Makam Kerajaan, Lorong Rahasia
"Jadi leluhur Raja terdahulu menyimpannya di bawah tanah ya..Ide yang bagus agar tidak diketahui oleh Pemerintah.." Kata Luffy
"Ya, hanya keluarga kerajaan yang mengetahui jalan ini dan sekarang bertambah kalian.." Kata Raja Cobra pada Luffy dan yang lainnya
"Ngomong-ngomong kemana beberapa temanmu..?" Tanya Raja
"Maksudmu Franky, Usopp dan Bepo..? Mereka saat ini sedang dalam perjalanan ke Yuba, untuk menyerahkan mesin yang diciptakan oleh Franky.." Kata Luffy
"Mesin..?"
"Mesin penggali, bukankah itu akan mempermudah menghidupkan kembali Yuba dan menggali sumber air baru nantinya.." Kata Luffy
"Terima Kasih, aku tidak tahu beberapa banyak yang telah kalian lakukan untuk negeri ini.." Kata Raja
"Nah, tidak masalah, Kami telah menganggap negeri ini sebagai sekutu kami.." Jawab Luffy sambil tersenyum
"Begitu..." Kata Raja yang tersenyum
"Ohya Vivi, kenapa kau hari ini sedikit berbeda..?" Tanya Raja
���A..Apaa yang kau katakan ayah, aku masih seperti biasanya kok.." Jawab Vivi yang berusaha menutupi kegugupannya
"Hmm..." Raja hanya bergumam dan dalam hati berpikir "Pasti Vivi menyembunyikan sesuatu dariku.."
Robin, Kaya, Reiju, Kuina tersenyum melihat reaksinya karena mereka tahu apa yang terjadi karena Nami telah memberitahu mereka
Dan Para lelaki bertindak seolah-olah tidak mengetahui apa-apa
"Jadi disini.." Kata Luffy yang mengalihkan pembicaraan karena dia lah sang pelaku utama yang membuat Vivi menjadi berbeda
"Ya.." Kata Raja Cobra
"Robin, tolong.." Kata Luffy
"Baik.." Robin pun berjalan mendekati Poneglyph dan mulai menulis artinya pada buku kecil. Setelah beberapa saat Robin pun mengangguk kepada Luffy
"Giliranmu Law.." kata Luffy pada Law
"Baik.." Law pun menggunakan Room miliknya dan memotong Poneglyph menjadi beberapa bagian
Raja Cobra terkejut karena Poneglyph menjadi begitu mudah dipotong dan tidak bisa tidak bertanya "Bagaimana bisa..? Aku sudah mencoba untuk menggoresnya beberapa kali tapi itu bahkan tidak meninggalkan jejak.."
"Ini semua karena kekuatanku Raja, di dalam 'Room' aku bisa melakukan apa saja. Tapi tentu saja jika lawan terlalu kuat aku tidak bisa melakukan apa saja kepadanya.." Kata Law menjelaskan
"Kekuatan Buah Iblis memang sangat tidak masuk akal.." Kata Raja
"Jadi Luffy, mau kau apakan Poneglyph ini..?" Tanya Smoker
"Kami akan menyimpan dua potongan ini.." Kata Luffy menunjuk bagian depan Poneglyph yang terdapat tulisan dan bagian lainnya yang kosong
"Aku bisa mengerti mengapa kau mengambil bagian depannya, tapi kenapa juga bagian lainnya..?" Tanyanya
"Untuk Zoro dan Kuina, Poneglyh ini dibuat dengan bahan yang sangat keras bukan.." Kata Luffy
"Kau ingin agar kami bisa memotongnya bukan ketua..?" Tanya Zoro
"Yaa..." Jawab Luffy
"Baik, itu bisa menjadi bahan latihan yang bagus.." Katanya dengan semangat
"Setelah mengetahui posisi Pluton apa kalian akan mengambilnya..?" Tanya Raja tiba-tiba
"Tidak, biarkan saja untuk saat ini Pluton tersimpan di tempat itu. Apakah kau ingin mengetahui posisinya Raja..?"
"Tidak, hal itu akan membawa malapetaka bagi negeri ini jika aku mengetahuinya..." Jawab Raja dengan cepat
"Baiklah, jika suatu saat benda itu diperlukan kami akan mengambilnya.." Kata Luffy
"Yaa, kalau begitu mari kita kembali ke Istana.." Kata Raja
Luffy dan yang lainnya pun mengangguk setuju untuk kembali ke istana.
------------
Hari dengan cepat berlalu, mereka semua berjalan-jalan di ibukota dengan pasangan masing-masing. Hal-hal yang mereka lakukan tidak lain adalah berbelanja berbagai hal seperti Pakaian, Cinderamata, dan mencoba berbagai makanan khas Alabasta. Dan saat malam akan datang mereka kembali ke istana kerajaan, kecuali Hina dan Smoker yang telah kembali ke kapal mereka
Dan saat ini didalam ruangan di istana mereka semua sedang mendiskusikan sesuatu
"Apakah kita akan menjelajahi Negeri ini ketua..?" Tanya Sanji
"Ya mungkin saja kita akan menemukan buah energi seperti di Drum Island.." Saut Zoro
"Tidak, mari kita tinggalkan negeri ini besok.." Kata Luffy
"Eh.." kata Vivi yang terkejut
"Aku tidak akan memaksamu Vivi jika kau ingin tetap tinggal di sini.." Kata Luffy
"Ya kami akan menghormati keputusanmu Vivi.." Kata Nami
"Aku..." Gumam Vivi yang kemudian terdiam dan berpikir
Yang lain tidak berbicara dan membiarkan Vivi berpikir sebentar
Setelah beberapa saat Vivi kemudian berbicara "Aku sangat mencintai negeri ini, tapi aku masih ingin berpetualang bersama kalian, melihat dan belajar banyak hal baru.."
