Jacky tepok jidat melihat kelakuan dua orang di depannya. Bukannya berhenti malah makin bertengkar.Ia dibuat bingung bagaimana menyikapi kedua orang di depannya.
"Demir, Dee udah berantemnya. Apa perlu gue kasih kalian pisau satu- satu trus kalian saling bunuh? Jika kalian mati perang dunia ini baru berhenti?" Jacky kembali menghardik Demir dan Dee. "Sekali lagi kalian bertengkar gue ga segan-segan nampar kalian berdua. Kenapa gue yang emosi liat kelakuan kalian. Kayak anak-anak.
Dee dan Demir menghela napas. Mereka berusaha sabar. Mereka sama-sama mengelus dada untuk menghilangkan amarah yang sedang memuncak. Jacky memberikan kedua air mineral. Kompak, mereka minum dalam waktu yang bersamaan.
"HP lo mana bro?" Pinta Jacky meminta ponsel Demir.
"Buat apa?"
"Ga usah banyak tanya. Berikan HP lo sama gue!" Intonasi bicara Jacky mulai meninggi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com