webnovel

161. Tragedi Telur Rebus

"Selamat siang, Ratuku Sayang," sapa Charlos sambil tersenyum.

Charlos sempat takut Rissa marah padanya karena tidak menemaninya di rumah sakit semalam. Tapi sepertinya Rissa tampak sumringah melihatnya. Syukurlah. Senang rasanya bisa melihat Rissa tersenyum padanya dan bukannya cemberut. Hanya senyuman manis itu yang Charlos butuhkan saat ini.

Charlos duduk di sebelah Rissa lalu mengecup puncak kepalanya. "Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak tidak?"

"Nyenyak," jawab Rissa dengan pipi merah padam.

"Apa kamu muntah-muntah lagi tadi pagi?"

"Tidak." Rissa tersenyum. "Oh iya ya. Aku sampai lupa kalau biasanya aku suka muntah pagi-pagi. Tapi tidak. Aku merasa jauh lebih baik." Rissa meremas tangan Charlos.

Charlos menatap tangan Rissa, mengangkatnya lalu menciumnya. "Aku senang sekali mendengarnya. Kalau begitu kamu bisa segera pulang dari sini."

"Ya. Tapi kata suster aku baru bisa pulang kalau dokter sudah visit ke sini dan menyatakan kalau aku sehat."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya