Danil merangkul pundak Jelita sambil berjalan di koridor rumah sakit, sedangkan tangan satunya Ia gunakan untuk membawa makan siang mereka. Tangan Jelita memeluk pingang Danil erat, walau sangat kentara perbedaan tinggi badan mereka, namun tetap saja mereka terlihat sangat manis.
Setelah beberapa menit berjalan mereka telah sampai di ruangan VVIP tempat Ronald menginap.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Pintu dibuka dari arah dalam, terlihat wanita paruh baya dengan jilbab berwarna navy menyambutnya dengan hangat.
"Mama... Jelita kangen." Jelita memeluk mamanya erat kemudian mencium kedua pipi wanita yang sudah melahirkannya. Diikuti Danil mencium tangan Mama mertuanya.
"Ayo masuk, kalian lama sekali, untung aja mama ga pingsan karena nahan laper."
"Lebay, mana mungkin mama di rumah sakit akan diem aja dan ga bawa cemilan, mustahiiilll.." Ujar Jelita menimpali perkataan mamanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com