Tuan Handoko tersenyum, ayah, bunda, mama dan papamu adalah kawan dekat sejak kami masih duduk di bangku SMU dulu.
Jelita merebahkan kepalanya di pundak Danil sambil mendengarkan cerita dari Tuan Handoko.
"Dulu, mama dan bundamu adalah sahabat karib, kemana-mana mereka selalu bersama, sedangkan papa dan ayah tidak saling mengenal." Tuan Handoko mengawali ceritanya, kemudian menyesap air jahe yang tersaji diatas meja.
"Ayah dan papa saling mengenal karena dua bidadari itu, pada awalnya pada awalnya kami kira kami menyukai perempuan yang sama, karena kami sama-sama sering memperhatikan dua gadis cantik berambut panjang yang selalu dikuncir diatas sini." Ucap Tuan Handoko sambil menunjukkan diatas kepala menunjukkan letak kunciran dua bidadari dalam hidupnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com