webnovel

Menunggu Di Taman

Setelah Lena dan Ramosa mengantarkan kucing yang kesakitan kakinya, karena tersenggol oleh kendaraan, dan orang yang menyenggolnya kurang bertanggung jawab, untung saja kucing tersebut masih selamat, dan kami yang mellihatnya langsung dengan cepat membawanya ke klinik untuk di serahkan kepada dokter dan suster yang ada di sana.

Kami melanjutkan perjalanan kami untuk pergi ke taman sambil menunggu waktu sore untuk pergi ke pantai bermain voli bersama-sama.

"Bagaimana kalau kita mampir untuk membeli makan atau cemilan?" Ajak Sisko yang sepertinya dia mulai lapar.

"Bilang saja kamu laparkan" Lena mengejek Sisko yang sudah mulai kelaparan.

"Itu untuk jaga-jaga supaya kalau kita lapar bisa ada yang di makan" Sisko mengelak ejekan Lena karena terlihat Sisko memang berbadan besar dan ideal, dia juga suka sekali makan, bahkan porsi makannya bisa dibilang cukup besar untuk anak seusianya, mungkin karena dia sering berolahraga, sehingga porsi makannya pun cukup besar juga.

"Disana ada supermarket, ayo kita beli makanan disana Lena Rimosa"Ajak Olivia sambil menggandeng tangan Rimosa dan Lena.

"Eh pelan-pelan Olivia" Kata Lena terkejut karena langsung diseret menuju ke supermarket yang dilihat oleh Olivia.

Olivia, Lena, dan Rimosa pun pergi ke Supermarket untuk berbelanja cemilan dan minuman, sambil menunggu mereka kami bertiga duduk di kursi sambil menikmati pemandangan bunga-bungan yang mulai berguguran.

"Sudah masuk musim gugur ya" Terang Sisko kepada kami saat melihat bunga-bunga yang mulai berguguran.

"Iya sebentar lagi ujian akan tiba" Jawab Ramosa sedikit ketakutan dengan masa depan yang akan di hadapi nantinya.

"Bagaimana denganmu Refta, apa kamu sudah bersiap-siap untuk menghadapi ujian-ujian nanti?" Tanya Sisko kepadaku, karena melihat diriku yang tidak terlalu panik saat mendengar kata-kata yang sangat krusial bagi anak-anak seusia kami, apalagi sangat nilai menurut mereka sangat menentukan langkah kedepannya.

"Aku sama seperti kalian, tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan terjadi nantinya, tapi perlu kalian ingat, nilai bukanlah patokan kita sukses atau tidaknya di depan nanti" Terangku sedikit menenangkan mereka.

"Iya tapi tetap saja kita butuh itu untuk bertahan sementara di sekolah ini sampai lulus nanti" Lanjut Sisko yang masih sedikit merasakan ketakutan dengan ujian yang sangat menentukan apakah kami layak atau tidak untuk bertahan di sekolah ini.

"Berpikir demikian pun tidak salah menurutku, karena untuk bertahan dalam segala hal, manusia akan melakukan segala macam cara, tapi jika kamu menikmati segala hal yang kamu terima atau menikmati segala hal yang kamu hadapi, kamu tidak akan takut gagal atau berhasil" Terangku kepada mereka sambil menatap ke arah langit, ya menikmati banyak hal yang masih bisa kita nikmati adalah anugerah yang sesungguhnya.

Kita semua tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi di depan nanti, tapi dengan menikmati hal-hal yang ada pada kita, itulah sesuatu yang banyak sekali orang lupakan, kebanyakan orang-orang hanya berfokus untuk mendapatkan tujuannya, namun mereka lupa untuk menikmati setiap proses dan kejadian saat mencapai tujuan yang mereka capai.

"Benar juga Refta, yang perlu kita lakukan hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan terjadi nanti kan" Terang Sisko dengan menatap langit yang sama denganku sambil mengepalkan tangan menandakan kebulatan hati yang kuat.

Beberapa saat kemudian kelompok perempuan yang ke supermarket sudah kembali dengan membawa beberapa belanjaannya.

