"Meremehkanku? kau akan menyesalinya..!" Kata Kaku dengan marah
"Kalau begitu cobalah buat aku menyesal..!" Jawab Zoro sambil tersenyum menyeramkan
Kaku kemudian menggunakan Soru dan langsung muncul di depan Zoro untuk menyerang dengan kedua Pedang miliknya. Tapi Tentu saja serangan itu dengan mudah di hentikan oleh Zoro dengan satu pedangnya.
Zoro yang tidak mensia-siakan kesempatan, segera menyerang balik Kaku dengan Pedang yang berada di tangannya yang lain.
Kaku yang tentu mengetahui niat Zoro segera melompat ke udara dengan menggunakan Geppo. Kaku yang berada di udara, segera mengiris udara dengan cepat menggunakan kakinya untuk menyerang Zoro yang berada tepat di bawahnya.
"Rankyaku Ran..!
Serangan Kaku segera menghancurkan lantai tempat mereka berpijak, tapi dia sama sekali tidak melihat keberadaan Zoro sampai serangannya telah berhenti.
"Apakah kau mencariku..?" Kata Zoro yang berada di belakang Kaku
Mendengar Suara Zoro dibelakang tubuhnya, Kaku segera membalikkan badannya untuk menyerang Zoro. Tapi tindakan Zoro lebih cepat dari pada Kaku, Yang mana Zoro telah menebas dadanya saat Kaku membalikkan badannya.
Kaku yang di tebas oleh Zoro segera terlempar dari udara menuju ke lantai yang telah hancur itu. Kaku yang segera bangun kembali, melihat dadanya yang telah tertebas oleh Zoro "Ini tidak terlalu dalam..?" Pikirnya
Zoro yang telah turun kembali ke lantai, melihat Kaku sedang memperhatikan lukanya dan berkata "Apakah kau berpikir itu sebuah kebetulan..? Bahwa lukamu sangat dangkal.." Kata Zoro
Mendengar Zoro, Kaku kemudian menatapnya dengan bingung dan tidak mengerti mengapa dia melakukannya.
Melihat bahwa Kaku tidak mengerti, Zoro kembali berkata "Bukankah aku sudah mengatakannya..?"
"Ini seberapa lama kau bisa bertahan melawanku, dan Luka itu hanyalah sebuah permulaan dari sekian banyak luka nantinya..!" Kata Zoro dengan senyum menyeramkan
"Kau terlalu meremehkan aku..!" Teriak Kaku yang kemudian mulai merubah dirinya menjadi seekor Jerapah
Saat Kaku berubah, Lantai yang telah hancur itu tidak lagi sanggup menahan mereka dan menjadi runtuh, yang mengakibatkan mereka jatuh ke lantai bawah
--------------
Jabura perlahan-lahan bangun dari Taman yang telah hancur itu dan berkata pada Sanji "Buah Iblis ledakan..? Bagaimana cara kalian mendapatkan teknologi memasukkan kekuatan Buah Iblis pada suatu benda..!" Kata Jabura
"Mengapa juga aku harus mengatakannya padamu..?" Jawab Sanji
"Tunggu, kau tadi mengatakan aku adalah serigala jadi-jadian kan..?" Teriak Jabura dengan marah
"Itu sudah lewat.." Jawab Sanji
"Sialan kau, aku akan membalasmu..! Kata Jabura yang kemudian melompat ke udara
"Rankyaku, Lupus Four..!"
Teriak Jabura yang mengirimkan Rankyaku berbentuk serigala kepada Sanji yang berada di bawahnya
Melihat serangan itu, Sanji menarik jubah miliknya untuk menahan Rankyaku berbentuk serigala itu.
Setelah serangan itu berhenti, Jubah milik Sanji yang menahan serangan itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
"Apa..!" Teriak Jabura dengan kaget melihat serangannya bahkan tidak bisa membuat jubah itu hancur
Sanji kemudian menatap Jabura yang masih berada di udara dan menggunakan teknik khusus yang melekat pada Raid Suitnya, yaitu membuatnya menjadi tidak terlihat.
