Tidak terasa sudah berjam-jam dalam pesawat, kini Kendrik telah tiba di Indonesia ia mencoba untuk menelpon kedua orang tuanya dan ternyata sudah aktif.
"Halo, Pi. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Kendrik yang merasa sangat lega mendengar suara kedua orang tuanya.
"Hem, kami baik-baik saja."
"Syukurlah, memangnya ponsel kalian kenapa? Kenapa mati begitu saja?" tanya Kendrik yang masih penasaran. Ia masih duduk di kursi penumpang pesawat karena ia tidak bisa berdiri sama sekali dan berharap kedua orang tuanya segera menjemput dirinya di bandara.
"Hanya ingin saja!" jawab Tristan dengan begitu santai menjawab pertanyaan anaknya.
"Ma—maksud, Papi?" tanya Kendrik yang tiba-tiba saja terbata-bata.
"Ya, Papi sudah bilang ... hanya ingin saja!" jelas Tristan.
"Jadi ... maksud Papi sengaja melakukan itu?"
"Hem, Geral sudah menuju kedalam pesawat untuk menjemput mu, segeralah turun!" ucap Tristan yang langsung saja mematikan ponselnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com