webnovel

#35 selesaikan lewat jalur balap

setelah kita mempermalukan salah satu dari bos mereka.

" Vino!!!!"

"Tetap siagakan Elang Merah di pos masing- mading"

Pak Toha selalu siaga.

Karna ini masih dalam keadaan perang .

Di tambah lagi perlakuan ku kepada Edi.

Aku yakin ini akan semakin memanas.

Di suatu tempat

tepatnya di sebuah mobil mercy

"Nug bantai semua aliansi JC"

"Ak tidak mau tahu"

"Lancarkan serangan habis-habisan kepada mereka"

Ucap Edi sambil memegang pipi merah nya akibat pukulan ku.

Nugroho "tenang om. Tenang!"

"Kembalilah. Dan kita akan menyusun strategi baru untuk itu"

Edi "aku siap melontarkan dana berapun!!!!!"

"asalkan anak-anak JC hancur"

Karna badan ku yang terasa lemas dan sakit aku memutuskan untuk kembali ke kos.

Malam ini sebenarnya ada jadwal balab dengan angin malam.

Tapi aku memilih untuk menyembuhkan semua luka ku.

Brendy menggantikan ku.

Ketika sampai di kamar kos.

Plakkkkkkkk

Sebuah pukulan telak menyambut ku.

"Jangan gegabah kalau kau melakukan sesuatu"

Ujar Wanda dengan tangan di pinggangnya.

Wanda sudah menunggu ku sejak kepulangan ku dari kantor polisi.

itu waktu yang tidak sebentar.

Sebenarnya Wanda sudah menyiap kan cara untuk mengeluarkan ku dari kasus itu.

"Sudah lah !!! jangan dianggap serius."

"Yang penting tubuh ini tak ada yang hilang."

Sebuah genggaman menyentuh perut ku dengan keras.

"Aduuuuhhhhhhhh"

"Tak hilang tapi bengkak semua"

"Wkwkwkkwkwkkw"

Tawa ku sambil menggendong tubuh sexy Wanda.

"walau bonyok...tubuh ini masih sanggup menggendong mu."

Sebenarnya sejak kejadian waktu itu hubungan ku semakin dekat dengan Wanda.

Ak sering berhubungan dengan nya walau hanya melalui tulisan dan goresan huruf di hand pone ku.

"Aku tahu kau akan mengurus ku"

"Makanya aku tak takut dengan luka, bonyok, darah."

Ucap ku dengan memeluk dan mencium Wanda.

Wanda "kamu tak papa."

"tapi entah kenapa hati dan perasaan ku sakit ketika mendengar kamu terluka."

aku "tak usah khawatir."

"seperti apa dan bagaimana keadaan ku."

"aku akan tetap berusaha ada untuk dan demi sebuah kamu."

Aku menghabiskan waktu ku dengan Wanda semalaman. Entah kenapa ini menjadi obat dan penyemangatku.

Dalam hati ku ak ingin menjadikan Wanda seseorang yang lebih dari seorang teman.

Namun ak teringat kalimat pak Arya

"Jangan dulu berhubungan dengan wanita"

Dan ayah ku menghentikan cita-citanya juga karena melindungi ibu ku.

setelah malam berakhir....

"Jaga kondisi dan jangan keluar dulu"

Ujar Wanda sebelum pulang.

tiba - tiba sebuah kabar mengejutkan tiba.

Sebuah tantangan balab dari kupu - kupu malam.

Club' yang dimiliki oleh klompok Monjali.

Dan club' no#2 yang ada di Jogja saat ini.

Tanpa banyak pertimbangan.

Aku menuju ke bengkel kupu - kupu malam.

Ak di temani oleh vino, Fiki, Ando, brendy dan Adam

"Berapa bandrolnya?" Brendy

Di sana ada Nugroho dan tangan kanannya( ryan, Delon, endrik, dan toni).

Lalu tim kupu - kupu malam juga hadir menyapa kami

"Bagaimana kalau siapa yang menang akan menjadi bos yang kalah"

Ujar Toni pembalap andalan KKM

Kami tidak berani menjawab peryataan dari Toni.

Kami semua terdiam ,karena ini bukan keputusan yang bisa diputuskan oleh sepihak.

Tanpa kata aku meninggalkan tempat itu.

Ak tak berani menjadikan masa depan aliansi dengan hasil sebuah balapan

"Ak tahu kau terlalu pengecut untuk taruhan ini"

Wkwkwkwkkwk

Ujar Toni

Vino dan Ando bersiap menyerang toni. Tapi aku menghalanginya

"Ku berikan kedua tangan ku untuk kedua tangan mu kalau kau berani"

Kalimat Balasan untuk menjawab tantangan Toni

kali ini giliran toni yang terdiam.

"Tak ada jawaban"

"Aku tahu kau terlalu pengecut untuk taruhan ini"

Endrik dan ryan melakukan pukulan ke arah ku.

Tapi pukulan mereka dihentikan oleh vino dan Fiki.

"kau ingin pereang????"ujar Fiki

"sudah hentikan"ujar Nugroho.

Kami pun meninggal kan bengkel KKM dan kembali ke bengkel kami.

saat tiba di bengkel.

Pesan pun masuk

'Kita balab 7 hari lagi di depan Casa grande tapi rutenya tidak hanya lurus. Kita gunakan rute memutar.

Kita akan memutar di pertigaan belakang kampus kemudian kembali ke garis start.

bersambung.....

Bab berikutnya