Enzo terkejut.
"Tidak, semua jejak-jejak ini memiliki bentuk yang sama. Hanya ada satu demon yang berada dihutan ini" ucap Ryouichi.
Ryouichi pun merasakan ada sesuatu yang mendekati mereka dan bersiaga.
"Enzo, bersiaplah. Demon itu menuju kearah kita" ucap Ryouichi.
Ryouichi lalu memanggil Khronos dan disusul Enzo yang memanggil Takemikazuchi.
"Dari atas!" teriak Enzo.
Tiba-tiba satu demon menyerang Ryouichi dan juga Enzo.
"Sial, demon itu cepat sekali" ucap Ryouichi.
Terlihat demon itu memiliki tubuh yang tidak jauh berbeda dari manusia, hanya saja demon itu bertanduk dan memiliki sayap besar.
"Apa kalian orang yang telah menyakiti Christina?" ucap demon itu.
"Christina? Menyakiti? Apa maksudmu?" tanya Ryouichi kebingungan.
"Biar aku habisi demon itu!" teriak Enzo.
Enzo lalu menyerang demon itu dengan cepat, namun demon itu dapat menghindar dengan mudah.
"Enzo, mundurlah! Demon itu berbeda dengan demon lain yang pernah kutemui" ucap Ryouichi.
Demon itu tiba-tiba berada dibelakang Ryouichi dan menghempaskan dirinya. Ryouichi pun terlempar dan tubuhnya menghantam pohon.
"Ketua! Berani-beraninya kau menyerang ketua!" teriak Enzo dengan tatapan marah.
"Aku akan membunuh semua orang yang menyakiti Christina!" teriak Demon itu.
Enzo pun langsung menyerang demon itu secara membabi buta, namun tidak disangka demon itu dapat menghentikan tebasan Enzo. Demon itu menangkap pedang Enzo dan melempar Enzo.
"Sial, demon itu sungguh kuat " ucap Enzo sembari menyeka darah yang mengalir dari hidungnya.
"Tahan dulu seranganmu, aku merasa ada yang aneh dengan demon itu. Dia tidak menyerang dengan nafsu membunuh" ucap Ryouichi.
"Apa maksudmu ketua? Bukankah kita harus membunuh demon itu secepatnya?" tanya Enzo.
Ditengah-tengah pertarungan mereka dengan demon itu , tiba-tiba perhatian demon itu terlihat teralihkan oleh sesuatu.
"Ada apa dengan demon itu? Mengapa dia terlihat seperti terganggu dengan sesuatu?" tanya Enzo.
Tiba-tiba demon itu terbang meninggalkan Ryouichi dan juga Enzo.
"Ada apa dengan perilaku demon itu?" gumam Ryouichi.
"Apa anda tidak apa-apa ketua?" tanya Enzo yang membantu Ryouichi untuk berdiri.
"Aku tidak apa-apa, lebih baik kita bergegas kembali ke desa. Perasaanku tidak enak" ucap Ryouichi.
Ryouichi dan juga Enzo lalu berlari secepat mungkin kembali kedesa, dan terlihat asap hitam membumbung tinggi dilangit.
"Sial, aku harap tidak terjadi apa-apa dengan desa itu" gumam Ryouichi.
Sesampainya didesa, Ryouichi dan Enzo terkejut melihat beberapa rumah terbakar.
"Ada apa ini? Mengapa hal ini terjadi tepat ketika aku sedang berhadapan dengan demon itu" ucap Ryouichi.
"Ketua!" teriak Akari sembari menghampiri Ryouichi.
"Akari, apa yang terjadi disini?" tanya Ryouichi.
"Ketika anda sedang pergi, belasan orang yang mengaku bahwa dirinya adalah prajurit datang kemari dan membuat keributan. Saya, Natsumi, serta Tiara berhasil mengalahkan beberapa dari mereka, namun tanpa disadari mereka menculik Christina" ucap Akari.
"Christina? Siapa yang kau maksud?" tanya Ryouichi dengan heran.
"Apakah anda sudah lupa? Christina adalah gadis muda yang kita selamatkan waktu itu" ucap Akari.
"Bagaimana dengan penduduk desa lain?" tanya Enzo.
"Natsumi dan Tiara sedang merawat penduduk desa yang terluka karena serangan itu" ucap Akari.
"Tunjukkan kepadaku tempatnya" ucap Ryouichi.
Ryouichi dan Enzo pun berlari mengikuti Akari menuju tempat perawatan para penduduk desa.