"Jadi aku memutuskan untuk ikut bersama kalian, agar aku bisa banyak belajar hal-hal baru dan kedepannya bisa membuat negeri ini semakin baik dengan berbagai hal yang aku pelajari.." Kata Vivi
"Kau memiliki motivasi yang hebat Vivi.." Kata Nami yang tersenyum
Yang lain juga tersenyum mendengarnya, terutama Luffy karena dia tidak ingin berpisah dengan kekasihnya dan mengulangi hal yang terjadi pada Alfina. Lalu Luffy teringat sesuatu dan bertanya kepada Vivi "Kau besok akan berpidato yang disiarkan ke seluruh negeri kan Vivi..?"
"Ya, mengapa Luffy..?" Tanyanya
"Kalau begitu mari siapkan perpisahan yang bagus.." Kata Luffy dan menjelaskan rencananya
"Itu baik, aku akan melakukan itu.." Kata Vivi
Tiba-tiba pintu terbuka dan Igaram masuk dengan terburu-buru
"Luffy-san, Gawat, lihatlah ini...!" Katanya yang menunjukkan beberapa poster Buronan
"Ohh..? itu semakin naik.." Kata Luffy yang melihat harga buronan miliknya telah menjadi 150 juta berry
"Sial mengapa harga buronan milikmu lebih tinggi dariku..!" Kata Sanji kepada Zoro yang memiliki harga sebanyak 75 juta berry sedangkan Sanji hanya 60 juta berry
"Orang yang kau kalahkan Mr 2 lebih rendah dari pada Mr 1, jadi itu wajar.." Kata Zoro
"Cih, jika aku berada di sana pasti aku juga akan mendapatkannya.." Kata Law yang kesal
"Nah Nah jangan terlalu kesal, mari tunjukkan kekuatan kita nantinya.." Kata Jinbe yang juga tidak mendapatkan harga Buronan
Ya, selama ini Jinbe tidak memiliki buronan karena dia bersembunyi dengan sangat baik meski sempat mengikuti Tiger dalam perjalanan miliknya
"Mengapa kalian begitu tenang, mulai sekarang para Laksamana akan mengincar kalian.." Teriak Igaram
"Nah janganlah terlalu panik Igaram, aku yakin mereka berlima akan dengan senang hati mencoba melawan Seorang Laksamana.." Kata Reiju
"Ya betul yang dikatakan oleh Robin, Igaram-san.." Kata Kaya
"Aku cukup yakin jika mereka berlima bergabung akan dapat dengan mudah mengimbangi seorang Laksamana.." Kata Robin
"Ya, Kelompok kami cukup kuat loh. Tapi Dunia masih belum mengetahuinya.." Kata Nami
"Dengar itu Igaram..? Jadi tidak perlu mengkhawatirkan kami.." Kata Vivi
"Bahkan Putri juga.. tunggu apa maksudnya dengan kami..?" Tanya Igaram
Tapi Vivi tidak sempat menjawab karena terganggu dengan Ke empat lelaki yang masih berdebat
"Kalau begitu mari kita tentukan hasilnya sekarang..!" Kata Sanji
"Siapa takut..!" Zoro juga berkata
"Jangan mengatakan kemampuanku curang nantinya.." Kata Law
"Mari kita pastikan siapa yang terkuat setelah ketua..!" Kata Jinbe juga ikut bergabung
"Kenapa mereka berempat tiba-tiba..?" Tanya Nami kepada Luffy
"Nah, Chopper bertanya kepada mereka siapa yang lebih kuat diantara mereka berempat dan itu lah hasilnya.." Jawab Luffy yang mengangkat Bahu
Nami melihat Chopper yang telah panik sendiri dan mendekatinya "Jangan Khawatir Chopper, Mereka akan segera berhenti.." Kata Nami yang menenangkannya
Betul saja, Robin, Reiju, dan Kuina memukul bagian belakang kepala Law, Sanji dan Zoro lalu menatap Jinbe dengan ancaman
"Lihat..?" Kata Nami
Chopper pun menghela Nafas karena mereka telah berhenti
"Nah Igaram, silahkan pergi kami akan segera beristirahat karena besok aku harus berpidato kan.." Kata Vivi
"Baik Putri.." Jawabnya lalu segera keluar dan terlihat seperti kehabisan energi
"Ah Nami, Hubungi Franky dan katakan padanya jika dia bisa kembali malam ini akan lebih baik.."
"Baiklah.."
"Juga Law, aku ingin kau melakukan sesuatu.." Kata Luffy
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 15