"Ada apa dengannya..?!"
"Padahal dia telah menerima serangan telak Laksamana Kizaru..!"
"Tapi mengapa dia masih bisa berdiri..?!"
"Apakah kekuatannya itu, benar-benar seperti yang di rumorkan..?"
Kizaru melihat Marco di selimuti Api Biru yang perlahan-lahan menutup luka-lukanya tidak bisa tidak berkata dengan aneh
"Tipe Zoan, Mystical Beast. Yang keberadaannya lebih langka dari Tipe Logia dan dalam beberapa keadaan, terkadang terlihat lebih mengerikan dari pada Logia.."
"Dibandingkan dengan 'Logia' aku ini bukan apa-apa yoi.." Kata Marco
"Lihatlah, kau berhasil melukaiku.." Sambungnya sambil tersenyum mengejek
"Kau pembohong yang buruk.." Balas Kizaru dengan ejekan
Mendengar ejekan Kizaru, Marco hanya tersenyum dan perlahan-lahan merubah tubuhnya menjadi seekor burung yang di selimuti oleh Api Biru.
Tentu saja jika menyebutkan Burung yang bisa menggunakan Api dan juga bisa menyembuhkan luka, hanya satu Burung yang bisa melakukannya. Burung itu tidak lain adalah Burung Phoenix, dan Marco adalah Pengguna Buah Iblis ataupun Buah Energi yang memiliki Phoenix di dalamnya.
Marco yang telah berubah menjadi Burung Phoenix, langsung terbang ke arah Kizaru dengan cepat
"Baru kali ini aku melihat burung seperti itu.." Kata Kizaru sambil menyerang kembali dengan Yasakani no Magatama yang hanya berfokus ke pada Marco
Tapi serangan Kizaru sama sekali tidak menimbulkan kerusakan apapun terhadap Marco dalam bentuk Burung Phoenix yang di selimuti Api Biru.
Hal ini bisa di katakan membuat Kekuatan Burung Phoenix hampir sama dengan Logia yang bisa dikatakan hampir tidak dapat disentuh
Marco terus terbang ke arah Kizaru dan sama sekali tidak mempedulikan serangannya.
Saat Marco telah mendekati Kizaru, Marco segera berubah kembali ke bentuk Hybird dari Burung Phoenix dan bergerak ke kepala Kizaru untuk melakukan tendangan salto
"BAAAAM..!"
Tendangan Marco dengan mudah di hentikan oleh Kizaru menggunakan lengannya, Kizaru juga tidak lupa untuk mengatakan sesuatu kepada Marco yang menendangnya
"Itu sakit sekali.." Kata Kizaru dengan tampang wajahnya yang menunjukkan ejekan
"Pembohong..!" Kata Marco
Marco langsung menambah kekuatan tendangan nya dan itu langsung mendorong Kizaru jatuh dari langit.
Saat Kizaru terdorong oleh tendangan Marco, Kizaru langsung membuat tubuhnya menjadi elemen. Tapi meski begitu Kizaru tetap saja terlempar dinding alun-alun dan menghancurkannya
"BOOOOOUM...!"
"Laksamana Kizaru...!"
Saat prajurit Angkatan Laut di sekitar meneriakkan nama Kizaru, Kizaru keluar dari gumpalan Debu dan terlihat tidak memiliki luka apapun.
"Divisi Raksasa, berhati-hatilah dengan serangan dari udara.." Kata Kizaru sambil melihat ke arah Tujuh orang Angkatan Laut yang berasal dari ras raksasa
"Siap Pak..!" Teriak para Raksasa
Setiap raksasa kemudian mengeluarkan senjata milik mereka dan mulai berjalan untuk menyerang para Bajak Laut Shirohige
"Para raksasa itu datang, sepertinya akan sedikit merepotkan.." Kata seseorang Bajak Laut Shirohige
"Kalian semua mundurlah..!" Teriak Jozu sambil berlari dengan kencang dan memukul permuakaan Es dengan sangat kuat
Permukaan Es dengan cepat menjadi retak oleh pukulan Jozu dan membentuk sebuah retakan berbentuk lingkaran yang cukup besar. Di antara celah retakan itu, Jozu memasukkan tangannya dan mengangkat Es itu secara perlahan
"Uwoooo..!"