"Ayo kita ke taman, kami sudah membeli makanan dan minuman untuk kita nanti" Ajak Lena yang sudah memegang banyak sekali makanan untuk persiapan bekal di taman, seperti oran yang sedang ingin piknik saja pikirku.

Kami semua pergi menuju ke taman dan berjalan bersama-sama, aku dan Ramosa berjalan di belakang sambil menuntun sepeda, terlihat sangat riang teman-teman semuanya.

Akhirnya kami semua pun sampai di taman, "Ayo kita ke sebelah sana, disana ada pohon besar, cukup untuk kita semua, rumput-rumputnya pun bagus, cocok sekali untuk kita duduk bersantai" Ajak Olivia kepada kami semua ke arah pohon besar untuk kami duduki, dan juga keadaan dan suasananya benar-benar sangat bagus untuk di tempati.

"Sebelumnya kita harus cari karpet dulu supaya lebih nyaman saat duduk" Kata Lena kepada kami agar mudah untuk duduk di bawah pohon tersebut.

"Di depan sana kalau tidak salah ada tempat sewa karpet, apa kita mau sewa dulu sebentar untuk kita duduk di sini, supaya lebih nyaman?" Ajak Sisko untuk menyewa karpet di depan taman.

"Ayo Sisko kita tanyakan dulu"Ajakku kepada Sisko untuk menyewa karpet tersebut.

Sampai di tempat penjualnya, kami bernegosiasi untuk menyewa karpet tersebut, namun penjual tersebut tidak berniat untuk menyewakannya kepada kami, akhirnya kami mencari orang lain yang bisa menyewakannya, sampai akhirnya kami mendapati bapak-bapak yang sudah separuh baya sedang duduk sambil menjual barang dagangannya.

"Berapa harga sewanya pak karpet yang satu ini" Tanya Sisko kepada bapak tersebut.

"Kalau itu tidak terlalu tebal murah saja untuk kalian, tapi lebih baik kalian beli saja karpetnya supaya lebih mudah kalau kalian ke sini lagi, di sini tidak selalu ada pedagang atau orang yang menjual karpet" Jelas bapak tersebut kepada kami, pantas saja bapak yang sebelumnya tidak mau menyewakannya kepada kami, mungkin di daerah ini dilarang untuk berjualan.

"Apa sebenarnya di sini dilarang ada pedagang?" Tanyaku penasaran.

"Ya karena di sini daerah kekuasaan organisasi besar, tempat ini juga cukup berbahaya, lebih baik kalian hati-hati dan jangan terlalu lama di sini" Terang bapak tua tersebut memberi peringatan kepada kami.

"Terima kasih atas peringatannya pak, kalau begitu kami beli 3 karpet ini" Jawabku membalas kebaikan bapak tua tersebut.

"Terima kasih kembali, ini ambillah kembaliannya" Bapak itu memberikan kembali kembaliannya kepada kami.

"Ambillah kembaliannya pak, sekalian untuk membalas saran dari bapak" Jawab Sisko sambil memegang 2 karpet dan tersenyum kepada bapak tersebut.

Kami pergi meninggalkan bapak tersebut, "Terima kasih, kalian berhati-hatilah, dan jika bisa jangan sampai terlibat hal apapun dengan organisasi-organisasi besar di negara ini" Terang bapak tersebut kepada kami yang belalu meninggalkannya, saat aku membalikkan badan, aku sudah tidak melihatnya lagi kulihat sekitar ku namun tidak ku temukan lagi bapak tersebut.

Sisko yang heran melihatku bertanya kepadaku "Ada apa Refta?"Tanya Sisko kepadaku.

"Tidak apa-apa, aku hanya heran kemana bapak yang tadi" Jawabku kepada Sisko.

"Mungkin dia sudah pulang"Jelas Sisko kepadaku, tapi aku tau dia bukan orang sembarangan, karena gerakannya sangat cepat, dan menghilang begitu saja.

Akhirnya kami menggelar karpetnya dan makan bersama-sama menikmati makananan yang di beli oleh Lena, Olivia, dan Rimosa di Supermarket, sambil bercerita dan menikmati semua makanan yang ada di sana.

Bab berikutnya