"Ekhem! maaf menyela kalian semua. Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan," sela Profesor Dio tiba-tiba. Semuanya sontak menoleh ke arah beliau.
"Terutama juga bagi dua insan penuh penuh asmara di depan pintu sana," lanjut Profesor Dio. Tentunya yang dimaksud beliau adalah Liana dan Leon.
Suasana hening, Liana dan Leon juga terdiam. Melirik sekitar dan menemukan semua pasang mata tertuju pada mereka.
"APA LIHAT-LIHAT?! JAUHKAN PANDANGAN KALIAN SEMUA DARIKU! DASAR MAHLUK KURANG KERJAAN!" teriak Leon dengan wajah merah padam.
Liana pun tak kalah memerahnya dibanding Leon. Mereka berdua merasa bingung lalu mendekat ke dalam ruangan. Ada beberapa peserta lain yang sempat ke luar masuk lagi ke ruangan itu.
Profesor Dio melirik, dan menemukan dirinya yang tengah ditatap tajam oleh Profesor Merrylin. "A-haha...hehehe, silakan Profesor Merrylin."
Lalu beliau menghisap tongkatnya lagi dan menghembuskan asap. Asap yang sama dan membentuk papan pengumuman yang lain.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com