Sadewa mendapat panggilan dari Lika setelah dia baru saja sampai di ruangannya. Jarak kantor dengan Caffe tadi memang cenderung dekat, dan Sadewa cukup terkejut melihat tunangannya sangat cepat menelfonnya padahal biasanya Lika akan menelfon setiap satu hari tiga kali saja.
"Ada apa hem? Apa secepat ini kamu merindukanku lagi?" tanya Sadewa yang sedikit bercanda membuat Lika memutar bola matanya malas. "Tidak, aku hanya memastikanmu sampai ke kantormu dengan selamat," jawan Lika membuat Sadewa menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa yang membuatmu sedikit khawatir seperti ini? Aku tidak benar-benar merasa aku harus dikhawatirkan, apa yang membuatmu merasa kalau ini perlu," Lika mengerucutkan bibirnya sedikit kesal.
"Apa aku salah mengkhawatirkan calon suamiku sendiri?" Pertanyaan Lika berhasil membuat Sadewa sedikit gugup mendengarnya. "Bercandamu tidak lucu," ucap Sadewa membuat Lika menghela nafasnya berat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com