Jacky menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, lengannya masih memerah akibat cubitan Fani tadi. Gila, mamanya itu punya kekuatan apa sih, cubitannya bisa se-khas ini? Sejak dulu sampai sekarang selalu main cubit, macam anak SD saja, astaga!
Jacky menghidupkan iPhone miliknya, memang sebenarnya kan tidak mati karena kehabisan daya, tapi lebih karena Jacky senagaja mematikan benda itu agar tidak menganggu acaranya dengan Kirana tadi. Malas banget kan kalau lagi asyik-asyiknya dan ada telepon masuk? Sungguh sangat menganggu sekali!
Jacky tersenyum membayangkan sosok itu, pasti dia sudah sampai di Jakarta bukan? Ahh ... Sejujurnya Jacky masih rindu sosok itu. Ia masih belum puas menggarapi Kirana tadi, tentu suaminya lah yang jadi alasan. Kenapa sih laki-laki itu tidak di kirim ke mana gitu yang jauh? Kalau perlu di kirim ke luar negeri sekalian sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com