"Ada apa dengan kekuatannya itu..!" Teriak para Prajurit Angkatan Laut
"Cobalah hentikan ini..!" Teriak Jozu
Dalam sekali hentakan, Jozu mengangkat dan melemparkan Bongkahan Es yang ternyata adalah bongkahan Es Raksasa ke arah alun-alun Marineford yang di penuhi oleh Prajurit Angkatan Laut
"!!!"
"Bahaya..!"
"Itu Bongkahan Es Raksasa..!"
Prajurit Angkatan Laut yang berada di alun-alun langsung menjadi panik melihat Bongkahan Es Raksasa yang akan menghantam mereka
Akainu yang masih duduk tepat di bawah Panggung Eksekusi, melihat Bongkahan Es Raksasa itu dengan sedikit kesal. Sebelum memutuskan untuk berdiri dari tempat duduknya dan berkata dengan kesal
"Sialan mereka berdua..!"
"Jika Kita semua pergi ke sana, siapa yang akan melindungi tempat ini..?!"
Setelah Akainu selesai mengatakan hal itu, seluruh lengan kanannya berubah menjadi merah dan perlahan-lahan menjadi Magma yang terlihat sangat panas
Saat Akainu akan meninju Bongkahan Es Raksasa itu dengan tinju Magmanya, Ada seseorang yang memiliki Sayap di punggungnya muncul di dekat Bongkahan Es Raksasa yang masih berada di udara
Akainu yang melihat sosok itu yang tidak lain adalah Ain, sedikit mengerutkan keningnya sebelum kembali mengubah lengannya yang telah menjadi magma ke bentuk semula.
Melihat sepasang Sayap Putih yang di miliki oleh Ain, Para Prajurit Angkatan Laut tidak bisa tidak merasa kagum dengan keindahan sayap itu
"Itu Wakil Laksamana Ain.."
"Sayapnya itu terlihat begitu indah.."
"Seperti halnya Kapten Divisi Satu Shirohige yang memiliki Kekuatan Zoan Mystical Beast.."
"Wakil Laksamana Ain juga memilikinya, tapi dari pada di sebut sebuah Binatang itu lebih mirip ke manusia.."
"Hito-Hito no mi, Model Angel.."
"Seorang Malaikat yang merupakan sosok dari keadilan dan itu sangat cocok dengan Angkatan Laut yang membela Keadilan.."
Ain yang berada di langit tentu saja dapat mendengar perkataan para Prajurit Angkatan Laut itu, tapi Ain sama sekali tidak mempedulikannya dan hanya fokus ke Bongkahan Es Raksasa yang semakin dekat
Ain perlahan-lahan mengeluarkan Pedang miliknya yang tergantung di pinggangnya, Pedang itu merupakan Pedang lurus bermata dua dan memiliki gagang yang sangat indah dan terlihat mewah.
Ain lalu mengarahkan Pedang itu ke Bongkahan Es Raksasa sambil berkata dengan suara yang hanya dapat di dengar oleh dirinya sendiri
"Sunshine.."
Saat Ain mengatakan itu, Pedang miliknya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan dan langsung melaju ke Bongkahan Es Raksasa.
Dalam sekejap mata, Bongkahan Es itu langsung berubah kembali menjadi air, sebelum menguap di udara bersama hilangnya Cahaya yang di keluarkan oleh pedang milik Ain.