"Dia hilang..!" Kata Jabura yang telah mengerutkan kening dan melihat ke sekelilingnya untuk mencari sosok Sanji
Sanji yang menghilang, juga telah berada di udara. Dan saat ini dia berada di atas Jabura yang sedang melihat sekelilingnya
Sanji kemudian menendang kepala Jabura dengan keras menggunakan tumitnya yang telah di lapisi oleh Busoshoku Haki dan langsung menjatuhkan Jabura ke lantai.
"BOOOM..!"
"AAARGH..!" teriak Jabura kesakitan sambil memegang kepalanya dan berguling-guling di lantai yang telah hancur
Di udara, Sanji hanya melihat Jabura yang terus berteriak kesakitan dan berguling-guling di lantai dan tidak mempedulikannya sama sekali.
"Hah..Hah.. Jika kau berani, coba keluar dari persembunyianmu..hah..hah..dan bertarung lah secara jujur..!" Teriak Jabura
Sanji yang masih dalam keadaan menghilang, mengabaikan teriakan Jabura. Tapi bukan berarti Sanji tidak akan menyerangnya lagi, dan kali ini Sanji yang telah melapisi seluruh kakinya dengan Busushoku Haki menendang dagu Jabura yang membuatnya terlempar ke atap ruangan ini
"AAARGH...!"
Saat Jabura sedang terlempar ke atas, tiba-tiba Atap ruangan ini menjadi runtuh. Dan dari atap yang runtuh itu Zoro dan seekor Jerapah telah ikut terjatuh.
-----------
Franky terus-menerus memukuli Wajah Blueno dengan tangan kirinya. Blueno yang masih tercekik oleh tangan kanan Franky di lantai, tidak bisa berbuat apapun kecuali hanya menggunakan Tekkai untuk bertahan dari pukulan-pukulan Franky
"Ada apa Blueno..? Wajahmu telah berdarah, apa Tekkai yang kau banggakan itu hanya sebatas ini..?!" Kata Franky sambil terus-menerus memukuli Blueno
"Kau..ugh..pikir..ugh..ini..ugh.."
"Izinkan aku untuk berbicara sialan..Ugh..!" Teriak Blueno
"Oh..? Kau ingin berbicara..?" Kata Franky yang kemudian melepaskan Blueno
"Hah..Hah..Kau akan menye..Ugh..!" Kata Blueno yang kemudian kembali di pukul oleh Franky di perutnya dan memuntahkan darah
"Jika kau hanya akan mengatakan omong kosong, aku akan menghabisi mu sekarang..!" Kata Franky
"Hehe..sayang sekali..hah.. yang ingin aku katakan adalah..hah..sebuah omong kosong..!" Kata Blueno sambil tertawa
"Begitu ya.."
"Kalau begitu sampai jumpa Blueno, jika kau masih hidup mungkin kita akan berjumpa lagi..!" Kata Franky yang kemudian membuat tangan kanan miliknya menjadi berapi-api
"Strong..Destroyer..!"
"BOOOOOOM...!"
Pukulan kuat Franky ke perut Blueno segera membuat seluruh dapur menjadi tidak dapat dikenali lagi. Karena selain Lantainya yang telah hancur, seluruh benda-benda yang berada di dapur ikut menjadi hancur akibat ledakan gelombang gejut
"Tubuh Anggota CP 9 memang sangat terlatih, bahkan setelah menerima pukulan sehebat itu, masih bisa bertahan.." Kata Franky melihat Blueno yang terluka parah tapi masih bertahan hidup
"Ya sekarang waktunya mengambil kekuatannya.." Kata Franky yang kemudian mengeluarkan sebuah alat dari sakunya
Franky menciptakan alat ini dengan bantuan Law dan di dalam Alat ini, terdapat kekuatan 'Space' milik Law. Tentu saja mereka menciptakannya untuk menghisap kekuatan Buah Energi dan mengunci di dalamnya.
"Mari kita mencobanya, semoga ini akan berhasil.." Kata Franky yang kemudian meletakkan Alat itu ke tubuh Blueno dan mengaktifkannya
Saat alat itu diaktifkan muncul sebuah Jarum kecil tidak terlihat yang tercipta dari 'Space' menusuk tubuh Blueno dan mulai menghisap semua kekuatan yang berasal dari Buah Energi
Setelah menunggu beberapa menit Alat itu kemudian mengeluarkan sebuah suara.
"Ding.."
