"Leo." Ujar Yola.
"Ngapain leo disana?" Ujar fahri yang langsung berlari ke tempat dimana Yola berdiri.
"Ya, mengintai kita lah."
"Tenang saja mereka tak kan berani kesini, kalau kita ramai-ramai seperti ini." Kata Fahri.
"Harusnya kita tadi ga memarkirkan motor kita di depan pagar rumah Lala, jadi kita bisa menyergap Leo di sini."
"Ga kepikiran."
""Ga kepikiran."
"Ya udah biarin aja, kita tunggu ayah datang aja." Ujar Jhonatan.
Lalu mereka kembali ke ruang tengah dan bergabung dengan BU Lilik dan BU ranti serta Lala.
"Ayah kok ga nyampe-nyampe sih." Kata Yola.
"Sabar lah." Ujar Jhonatan.
"Di minum dulu tehnya, silahkan Bu Lilik, silahkan anak-anak."
"Terimakasih, BU." Ujar mereka bersamaan.
Ramond memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, karena menurut Danil tak biasanya mereka minta dijemput oleh ayahnya, apa lagi ini di rumah orang, jika dilihat dari alamatnya Danil sangat paham daerah itu adalah perkampungan padat penduduk di tengah kota.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com