"Seperti biasa, 'Cahaya' miliknya lebih mengerikan dari pada 'Cahaya' dari kekuatan Logia milikku.." Kata Kizaru yang melihat semua itu dari alun-alun
Sedangkan Akainu yang melihat 'Cahaya' Ain dengan mudah mencairkan Es dan membuatnya menguap, semakin mengerutkan keningnya. Karena Akainu merasa 'Cahaya' itu lebih dari sekedar 'Cahaya' biasa seperti yang dimiliki oleh Kizaru
Seperti halnya Akainu, Shirohige juga mengerutkan kening dengan kekuatan Ain yang membuat Es itu menguap seketika
"Kekuatan anak ini akan membuat semuanya semakin rumit.." Kata Shirohige sambil menatap Es di bawahnya
Alasan mengapa Shirohige mengatakan hal seperti itu, dikarenakan Ain dapat dengan mudah mencairkan semua Es yang berada di teluk.
Jika Ain melakukan hal itu, semua anak-anaknya akan kehilangan tempat untuk berpijak dan membuat mereka menjadi sasaran empuk oleh Meriam Angkatan Laut yang terletak di sepanjang pantai
Tentu saja hal ini tidak hanya Shirohige yang menyadarinya, Para Kapten Divisi juga ikut serta menyadarinya. Dan karena hal itu mereka membuat wajah yang sangat suram
Tingkat atas Angkatan Laut juga menyadari hal ini, dan mengira Ain akan mencairkan Es dengan kekuatannya. Tapi bertentangan dengan harapan dari kedua belah pihak, Ain membuat pilihan yang membuat Bajak Laut Shirohige merasa heran dan membuat pihak atas Angkatan Laut merasa marah.
Ya, Ain menyarungkan kembali pedang miliknya dan perlahan turun dari langit ke tempat sebelumnya dia berada, yang tidak lain di sebelah Wakil Laksamana Tsuru
"Apa yang kau lakukan Wakil Laksamana Ain..!"
"Seharusnya kau membuat mereka kehilangan tempat untuk berpijak sebelum kembali ke tempat ini..!"
Bentak Seorang Wakil Laksamana yang adalah Wakil Laksamana Doberman
Ain menatap Wakil Laksamana Doberman dengan tatapan tidak tertarik sebelum berkata
"Aku melakukan apa yang ingin aku lakukan.."
"Bahkan Laksamana Armada Sengoku tidak memberikan perintah khusus terhadapku pada perang ini.."
"Jadi apa hakmu yang lebih lemah dariku untuk memerintahku..?!" Kata Ain dengan sedikit intimidasi
"Kau..!!" Teriak Wakil Laksamana Doberman dengan marah
"Jangan membuat keributan yang tidak perlu..!" Sela Wakil Laksamana Tsuru
"Kembalilah ke posisimu Doberman..!" Sambung Wakil Laksamana Tsuru
"Cih..!" Kata Doberman sebelum pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke posisinya
"Kau juga perhatikan kata-katamu Ain..!" Kata Wakil Laksamana Tsuru pada Ain
"Itu memang kenyataannya bukan..?" Kata Ain sambil mengangkat bahunya
"Kau ini..." Kata Wakil Laksamana Tsuru dengan kesal
Keributan kecil yang terjadi tentu saja diperhatikan oleh Shirohige yang berada di haluan Moby Dick
"Gurarara, Sepertinya Anak itu 'sedikit' berbeda dengan Angkatan Laut lainnya.."
Shirohige kemudian mengangguk ke arah Marco yang sedang terbang di sekitar langit Moby Dick
Marco mengangguk balas, lalu kembali memimpin serangan terhadap Angkatan Laut dan di ikuti oleh Kapten Divisi lainnya
--------------
Peperangan antara Bajak Laut Shirohige beserta aliansi melawan Angkatan Laut dan Shichihukai terus berlanjut. Untuk menghentikan Kapten Divisi Bajak Laut Shirohige, para Wakil Laksamana Angkatan Laut pun mulai ikut terjun ke medan perang.
Begitu juga dengan Giants Squad milik Angkatan Laut, mereka juga mulai menyerang para Bajak Laut Shirohige. Setidaknya dibutuhkan setingkat dengan Kapten Divisi untuk menghentikan serangan dari Giants Squad, dan hal ini membuat formasi dari Bajak Laut Shirohige sedikit terpecah.