"Apa kalian baik-baik saja?" ucap Ryouichi.
"Tuan Ryouichi! Kami baik-baik saja. Namun ada beberapa penduduk desa yang terluka parah karena berusaha mempertahankan diri dari prajurit jahat itu" ucap Tiara.
"Sial, kita lengah. Aku tidak mengira prajurit jahat itu sampai bertindak sejauh ini" ucap Ryouichi sembari mengepalkan tangannya.
Tiba-tiba Ryouichi merasa ada yang menarik celananya.
"Prajurit [The Saviour] yang terhormat, tolong selamatkan putriku" ucap wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu dari Christina.
Ryouichi pun menunduk dan menggenggam tangan dari ibu Christina.
"Tenang saja, aku berjanji akan menyelamatkan dan membawanya dengan selamat" ucap Ryouichi.
Ryouichi pun berdiri dan terlihat dirinya sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan Christina.
"Enzo, bawa salah satu dari prajurit yang masih hidup itu kesini" ucap Ryouichi.
Enzo pun menyeret salah satu dari prajurit yang masih hidup itu kehadapan Ryouichi.
"Aku harap kalian tidak keberatan jika aku menginterogasi orang ini dengan sedikit kekerasan" ucap Ryouichi sembari tersenyum kepada para warga desa.
"Si-silahkan" ucap kepala desa.
Ryouichi pun menendang perut dari prajurit itu hingga prajurit itu muntah darah.
"Dengarkan aku sialan, aku tidak punya banyak waktu untuk menginterogasimu. Cepat katakan kemana teman-temanmu membawa gadis muda itu" ucap Ryouichi.
"A-aku tidak tahu" ucap prajurit itu.
Ryouichi yang mulai habis kesabaran pun mematahkan jari dari prajurit itu satu persatu. Terdengar prajurit itu berteriak kesakitan.
"Ber-berhentilah, gunung…. Mereka membawa gadis muda itu ke gunung tempat kami bersembunyi" ucap prajurit itu meringis kesakitan.
"Enzo, pakai seragammu. Kita akan menyelamatkan Christina" ucap Ryouichi.
"Baik!"
Enzo pun langsung berlari kedalam rumah mencari seragam miliknya dan Ryouichi, lalu kembali dengan cepat.
Ryouichi dan Enzo pun mengibaskan seragam mereka kebelakang lalu memakainya, seluruh warga desa melihat mereka dengan tatapan kagum. Simbol serigala pun terlihat dengan jelas dipunggung mereka.
"Akari, Tiara, Natsumi, aku menyerahkan mereka yang terluka kepada kalian. Sisanya biarkan aku dan Enzo yang mengatasinya" ucap Ryouichi.
"Baik, berhati-hatilah ketua. Dan kembalilah dengan selamat" ucap Akari
"Dan untuk para penduduk desa, akan aku tunjukkan apa arti sebenarnya dari [The Saviour] itu sendiri kepada kalian" ucap Ryouichi lalu berlari dengan Enzo menuju mobil jeep bermaksud untuk mengejar para penculik Christina.
Disisi lain para penculik berhasil kabur dan membawa Christina menggunakan truk.
"Cih, aku tidak menyangka akan ada prajurit [The Saviour] yang asli disana" ucap salah satu penculik.
"Kita harus secepatnya kembali ke gunung dan bersembunyi. Jika sudah aman, kita bisa menjual gadis muda yang kita culik dengan harga yang mahal" ucap penculik lainnya.
Christina pun berada di belakang truk dan menangis.
"Makkun, dimana kau. Selamatkan aku" ucap Christina.
Setelah selama 30 menit perjalanan, akhirnya para penculik itu sampai di tempat persembunyian mereka yang berada di atas gunung.
"Hoi, cepat turunkan gadis muda itu dan ikat dia" ucap salah satu penculik.
Penculik lainnya pun melangkah ke bagian belakang truk untuk menurunkan Christina.
"Kesini kau gadis muda" ucap penculik itu.
Namun Christina menggigit tangan dari penculik itu dan berusaha melarikan diri. Tapi sayang kecepatan dari seorang gadis muda tidak setara dengan para penculik itu, dirinya pun dapat tertangkap dengan mudah.
"Gadis muda sialan!"
"~PLAK" salah satu dari penculik itu kemudian menampar Christina dengan keras.
"Hoi, jangan menamparnya terlalu keras. Kalau luka itu meninggalkan bekas, harga jual gadis muda itu akan menjadi turun" ucap salah satu penculik sembari merokok.
