Dion dan Yura kini sudah kembali ke sebuah tenda di tempat syuting. Dion mengalihkan tatapannya dari Yura karena merasa bahwa gadis itu tidak menghiraukannya. Dia juga melepaskan tangannya yang sedang memegang bahu Yura. Dia menundukkan kepalanya dan membuka pakaian Yura hanya untuk melihat luka di bawah tulang selangka Yura berdarah lagi dan perbannya berwarna merah karena darah yang terus mengalir.
"Aku akan mengganti perbanmu. Sepertinya lukamu menganga lagi dan darahmu tidak bisa berhenti," kata Dion dengan nada yang penuh kekhawatiran. Yura terlihat sedih ketika Dion menatapnya.
"Kondisimu terlalu buruk. Pasti butuh beberapa waktu untuk pulih." Dion duduk di sampingnya dan membuka lemari obat yang berisi beberapa disinfektan dan obat-obatan yang berantakan di dalamnya.
Yura tidak menjawab. Dia hanya melihat Dion yang masih sibuk melepaskan pakaiannya dan mengganti perbannya. Yura menarik napas dengan sedikit kesakitan. Dia masih melihat gerakan tangan Dion.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com