"Hm..?" Franky yang sedang mencari buah-buahan dan Minuman di dapur yang telah rusak ini, segera berjalan kembali ke arah Blueno.
Sesampainya di tubuh Blueno, Franky melihat di Alat itu terdapat tulisan 'Completed' dan langsung mengambilnya
"Aku cukup beruntung menemukan buah yang masih utuh di dapur rusak ini.." Kata Franky sambil memegang buah di tangan kirinya
"Selanjutnya, ayo kita coba salurkan ke buah ini.." Kata Franky yang kemudian mendekatkan Alat itu ke buah yang berada di tangan kirinya
Setelah alat itu bersentuhan dengan Buah di tangan kiri Franky, Franky kembali menekan tombol yang ada di alat itu.
Jarum kecil tidak terlihat yang tercipta dari 'Space' kembali muncul dan menusuk ke buah itu.
Franky yang kembali menunggu menjadi tersenyum, karena buah yang di tangannya perlahan-lahan mulai berubah menjadi bentuk Buah Iblis
-----------------
"Hah..hah..hah.."
"Ada apa, apa kau telah menyerah..?" Tanya Usopp yang melihat Kumadori telah berlumuran darah di sekujur tubuhnya
"Tentu tidak..Anggota Elite seperti..hah..kami..hah..tidak akan menyerah begitu mudah..!" Jawab Kumadori
"Heee, Begitu ya.." Jawab Usopp yang kemudian membidik kembali ke arah Kumodori
"Tekkai.." Teriak Kumadori
"Dari mana kali ini.." Pikirnya dalam hati
Usopp yang sedang membidik Kumadori menciptakan Anak Panah lainnya yang terbuat dari Angin di Busurnya.
Ya, Elemen yang dimiliki oleh Usopp adalah Angin seperti milik Zoro. Jika Zoro bisa menciptakan tebasan tidak terlihat, Maka Usopp dapat membuat anak panah yang tidak terlihat.
Usopp kemudian melepaskan Anak Panah Angin itu. Dan kali ini Usopp mengincar Bahu kiri milik Kumadori
Kumadori yang masih mencoba merasakan dari mana datangnya Anak Panah itu kali ini, tiba-tiba merasakan sakit di Bahu Kirinya
"AAAARGH..!"
Kumadori berteriak kesakitan karena bahu kirinya telah di di tembus oleh Anak Panah Angin milik Usopp
"Hah..Hah..Hah.."
"Hah..Aku..Hah..tidak bisa terus seperti ini. Jika aku membiarkannya..Hah..membuat jarak, tinggal menunggu waktu..Hah..tubuhku akan berlubang semua..!" Pikir Kumadori
Melihat bahwa Usopp tidak melanjutkan serangannya, Kumadori segera menggunakan Soru untuk menghilangkan jarak dari Usopp
Usopp yang telah melihat gerakan Soru Kumadori menjadi tersenyum, dan kembali memanah ke suatu arah.
"AAARGH..!"
Teriak Kumadori kembali terdengar di arah dimana Usopp memanah. Dan kali ini Usopp mengincar kaki kanan Kumadori
"Aku sudah lelah mendengarkan teriakanmu, mari akhiri pertarungan satu sisi ini..!" Kata Usopp
"Hah..Apa..?" Kata Kumadori yang tidak mendengar perkataan Usopp dengan jelas
Usopp kembali membidik ke arah Kumadori dan kemudian menarik nafas dalam-dalam. Perlahan-lahan sebuah Anak Panah yang terlihat berbeda dan terlihat lain mulai terbentuk. Karena di ujung anak panah ini bukanlah sebuah mata pisau, tapi sebuah kepala Naga
"Secret Arrow, Wind's Dragon Arrow..!"
Dalam sekejap, Anak panah itu telah menyentuh tubuh Kumadori. Tetapi anak panah itu tidak menembus tubuhnya, karena Anak Panah itu telah berubah mejadi sebuah kepala Naga yang menelan seluruh tubuh Kumadori
Kepala Naga itu terus melaju hingga menghancurkan dinding Menara Kehakiman, tetapi tidak berhenti di situ dan terus melaju hingga mencapai Pulau Utama Enies Lobby
"Teknik ini terlalu banyak menggunakan Energi.." Keluh Usopp
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 34