webnovel

Aku tidak suka diawasi

Di suatu Desa yang tersembunyi di antara awan

"Wyper, kau akhirnya kembali.." Kata seorang wanita

"Ya Raki.." Jawab Wyper

"Wyper, kenapa jantungmu berdegup sangat kencang.." Kata seorang bocah perempuan

Wyper menatapnya dengan marah dan bocah itu langsung menjadi ketakutan

"Apa yang terjadi Wyper..?" Tanya Raki

"Tidak ada, hanya saja aku bertemu orang yang lebih berbahaya dari pada Enel.."

"Apa..?!" Teriak Raki dan Bocah itu

"Kali ini aku berutang budi pada Gan Fall, jika dia tidak datang, mata ini akan dicongkel oleh orang itu.." Kata Wyper yang menaruh tangan di matanya. Dan sampai sekarang dia masih merasakan perasaan pedang hampir menusuk matanya

"Gluk..!" Raki dan bocah itu menelan ludahnya

"Aisa, apakah kau bisa merasakan orang itu dengan mantra..?" Tanya Wyper ke bocah itu

"Tidak Wyper, sepertinya mereka belum memasuki Angel Island.." Kata Aisa setelah dia mencoba merasakannya

"Kalau begitu Raki, kumpulankan yang lain.."

"Kenapa Wyper..?" Tanya Raki

"Orang itu, awalnya dia tidak terlihat berbahaya tapi begitu aku mencoba menyerang kapal milik mereka. Dia langsung menjadi sangat berbahaya.."

"Dan dengan sifat Enel yang arogan itu, menurutku tidak butuh lama bagi mereka untuk segera bentrok..!" Jawan Wyper

"Baiklah, aku akan mengumpulkan yang lain.." kata Raki setelah mendengar penjelasan dari Wyper

------------------

Di suatu tempat yang di sebut sebagai Kuil Dewa

Ada seorang lelaki yang sedang tiduran sambil memakan apel, di belakang lelaki itu ada sebuah cincin besar yang memeliki 4 drum. Dan Cincin besar itu menempel di punggungnya

"Hei, kemarilah.." Kata Pria itu kepada Pelayan

"Apa yang bisa kulakukan untukmu Dewa Enel..?" Kata Pelayan itu

"Katakan pada para Pendeta dan Tentara Dewa untuk segera berkumpul.." Kata Enel

"Baik.." Jawab Pelayan itu dan mulai pergi

Tidak butuh lama untuk para pendeta dan tentara dewa datang berkumpul

"Ada apa Enel sampai mengumpulkan kami semua..?" Tanya seseorang yang memegang tombak

"Aku merasa akan terjadi kekacauan, jadi aku mengumpulkan kalian semua disini.." Jawab Enel

"Tidak seperti dirimu saja Enel.." Kata seseorang yang memegang pedang

"Ini berbeda dari biasanya Ohm.." Jawab Enel

"Pokoknya kalian akan tetap disini, untuk hari ini.." Kata Enel

--------------

Kembali ke Sunny

Tanpa disadari mereka telah berada di lautan putih ini selama beberapa jam.

"Jadi menurutmu jika suara Lonceng yang berbunyi 400 tahun yang lalu sebagai tanda awal mulanya perang. Maka jika suara Lonceng itu kembali berbunyi apakah menurutmu perang akan berakhir..?" Tanya Luffy

"Ya, seperti yang sebelumnya di katakan oleh Nona Kaya, Kami memang jahat karena telah menjadi serakah dan mengusir para Shandia dari tanah asli milik mereka.."

"Tapi, aku juga tidak bisa menyalahkan mereka. Karena bagi penduduk langit Vearth itu sangatlah berharga, Meski tanaman dapat tumbuh di awan pulau tapi tidak untuk berkecambah. Oleh karena itu Vearth sangalah berarti bagi penduduk pulau langit.." Kata Gan Fall

"Kenapa tidak berdamai...?" Kata Luffy

"Aku sudah mencobanya berkali-kali, tapi orang itu Wyper selalu saja menolak.." Kata Gan Fall

"Nah, biarkan kami yang mengubah pikirannya nanti.." Kata Jinbe

"Terima Kasih.."

