Alana merasa ada yang salah dengan itu, dan kemudian, seperti yang diharapkan—
"Jika nanti ada seorang wanita cantik muncul di depanmu, apa kamu harus membantu memberiku beberapa nasihat?" lanjut Angga yang alik bertanya pada Alana
"Angga! Apakah kamu berani!"
"Hah? Ada apa? Bukankah maksudmu begitu?" tanya Angga.
Ekspresi Angga sedikit bingung, lalu dia berkata "Aku hanya berpikir menurut logikamu".
Alana berdiri di depannya dan menusuk dadanya.
"Kamu sengaja!"
"Kenapa? Tidak senang?"
"..."
"Alana, bukankah kamu tadi menyuruhku belajar untuk berpikiran luas?"
Alana menarik napas dalam-dalam, memutar matanya yang besar, dan tersenyum.
"Oke, kalau begitu aku akan lebih berpikiran terbuka. Ayo, berikan aku telepon. Aku akan mengirimimu foto di Instagram, tuan muda dari keluarga Baskoro memberi perintah. Permintaan macam apa yang tidak akan kamu dapatkan?"
Angga sedikit menundukkan kepalanya dan menatapnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com