"Hiyak….." pekik Demir kala berduel dengan Yandi. Sampai mati pun Demir tidak akan membiarkan Dee di sakiti oleh Yandi. Sebagai suami ia akan menyelamatkan istrinya bagaimana pun caranya. Demir sangat takut dan shock mengetahui istrinya dalam bahaya.
Demir pergi dari rumah tanpa sepengetahuan keluarganya. Jika terlambat sedikit saja bisa jadi nyawa sang istri dalam bahaya. Demir mematahkan tangan Yandi.
Prak…..Pria itu memekik kala tulang belulangnya patah. Suaranya begitu menakutkan. Yandi memekik menyayat hati. Pekikannya di dengar seluruh penjuru rumah sakit. Para staff yang berjaga bangun dan menghampirinya.
Posisi Joice kian terjepit kala polisi datang ke lokasi. Perempuan itu panik. Ia mencengkram Dee dan mengarahkan pisau lipat ke leher Dee. Polisi mengelilingi Joice seraya mengarahkan pistol. Joice makin panik.
"Dee," pekik Demir kaget. Bajunya basah oleh keringat. Pertarungannya dengan Yandi sangat sengit hingga menguras tenaganya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com