"Ah aku baru ingat, apakah kau tahu dimana Waver bisa di cari..? Aku ingin mempunyai itu..!" Kata Nami

"Waver..? kalian bisa mencarinya di Angel Island.." jawab Gan Fall

"Oh baik.."

"Jika kalian mengetahui Waver, apa kalian juga mengetahui Dial..?"

"Dial apa itu..?" Tanya Luffy

"Seperti ini salah satu bentuk dari Dial.." Kata Gan Fall yang menunjukkan suatu kerang yang berada di sarung tangan miliknya

"Ini disebut Impact Dial, kau boleh mencoba memukul nya dengan kuat ke arah kerang ini.."

"Biarkan aku.." Kata Usopp yang kemudian melakukan tendangan berputar

"Bam..!" Efek tendangan kuat milik Usopp yang seharusnya bisa mematahkan tulang seseorang di hisap oleh Impact Dial

"Ugh.." Gumam Gan Fall yang sedikit terdorong

"Ah Maaf, apakah terlalu keras..? tapi benda ini menghisap efek tendanganku.. Hebat Juga.." Kata Usopp

"Tidak kok.." Jawab Gan Fall tapi di dalam hati dia sudah kaget "Siapa sebenarnya orang-orang ini..!"

"Lalu arahkan Impact Dial ke musuhmu, dan tekan tombol ini.." Kata Gan Fall yang mengarahkan Impact ke laut

"Bamm...!!" Terjadi ledakan yang lebih besar dari efek tendangan Usopp dari Impact Dial di tangan Gan Fall

"Wow.." Teriak mereka

"Hal ini cukup berguna juga.." Kata Sanji

"Ya aku setuju.." Sambung Zoro

"Wyper juga menggunakan dial saat dia berlari di atas laut dan juga.." Kata Gan Fall yang terus menjelaskan berbagai macam jenis Dial

Setelah Gan Fall menjelaskan berbagai Jenis Dial, Mereka sudah bersiap untuk pergi ke Pulau Langit, atau lebih tepatnya ke Pulau Jaya yang diterbangkan ke Langit terlebih dahulu

Gan Fall memutuskan untuk tidak mengikuti mereka dan kembali ke rumahnya dengan burung yang selama ini menemaninya. Dan burung itu memiliki kekuatan buah energi yang bisa membuat dirinya menjadi Kuda. Dan jika di gabungkan dengan burung menjadi binatang mitos yang tidak lain adalah Pegasus

"Pegasus yang asli akan menjadi sangat marah jika dia melihat burung itu.." Kata Kirin setelah melihat kepergian Gan Fall

"Ya, bagi dia yang selalu membanggakan sosoknya yang indah, melihat itu sudah cukup membuatnya murka.." Sambung Chibi Griffin

---------------

Tidak butuh lama bagi mereka untuk mencapai sebuah yang di sebut sebagai Gerbang Surga. Dan dari gerbang itu ada seseorang nenek yang sedang memotret mereka

Law langsung menggunakan tekniknya untuk mengambil kamera itu dan menyerahkannya kepada Luffy

"Aku tidak tahu siapa dan apa yang kau lakukan nek, tapi itu bukan suatu tindakan yang sopan mengambil Foto seseorang tanpa izinnya.." Kata Luffy yang kemudian menghancurkan kamera itu

���Apa yang kau lakukan..!" Teriak Nenek itu dengan marah

Luffy tidak repot-repot untuk menjawabnya dan langsung menggunakan Haki Raja pada nenek itu. Lalu Luffy pun berkata "Jika kau tidak ingin di rebus, bawa kami ke atas.."

