webnovel

Chapter 38

Jennie pov.

Aku bingung bagaimana bisa pasien pertama ku ini bisa kabur setelah ia sadar dari pengaruh obat bius selepas operasi waktu itu , aku hanya bisa berteriak meminta tolong untuk membantu ku membawa pasien pertama ku ini kembali ke ruang rawat nya kembali. agar ia tidak semakin parah keadaan nya

Walau dalam hati aku masih bingung. bagaimana bisa pasien ku ini tau tentang Kevin , dan panggilan sayang Kevin untuk ku. padahal baru pertama kali ini kami bertemu

Setelah bantuan datang dan kembali membawa Nona Lisa ke ruang rawat nya , kedatangan ku di sambut kepanikan dari Nyonya Tania yang seperti nya sedang mencari Nona Lisa yang kabur dari pengawasan nya.

"Dokter !! apa yang terjadi pada putri ku? " tanya Nyonya Tania dengan wajah panik bertanya padaku , dan aku di sini harus bisa tenang lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari pihak keluarga pasien ku.

"Nanti akan saya cerita kan Nyonya. untuk sekarang ini saya mohon pengertian dari anda untuk keluar sebentar , agar saya bisa segera menangani Nona Lisa" jawab ku membuat Nyonya Tania mengangguk dan langsung keluar dari ruangan ini

"Mari kita mulai penanganan nya"kata ku kepada para Suster yang tadi ikut datang membantu ku membawa Nona Lisa tadi

" Baik Dok"ujar mereka lalu kami melakukan sebaik mungkin untuk menangani Nona Lisa yang pingsan tadi

10 menit kami habis kan untuk menangani Nona Lisa , dan akhirnya kondisi Nona Lisa kembali membaik. bahkan sekarang pasien pertama ku ini mulai tersadar dari pingsan nya

"Jangan terlalu terburu-buru. buka saja dengan perlahan" intruksi ku kepada Nona Lisa saat ia ingin membuka mata nya tapi seperti di tahan oleh sesuatu

"Aku kenapa? " tanya nya dengan suara lirih nampak nya masih bingung dengan apa yang telah terjadi pada diri nya beberapa waktu yang lalu

"Kamu tadi pingsan ku di Koridor , dan aku lah yang membawa mu ke mari" jawab ku seramah mungkin lalu ia menatap ku terkejut

Ada apa dengan wajah ku? apa ada sesuatu di wajah ku sampai reaksi nya terkejut seperti ini?

"Ka-kau. kau Dokter cantik yang ada mimpi ku dulu bersama dengan anak kecil yang bernama Kevin bukan? lalu bagaimana bisa kau tiba-tiba hadir di hadapan ku seperti ini? " kaget nya membuat ku sekarang sadar bahwa tadi ia memanggil ku Dokter cantik karena sebuah mimpi yang ia dapat

Tapi aneh nya , kenapa bisa sampai pas seperti itu ya? apa ini hanya kebetulan saja atau gimana? entah lah!! aku tak tau.

"Maaf Dok , seperti nya anda akan berlama di sini. jadi bisakah kami pergi sekarang? " tanya salah satu Suster yang tadi ikut membantu ku menangani Nona Lisa membuat ku tersadar dari lamunan ku dan mengangguk kemudian

"Pergi lah. aku akan tetap di sini , masih ada yang harus ku sampai kan pada Nona Lisa" ujar ku menjawab membuat kedua Suster itu mengangguk lalu pamit keluar meninggal kan keheningan antara aku dan pasien ku ini

Lalu ku dehem sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Nona Lisa tadi yang belum ku jawab

"Begini Nona. saya tidak tau anda mengetahui nya dari mana perihal nama pasien saya sebelum nya , terlebih lagi anda juga bahkan tau jika saya sering di panggil Dokter cantik"

"Tapi!! ketahui lah Nona. saya dan anda baru saja bertemu beberapa hari lalu , dan itu juga karena saya ikut membantu mengoperasi anda kemarin" jelas ku membuat ia terdiam bagai patung

"Operasi? maksud mu aku operasi gitu? "aku hanya mengangguk menanggapi pertanyaan pasien ku ini

" A-aku operasi apa memang nya kemarin? "tanya nya lagi dengan gugup entah karena apa , namun aku tetap menjawab pertanyaan nya itu.