Tapi semua hal ini tidak berlangsung lama, karena dari ujung Teluk terdengar suara teriakan yang cukup keras. Dan teriakan itu berasal dari makhluk yang cukup besar.
Jika rata-rata raksasa dari Giant Squad memiliki tubuh setinggi lebih dari 18 meter, Makhluk ini memiliki beberapa kali lipat dari ketinggian raksasa dari Giant Squad, yaitu sekitar 60 mete100.
Makhluk ini merupakan salah satu dari keturunan raksasa kuno yang mendapatkan julukan sebagai penarik benua, dan Nama dari Raksasa Kuno ini adalah Litten Oars Jr.
Giant Squad yang sebelumnya mencoba menghentikan laju dari para Kapten Divisi dan Bajak Shirohige lainnya, langsung mengabaikan mereka dan berlari menuju Litten Oars Jr yang masih berada di sisi luar teluk untuk menghentikannya
Tentu saja sebagai raksasa yang cukup besar, Litten Oars Jr menjadi sasaran yang empuk bagi meriam Kapal Perang Angkatan Laut. Tapi Oars mengabaikan semua itu dan terus berjalan ke arah salah satu kapal perang itu
Litten Oars Jr langsung mengangkat kapal perang itu dan melemparkannya ke dinding pembatas untuk membuka jalan bagi Bajak Laut aliansi agar mereka dapat masuk ke sisi dalam teluk
Tentu saja raksasa dari Giants Squad mencoba untuk menghentikan Kapal perang yang di lemparkan oleh Litten Oars Jr, tapi sungguh di sayangkan bahwa usaha mereka sia-sia
Dengan jalan yang ke teluk sisi dalam terlah terbuka, Litten Oars Jr melanjutkan perjalanannya menuju alun-alun untuk segera menyelamatkan Ace
Untuk menghentikan Litten Oars Jr, para Raksasa dari Giants Squad mulai menyerangnya. Tapi tidak butuh waktu lama bagi Litten Oars Jr untuk mengalahkan mereka dan kembali berjalan ke alun-alun secara perlahan.
Saat Litten Oars Jr semakin mendekati pantai yang berada tepat sebelum alun-alun, sebuah serangan berupa gelombang kejut yang dahsyat menghantamnya. Dan Serangan gelombang kejut itu di lakukan oleh salah Satu Shichibukai yang tidak lain adalah Bartholomew Kuma.
Litten Oars Jr yang hampir kehilangan kesadaran, tidak ingin menyerah begitu saja dan mencoba menyerang Shichibukai lainnya.
Tapi hal itu malah membuatnya kehilangan salah satu kaki dan tubuhnya tertembus sebuah benda bewarna hitam yang akhirnya membuat Litten Oars Jr kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Melihat semuanya dari haluan Moby Dick, Shirohige menjadi cukup suram dengan tumbangnya Litten Oars Jr dan membuat penjagaannya sedikit mengendur.
Hal ini tentu saja tidak luput dari salah satu Raksasa dari Giant Squad dan menyerang Shirohige dari belakang.
Tapi siapa dia, dia adalah Shirohige. Serangan kejutan itu dengan mudah di hentikannya dan mengalahkan raksasa itu dengan sekali serangan
"Jangan sia-siakan jalan yang telah di buka Oars, terus maju..!" Teriak Shirohige pada anak-anaknya
"Yeaaahhhh...!"
Melihat bahwa Bajak Laut Shirohige semakin menyerang dengan ganas, Sengoku langsung menghubungi Tsuru dengan Den Den Mushi miliknya
"Saatnya menjalankan rencana Tsuru.." Kata Sengoku
"Ini waktu yang tepat.." Jawab Tsuru
"Segera kabarkan yang lainnya.." Sambung Sengoku
Tidak butuh lama, Setiap Angkatan Laut telah mendapatkan informasi dan mulai mengikuti arahan sesuai rencana. Tapi dari semua Angkatan Laut, hanya dua orang yang tidak bergerak dengan rencana itu.