Lalu di bawah Sunny muncul seekor Lobster besar yang ketakutan dan membawa Sunny dengan cepat ke atas menuju Pulau Langit melewati semacam jalur

"Awan yang seperti sungai..?" Kata Jinbe yang melihat Jalur yang mereka lewati

"Apakah ini terbentuk secara alami atau dari sebuah teknologi.." Kata Usopp yang penuh minat

"Tentu saja ini tercipta dari teknologi, bagaimana bisa hal alami terbentuk seperti ini.." Kata Franky

"Franky betul, lihatlah itu.." Kata Law yang menunjuk pintu masuk

"Negeri Para Dewa, Skypiea..?"

Lalu Lobster itu melompat ke pintu masuk dan mereka semua melihat sebuah Kota yang sangat indah dan dibangun di Awan Pulau

"Bersantai di situ pasti akan sangat menyenangkan.." Kata Robin yang menunjuk Pantai

"Ya kau betul, memakai pakaian renang dan berjemur di situ.." Kata Reiju

"Ayo kita segera berlabuh Luffy.." Kata Vivi

"Ya Luffy, sudah lama aku tidak menikmati hal seperti ini.." Kata Nami

"Nah, kalian ingin Menjelajahi Pulau Jaya yang terbang ke langit atau Bersantai terlebih dahulu..?" Kata Luffy

"Kalau aku tentu saja berjelajah dahulu, baru kemudian bersantai.." Kata Luffy

"Sama disini.." Kata Para Pria

"Ehhh...." Kata Chopper dan Bepo yang kecewa

"Hah..Baiklah, aku akan mengikuti saranmu Luffy.." Kata Nami

"Cih, Pemimpin yang tidak berperasaan.." Kata Kaya dan Reiju

"Kau betul.." Kata Robin

"Hahaha.." Luffy hanya tertawa kaku mendengarnya

"Nah, kalau begitu kita akan pergi langsung ke Pulau Jaya dan mencari reruntuhan itu.."

"Tapi sebelum itu, Aku tidak suka karena terus di awasi..!" Kata Luffy yang melihat ke arah Langit dan menyipitkan matanya sambil mengeluarkan Haki Raja

---------

Di Kuil Dewa

Enel yang mengintip Luffy merasa terkejut saat Luffy mengeluarkan Haki Raja dan dengan cepat berhenti untuk mengintip Luffy dan Di Dahinya Enel telah mengeluarkan keringat dingin

"Ada Apa Enel..?" Tanya Shura yang melihat wajah terkejut Enel

"Kalian semua cepat bersiap, orang itu akan datang..!"

---------

Di Desa Awan Tersembunyi

Aisa terus menggunakan matra miliknya untuk mencari orang yang dikatakan oleh Wyper. Dan setelah beberapa jam akhirnya dia merasakan 13 manusia dan 3 binatang yang memasuki Skypiea

Lalu dia memperhatikan orang yang di katakan oleh Wyper dan mengawasinya, Sampai hingga Luffy menggunakan Haki Raja yang juga di rasakan olehnya

"Kyaaa.." Aisa langsung menjerit dan menangis

"Aisa kau kenapa..!" Teriak Raki yang cepat memeluk dirinya

Wyper dan Orang-orang Shandia lainnya juga berdatangan ke arah Aisa. "Apa yang terjadi..?" Tanya Wyper pada Raki

Raki menggelengkan kepalanya, karena dia bahkan tidak mengetahuinya

"Wyper..Orang..itu..yang..kau..katakan..Sangat..mengerikan..Dia..jauh lebih..mengerikan..dari..pada Enel..!" Kata Aisa sambil menangis

"Apa..!" Teriak orang-orang Shandia itu

"Dan.. sepertinya..dia..akan..segera..pergi..ke tempat..Enel.."

"Dengan.. keempat..Temannya.." Kata Aisa yang masih menangis

"Semua yang ingin ikut bertarung, cepat bersiap, kita akan menuju kuil Dewa dan..!" Kata Wyper

"Hari ini, kita akan menyalakan Api Shandora..!" Teriaknya

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 19

Pekerjaan ini lama-lama membuatku gila

Ngomong-ngomong aku akan mempercepat arc Sky Island

Rokusei21creators' thoughts
Bab berikutnya