webnovel

Rencana Bu Clara (3)

"Pacar? Maksud Ibu, saya jadi pacar Jovan?" ulang Cinta lagi. Gadis itu diliputi kebingungan. Bagaimana bisa dia tiba-tiba diminta menjadi pacar Jovan, bukannya lelaki ini bahkan tidak suka dengan wanita, pikir Cinta dalam hati. Belum lagi fans lelaki ini bukan main banyaknya, Cinta tidak yakin bisa menghadapi ujaran kebencian dari para fans Jovan.

"Iya, pacar, nanti kita buat settingan cerita kalian, dan kenapa kamu bisa ada di bar itu dengan Jovan malam itu" jelas Bu Clara lagi.

Cinta melirik ke arah Jovan, tidak ada kebingungan atau raut protes dari wajah penyanyi itu. Apa dia sebenarnya sudah tahu tentang rencana ini, tanya Cinta dalam hati. Jovan memalingkan wajahnya, tidak ingin tertangkap oleh mata Cinta.

"Tapi, bukankah Jovan.." Cinta tidak melanjutkan kalimatnya.

"Ya, berita ini secara tidak langsung bisa menghilangkan skandal Jovan" lanjut Bu Clara, seakan mengerti arah pembicaraan Cinta. Wanita itu menyandarkan tubuhnya di sofa empuknya itu. Akhirnya, dia tidak perlu repot-repot menutup rapat komentar-komentar publik diluar sana. Cukup dengan satu berita ini, Clara hanya perlu mengkonfirmasi satu hal, kalau Jovan adalah lelaki straight yang tertipu manajernya, dan selama ini dia sebenarnya punya seorang kekasih, gadis muda sederhana. Memikirkannya saja sudah membuat Clara merasa senang, dia tidak perlu membayar media manapun kali ini untuk menutup skandal memalukan artisnya.

"Jadi gimana?" tanya Clara lagi. Cinta masih terdiam, otaknya masih belum bisa menerima apa yang Clara sampaikan. Menjadi pacar seorang artis terkenal, bukan hal yang mudah, apalagi Jovan sedang terkena skandal orientasi seksual, Cinta tambah bingung memikirkan semua ini.

"Saya.., saya enggak tahu harus jawab apa" ucap Cinta jujur. Jovan melirik ke arah Cinta, sedikit merasa iba pada gadis muda itu, dia pasti kebingungan, batin Jovan. Pria itu masih ingat apa yang Cinta katakan mengenai masalah dia kemungkinan akan kehilangan beasiswanya. Jovan sekarang mengerti mengapa Cinta bisa kuliah di kampus mewah seperti sekarang, gadis ini ternyata salah satu penerima beasiswa, dia pasti sedih sekali kalau harus kehilangan beasiswa itu, Jovan yakin kuliah di kampus seperti tadi membutuhkan biaya yang besar.

"Saya enggak punya waktu banyak untuk masalah ini" balas Clara sambil mendengus, sedikit kesal karena gadis di hadapannya itu tampak belum setuju. Jovan melirik bosnya itu. Kejam sekali, batin Jovan, kesal.

"Berita ini terus berlanjut dan semakin simpang siur, akan berpengaruh bagi karir Jovan bila kita terlalu lama berpikir" lanjut Clara lagi.

"Saya mengerti, tapi saya bingung" aku Cinta.

"Tidak ada ruginya buat kamu kan? Jangan khawatir, kami akan berikan kamu sejumlah uang untuk jadi pacar bayaran Jovan" ucap Clara lagi.

"Bu!" potong Jovan, berseru dengan nada tinggi, Cinta yang duduk tepat disampingnya, tersentak karena terkejut.

"Tentu tidak ada ruginya kan? Kamu bisa terkenal, dapat duit lagi" jelas Clara lagi, dia bingung mengapa Jovan tampak marah, apa salahnya dia berkata seperti itu. Ini juga untuk kebaikan Jovan, ucap Clara dalam hati.

Bu Clara meneliti tampilan Cinta dari ujung rambut sampai ujung kaki, jelas tidak ada yang spesial dari gadis ini, mengapa Jovan bisa terlibat dengan gadis seperti ini. Clara pikir Jovan tidak akan berani bertingkah lagi setelah skandal sebelumnya. Tapi Clara sedikit bersyukur, gadis ini sepertinya gadis baik-baik, seorang mahasiswa. Kalau saja Jovan terlibat dengan gadis nakal, pasti akan lebih sulit untuk Clara menyelesaikan ini. Tapi dia juga tetap harus waspada, bukan tidak mungkin gadis ini ikut menjebak Jovan, pikir Clara lagi.

"Mungkin bagi Ibu tidak ada ruginya bagi saya, tapi itu bukan hal mudah untuk saya putuskan begitu saja" balas Cinta, hatinya sedikit terluka mendengar kalimat Clara yang terkesan meremehkan dirinya, Cinta merasa sedikit terhina, dia memang bukan siapa-siapa bila dibandingkan dengan Jovan yang sangat terkenal, tapi posisinya saat ini dan Jovan sama, mereka sama-sama korban dari video itu. Cinta juga memang butuh uang, tapi kalimat tadi terlalu merendahkan harga dirinya.

"Saya permisi, simpan saja uang Ibu untuk gadis lain" balas Cinta sambil beranjak dari duduknya. Dia memang miskin tapi bukan tidak punya harga diri yang bisa diinjak-injak seperti ini.

"Tunggu!" sahut Jovan tiba-tiba.

"Gue mohon, minta tolong sama elu dengan sangat" ucap Jovan, menahan lengan Cinta. Gadis itu melirik ke arah Jovan, pria itu tampak memohon.

"Maaf" balas Cinta, melepaskan pegangan tangan Jovan.

"Beasiswa, gimana kalau bayarannya bukan uang, tapi beasiswa sekolah, bukannya kamu bilang beasiswa kamu mungkin akan dicabut oleh pihak kampus karena video ini?" ucap Jovan lagi, sebuah ide terlintas di kepalanya. Dia tidak mungkin melepaskan Cinta begitu saja. Harus Jovan akui, dia butuh gadis ini untuk membuat karirnya kembali lagi seperti dulu.

_________

Hai up baru ya..

kemarin cerita ini sempat hilang karena ada pemeriksaan dari pihak WN, mungkin karena ada tag LGBT di cerita ini, tapi udah kembali seperti biasa hari ini, makanya saya baru up sekarang

terimakasih ya untuk semua dukungannya

semoga suka dengan up baru

happy reading

follow Ig saya di rizka_author

rizka_hamicreators' thoughts
Bab berikutnya