Terlihat Christina menahan tangisnya dan menatap penculik itu dengan tajam.
"Makkun akan datang menyelamatkanku, kalian akan menyesal telah menculikku" ucap Christina.
"Hahaha… Tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian kami" ucap salah seorang penculik itu.
Salah satu dari penculik itu lalu membawa Christina ke dalam sebuah rumah dan mengikatnya di sebuah kursi. Hari pun berubah menjadi malam, ditengah kesunyian malam tiba-tiba suasana menjadi ricuh. Seluruh penculik pun terbangun.
"Ada apa dengan keributan ini? Apakah tempat persembunyian kita telah ditemukan oleh prajurit itu?" ucap salah satu penculik.
Beberapa penculik lalu berlari keluar untuk memeriksa kondisi. Tiba-tiba para penculik yang keluar itu terhempas dan menghantam pintu rumah itu hingga pintu itu hancur.
"Demon?! Mengapa bisa ada demon disini?" ucap salah satu penculik itu.
"Christina! Dimana kau" teriak demon itu.
"Makkun ! Aku disini" ucap Christina yang terikat di kursi.
Terlihat demon itu terkejut dan marah ketika melihat kondisi Christina.
"Kalian manusia sialan, aku tidak habis pikir kalian bisa berbuat seperti itu kepada ras kalian sendiri!" teriak demon itu sembari berjalan menuju Christina.
Demon itu lalu membebaskan Christina dari ikatannya dan menggendong Christina keluar dari rumah itu.
"Semua sudah baik-baik saja, aku akan membawamu kembali kedesamu" ucap demon itu kepada Christina.
"Makkun, terima kasih" ucap Christina sembari memeluk demon itu.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang menyerang demon itu. Dengan sigap demon itu langsung melempar Christina agar serangan itu hanya mengenai dirinya.
"Makkun!" teriak Christina.
"Kukira ada apa, ternyata hanya demon rendahan. Hebat juga kau sampai bisa membunuh semua anak buahku" ucap salah satu pria yang keluar dari rumah itu.
"Siapa kau, kenapa manusia sepertimu bisa menggunakan elemen [Dark]?" ucap demon itu .
"Hahaha… Biar kutunjukkan siapa diriku" ucap pria itu
Perlahan tubuh pria itu berubah, sayap dan juga tanduk tumbuh namun hanya disebagian sisi dirinya.
"Tidak mungkin, kau adalah half-demon!" ucap demon itu.
"Makkun!" teriak Christina.
"Tetap disana, orang ini berbahaya. Untuk sekarang dia jauh lebih kuat dariku" ucap demon itu.
Pertarungan pun terjadi antara demon itu dan half-demon itu. Disisi lain Ryouichi yang baru saja sampai di gunung itu pun terkejut mendengar ada keributan dan langsung berlari menuju asal keributan itu.
"Enzo, cepat kita kesana" ucap Ryouichi.
"Baik!" ucap Enzo.
Setibanya Ryouichi dan Enzo di gunung itu, mereka dikejutkan dengan pertarungan diantara para demon itu.
"Pertarungan antar demon? ada apa ini?" ucap Ryouichi terkejut.
"Kakak prajurit!" teriak Christina.
"Gadis muda! Apa kau baik-baik saja?" ucap Ryouichi sembari berlari mendekatinya.
"Makkun…dia sedang terluka" ucap Christina sembari menunjuk demon itu.
"Makkun? Demon itu?" tanya Ryouichi.
Selama pertarungan, terlihat demon itu terpojok oleh half-demon itu. Demon itu pun terhempas dengan keras ke tanah dan terluka parah.
"Makkun!" teriak Christina sembari berlari menuju demon itu.
"Mengapa kau kesini, cepat lari!" ucap demon itu sembari batuk berdarah.
Half-demon itu tiba-tiba sudah berada di dekat mereka berdua, lalu mencoba menusuk Christina.
"Manusia penganggu, menyingkirlah dari hadapanku!" ucap half-demon itu.
"Hentikan!" teriak Ryouichi yang berusaha berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan Christina.
"Makkun…" ucap Christina lirih.
Demon itu memeluk dan melindungi Christina dengan tubuhnya dan terkena tusukan dari half-demon itu. Half-demon itu lalu menendang mereka berdua hingga terlempar jauh.
"Christina… Apa kau baik-baik saja? " ucap Demon itu lirih.
"Makkun, kenapa kau melindungiku seperti itu?" ucap Christina menangis.
"Gadis bodoh, mengapa kau masih bertanya? Karena kau adalah malaikat kecilku yang berharga" ucap demon itu sembari mengusap air mata dari Christina.
Christina pun memeluk demon itu.
"Jangan menangis, kau sudah pernah menyelamatkan diriku dulu ketika hampir mati dihutan itu. Sekarang adalah giliranku untuk menyelamatkanmu" ucap demon itu sembari tersenyum.
Ryouichi pun hanya bisa terdiam mendengar ucapan demon itu.
"Kau lah manusia pertama yang berhasil membuatku tidak ingin melukai manusia lagi. Aku hanya ingin hidup damai bersama manusia yang ku sayangi, namun nampaknya hal itu tidak mungkin bukan? Sebenarnya aku ingin melihatmu tumbuh dewasa dan melewati hari-hari bersamamu jika peperangan antara manusia dan demon ini sudah berakhir" ucap Demon itu.
"Tidak! Aku masih ingin bersamamu, kau sudah kuanggap orang yang berharga dalam hidupku. Aku memang masih anak-anak namun aku ingin menikah denganmu ketika dewasa nanti. Jadi tolong… Jangan tinggalkan aku sendiri" ucap Christina sembari menangis.
"Aku juga berpikiran sama denganmu, namun nampaknya itu hanyalah sebuah khayalan saja. Aku minta maaf karena tidak bisa menemanimu lebih lama lagi. Untuk prajurit yang berdiri disana, aku minta maaf karena pernah salah paham dan menyerangmu dihutan" ucap demon itu.
"Bukankah kau itu demon, kenapa kau malah bersikap baik seperti itu?" ucap Ryouichi.
"Aku sudah muak dengan peperangan antara ras mu dan ras ku. Jika ada reinkarnasi aku berharap dapat terlahir kembali sebagai manusia, kau dan aku mungkin bisa menjadi teman baik nantinya" ucap demon itu tersenyum dengan darah di mulutnya.
"Jika suatu saat kau terlahir kembali menjadi manusia, aku akan menjadi temanmu. Akan membantu untuk mewujudkan seluruh keinginan mu sebagai manusia nantinya" ucap Ryouichi lirih.
Hati Ryouichi menjadi tersentuh setelah mendengar perkataan dari demon itu. Dirinya pun menjadi bingung kenapa air mata nya mengalir meskipun yang berada dihadapannya adalah seorang demon yang seharusnya dia benci.
"Haha… Aku senang mendengar perkataanmu. Dengarlah, half-demon itu jauh lebih kuat dari ku. Terimalah ini, kuharap kau dapat mengalahkannya dengan sisa kekuatanku" ucap demon itu.
Demon itu lalu merobek dadanya dengan tangannya sendiri, lalu mengambil kristal hitam dan memberikannya kepada Ryouichi.
"Makkun! Apa yang kau lakukan? Tolong berhentilah" ucap Christina menangis memohon kepada demon itu.
"Tidak ada jalan lain Christina, aku tidak keberatan mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkanmu" ucap demon itu.
"Mengapa kau sampai berbuat sejauh ini hanya untuk menyelamatkan seorang gadis muda sepertinya?" ucap Ryouichi sembari menerima kristal hitam itu.
"Entahlah … Mungkin karena aku menyayanginya." ucap demon itu tersenyum tulus.
"Kau … tenang saja aku akan mengalahkan half-demon itu dengan cepat" ucap Ryouichi sembari berdiri.
"Enzo, bawa Christina dan demon itu menjauh dari sini." ucap Ryouichi.
"Baik" ucap Enzo.
Setelah Enzo membawa pergi demon serta Christina, Ryouichi lalu berjalan mendekati half-demon itu.
"Hoho, kau berani mendekatiku?" ucap half-demon itu.
"Tentu saja, aku tidak bisa mengalahkanmu jika aku tidak mendekatimu seperti ini" ucap Ryouichi.
Ryouichi pun menelan kristal hitam pemberian demon tadi. Seketika Ryouichi mengalami perubahan aura, dirinya menjadi diselimuti aura kegelapan. Aura itu pun berubah menjadi armor hitam pekat dan membuat mata Ryouichi menjadi merah menyala.
"Ti-tidak mungkin! Kau menelan kristal itu? Apa kau tidak takut mati?" ucap half-demon itu.
"Baiklah, mari kita mulai pertarungan ini."
Angin kencang pun berhembus menerpa mereka. Pertarungan antara Ryouichi dan half-demon itu pun akan segera dimulai.