" Begini Nona Lisa , anda pasti sudah tau bukan jika anda memiliki penyakit Leukimia? "ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan basa-basi ku ini , lalu aku kembali melanjutkan kata ku. ketika dia tak menanyakan hal lain nya

" Kanker yang anda miliki mulai menggerogoti tubuh anda , dan kemarin Kanker itu mulai menggerogoti organ hati mu. dan kau tau bukan? hal seperti ini tidak bisa di anggap sepele begitu saja , untuk itu saya mohon kerja sama anda untuk tidak pergi melarikan diri seperti sebelumnya "

Respon pertama kali yang ku dapat setelah mengatakan kondisi nya justru berbanding terbalik dengan prilaku pasien pada umum nya yang akan berteriak histeris tak Terima dengan apa yang terjadi padanya , karena yang ku lihat saat ini justru di tersenyum lebar sambil menatap atap-atap langit ruangan ini.

Dan hal yang paling membuat ku sangat terkejut adalah ketika Nona Lisa mengatakan sesuatu yang aku sendiri bahkan tak percaya beliau akan mengatakan nya , kalian ingin tau pasien ku bilang apa? dia berkata seperti ini

"Gelar pendidikan anda mungkin tinggi sampai bisa menjadi seorang Dokter. tapi anda tidak bisa mengerti saya Dok , saya itu kabur karena ingin mati"

"Saya tidak ingin menjadi benalu lagi di dalam keluarga saya , untuk itu bisa kah saya memohon pada Dokter untuk membantu saya terbebas akan rasa sakit ini? saya ingin bebas Dok. tidak ingin lagi menjadi beban siapapun apalagi dengan penyakit saya yang semakin hari semakin memburuk tak ada perubahan"

"Dan yang paling parah adalah , anda tau Dok? ibu ku ingin aku pergi sejauh mungkin agar tidak menghambat kakak ku untuk mendapatkan kasih sayang dari papa ku. rasanya sangat sakit dan ingin cepat mati saya Dok"

Aku cukup terkejut mendengar keluh kesah nya , aku tak tau bahwa pasien ku kali ini memiliki cerita yang hamr sama dengan Kevin dulu.

Memiliki seorang Ibu kandung yang tidak sama sekali menyayangi nya , tidak di anggap keluarga dan menyuruh nya pergi jauh agar anak yang lain nya mendapatkan kasih sayang.

Ckckckck. orang tua macam apa itu , ah.. !! aku jadi teringat dengan kedua orang tua ku yang bahkan memiliki sifat yang sama seperti Nyonya Tania.

Ah aku sangat tidak menyangka Nyonya Tania akan bersikap seperti ini kepada putri nya sendiri , padahal yang ku lihat dia adalah orang baik. mungkin memang benar ya kata orang

Bahwa jangan menilai orang dari sampul nya , karena kita tidak tau dia itu sebenarnya seperti apa aslinya. ouh iya!! aku lupa memberi tahu Suster tadi untuk memberi kabar pada Nyonya Tania untuk menunggu lebih lama lagi

Tapi seperti nya tanpa ku minta pun kedua Suster itu telah melakukan nya , terbukti sekarang Nyonya Tania tak kunjung masuk sejak tadi.

"Dok" panggil Nona Lisa membuat ku tersentak dan tersadar dari lamunan ku

"Ah iya. ada apa? " tanya ku dengan bersikap seperti biasa saja agar tidak di tertawa kan karena aku malah melamun saat sedang bertugas

"Bukan kah seharusnya saya yang harusnya berkata seperti itu? karena sedari tadi anda malah melamun setelah saya menceritakan kisah hidup saya. apa anda baik-baik saja? " jawab nya balik bertanya dan aku pun menjawab dengan malu-malu karena kepergok melamun tadi

"Ah iya. saya baik-baik saja , tak perlu khawatir"Nona Lisa mengangguk sebagai jawaban membuat ku semakin malu sekarang

" Hmm.. Dok!! boleh saya bertanya ? "aku langsung menoleh kembali pada Nona Lisa dengan senyum cerah ku lagi dan mencoba melupakan kejadian tadi

" Silahkan. katakan lah "ujar ku , lalu ku lihat dia mengulum bibir bawah nya dan nampak ragu untuk mengatakan isi hati nya itu.

Entah kenapa aku suka melihat ia bertingkah seperti ini , beliau jadi terlihat begitu lucu dan menggemaskan. tapi semua itu tak bertahan lama ketika Nona Lisa mengatakan sesuatu yang semakin membuat ku malu pada diri ku sendiri

" Anu Dokter , tolong tangan nya jangan remas payudara saya ya"

Damn

Jatuh lah harga diriku sekarang saat tersadar dengan apa yang tangan nakal ku lakukan sejak tadi

"Sial. sejak kapan aku mesum seperti ini??? "

Jennie pov end.

Bab berikutnya