Qiao Mu samar-samar menyadari bahwa pria itu sangat marah karena dia salah memahami tujuannya datang ke Hong Kong.
Li Yan benar-benar terlalu memuji kemampuan dirinya. Pria itu telah menghalangi jalannya mati-matian. Mana bisa dirinya pergi begitu saja?
Di antara mereka sedari awal sudah tidak ada penjelasan, bagaimana pria itu memperlakukannya, itu semua adalah urusannya.
Bahkan jika dijelaskan dengan sangat jelas, itu tetap tak bisa melawan fakta dan membantah pria ini!
Qiao Mu dengan keras kepala menolak untuk menjawab, Li Yan pun dengan dingin berkata, "Qiao Mu, apakah kamu sangat menginginkan kebebasan?"
Ingin kebebasan?
Qiao Mu terkejut dan langsung mengerti bahwa pria ini telah membaca unggahannya di Moment Wechat.
Pria itu mengeluarkan ponsel dan membuka Wechat. Dia kemudian membuka fitur Moment, menemukan unggahannya kemarin malam dan melemparkan ponselnya ke meja kopi di depannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com