Kedua orang itu adalah Garp dan Ain. Untuk Ain, dia masih berada di posisinya dan tidak menunjukkan minat untuk bergabung dalan perang. Sedangkan Garp, dia telah naik ke panggung eksekusi
"Kakek.." Kata Ace melihat kedatangan Garp
"Mengapa kau ke sini Garp..?"
"Apa kau memiliki masalah dengan rencananya..?" Tanya Sengoku
"Tidak, dia adalah Bajak Laut. Aku tidak merasa kasihan dengannya..!" Jawab Garp
"Baik, Lalu.."
"Diamlah, aku hanya akan duduk di sini saja..!" Sela Garp
"Aku..Tidak memiliki rasa kasihan terhadap penjahat.."
"Tapi.. Keluarga itu berbeda...!"
"Aku harus melakukan apa...?!"
"Ace...Mengapa kau tidak hidup seperti yang aku katakan padamu..!" Kata Garp dengan wajah sedih
"Kakek.." Kata Ace sambil menundukkan kepalanya ke bawah
Mendengar perkataan Garp, Sengoku menjadi sedikit suram. Karena dia tidak tahu apa yang terjadi jika tiba-tiba Garp menyelamatkan Ace
"Jika kau berbuat sesuatu yang bodoh, aku tidak akan segan. Meski itu adalah dirimu Garp..!" Kata Sengoku
"Jika aku mau, aku telah melakukannya..!" Kata Garp
Di bawah panggung Eksekusi, Ain yang masih beridiri di tempatnya. Di hampiri oleh seseorang pria yang memiliki rambut berwarna Merah Jambu dan orang itu adalah Coby.
"Ain, mereka akan mempercepat eksekusinya.." Kata Coby
"Aku sudah tahu.." Jawab Ain
"Di saat seperti ini, dimana sih Dav maksudku Luffy.."
"Mereka sama sekali belum terlihat.." Kata Coby dengan gelisah
"Tenanglah, mereka telah tiba.." Kata Ain sambil melihat ke arah langit
"Hah..?" Coby sedikit bingung dan ikut menatap langit seperti Ain
"Itu.."
"Kapal..?!" Kata Coby dengan terkejut
Hal ini tentu saja tidak hanya di sadari oleh Ain dan Coby, seluruh orang yang berada di Marineford telah menyadarinya.
"Sialan Kau Law..!" Teriakan cukup keras terdengar dari langit
"Aku sudah bilang bukan, melompat dengan kuat akan menghancurkan Es..!"
"Di bawah kita adalah Bongkahan Es, jika terjatuh seperti ini kita akan mati..!"
"Lakukan sesuatu Law-boy..!"
"Setelah ini berakhir, aku akan membunuhmu Law...!"
Ya, yang terjatuh dari langit adalah Kapal Angkatan Laut yang mengangkut Sabo dan yang lain dari Impel Down.
Sebelumnya, Kapal Angkatan Laut itu terbawa oleh Tsunami. Dan dengan keahlian kemudi Jinbe, Jinbe berhasil membuat kapal itu naik ke atas Tsunami. Tapi tidak lama kemudian Tsunami itu membeku, dan membuat mereka terjebak di atasnya
Mengikuti ide Luffy, dan di sampaikan oleh Law. Sabo dan lainnya tanpa sengaja menghancurkan bagian atas Tsunami yang telah berubah menjadi Es dan menjadi terjun bebas dari langit
Entah itu suatu kebetulan atau memang telah di rencanakan, tempat jatuhnya Kapal Perang beserta para tahanan Impel Down tepat di area yang Es-nya telah di hancurkan oleh Jozu.
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari Ke 57
Bab yang telah terkumpul tapi tidak sempat di Upload..
Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi teman-teman yang menjalankannya