Yola tersenyum kembali, "Sebenarnya....."
Hano, Stefa, Taera, dan Ardilo menunggu apa yang akan dikatakan Yola. Ada satu sisi dimana Ardilo sangat berharap Yola tidak membuka kedoknya, tapi ada satu sisi dimana Ardilo juga bingung harus bagaimana dan berkata apa karena sudah ketahuan.
"Sebenarnya lo tadi salah menduga. Lo salah paham, Han," kata Yola dengan tenang.
"Salah paham apanya? Kita udah lihat buktinya," kata Stefa dengan marah.
"Sabar, Stef. Kita dengerin dulu," kata Taera berusaha membuat kondisi tenang.
"Harus sabar gimana lagi? Kita udah lihat bukti fotonya kan? Ada juga bukti foto kak Ardilo berduaan sama kak Yola di cafe. Lo juga udah tahu itu. Kenapa lo masih bersabar, Taera?" tanya Stefa dengan marah. Dia kesal karena Taera terlalu sabar.
"Apa? Taera tahu?" tanya Ardilo.
"Iya kak, aku udah tahu kalau kakak sama kak Yola sering ketemu di cafe. Aku juga pernah mergokin kalian berdua..." jawab Taera yang sukses membuat Ardilo kaget.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com