webnovel

Yang Dia Mau Adalah Uang!

Editor: Wave Literature

Qiao Mu mengambil kartu itu dan terlihat kebingungan di depan Li Yan, dia berpura-pura tidak mengerti, "Paman, ini apa?"

Li Yan tersenyum tipis, raut wajahnya terlihat datar, dia tahu kalau Qiao Mu sedang berpura-pura bodoh, namun tetap menjelaskannya dengan sabar, "Ini adalah kartu untuk belanja barang mewah di mal, dengan membawa kartu ini, kamu bisa menikmati senangnya menggesek kartu, gesek saja sesukamu."

Perkataan Li Yan sudah membuat Qiao Mu kesal setengah mati, tapi dia tetap menjawab, "Keponakan, bagaimana? Apa kamu cukup puas dengan tindakanku?"

"Li Yan, kamu mempermainkanku!" Dia sudah menahannya sampai batas maksimal, Qiao Mu melempar kartu belanja itu ke atas meja, dia terbelalak marah menatap Li Yan, "Yang aku mau adalah uang, 300 ribu yuan! Cek juga tidak apa-apa, uang tunai juga boleh, transfer juga bisa! Aku tidak mau kartu belanja! Kamu sudah berjanji padaku untuk memberiku uang!"

Pria ini benar-benar keterlaluan, kata-katanya tidak bisa dipegang, setelah Li Yan menipunya untuk datang, Li Yan memberinya setumpuk tas-tas dan baju mewah, kemudian kartu belanja, dia pikir siapa Qiao Mu!

Raut wajah Li Yan seketika terlihat sedikit muram, mata hitamnya tampak menyipit, kedua tangannya dilipat di depan dada, "Kapan aku berjanji padamu untuk memberi uang?"

Qiao Mu terlihat amat kesal mendengarnya. 

Baiklah, kalau diingat kembali, pria itu memang tidak pernah mengatakannya dengan jelas, kalau dia menyuruhnya datang mengambil uang!

Qiao Mu marah sampai dadanya kembang kempis, beberapa saat kemudian dia baru berhasil menekan amarahnya, tidak ada untungnya bagi Qiao Mu kalau terus melawan Li Yan, pria ini jauh lebih berbahaya dari bayangannya, dia benar-benar tidak boleh mengganggunya!

Qiao Mu menarik-narik sudut bibirnya, dia tersenyum, "Paman, kamu tidak boleh seperti ini terhadapku, aku sudah menjadi orangmu, apa kamu tidak rela memberikan uang yang hanya berjumlah sedikit seperti itu, apa kamu tidak merasa bersalah dengan statusmu?"

Li Yan duduk di atas kursi kerja, dia mengangkat wajah dan melihat makhluk kecil yang terlihat penuh perhitungan, "Keponakan, sepertinya kamu yang bilang kalau kita akan impas asalkan aku memberimu barang-barang mewah seharga 300 ribu yuan."

Qiao Mu terlihat kesal, pria itu memberinya setumpuk sampah, dan ingin menganggap impas hubungan mereka?

Karena sudah bertekad, Qiao Mu duduk di atas paha Li Yan dan merangkul lehernya, "Tapi, kita berdua sekarang belum impas kan?"

Li Yan menatapnya mendekat dengan tenang, jelas-jelas wajahnya terlihat sangat lugu dan polos, tapi dia sama sekali tak menyangka kalau Qiao Mu akan berbuat seperti ini demi mencapai tujuannya. Li Yan malah ingin melihat, sejauh apa Qiao Mu akan bertindak demi uang!

Qiao Mu telah membuang harga dirinya, dia menurunkan standarnya, "Paman, kalau Paman merasa aku tidak pantas dihargai 300 ribu yuan, berapapun yang kamu beri aku bersedia menerimanya, tapi kamu tetap harus memperlihatkan kemampuanmu kan?"

Berapapun tidak apa-apa?

Qiao Mu benar-benar bisa melakukan apapun untuk mencapai tujuannya!

Tatapan Li Yan menjadi suram, dan tatapannya tampak tak dalam, terasa dingin dan raut wajahnya terlihat sangat buruk.

Qiao Mu tiba-tiba ketakutan dibuatnya, saat Li Yan tidak tertawa, dari awal wajahnya sudah terlihat sangat dingin, sedangkan sudut bibirnya terlihat menurun, sorot matanya yang gelap terlihat dingin, bahkan mungkin bisa membekukan orang.

Qiao Mu seketika tidak berani berkata-kata lagi, dia seperti duduk di karpet berjarum, dan seolah ingin melarikan diri.

Li Yan menyipitkan matanya, dia menahan pinggang Qiao Mu, menahannya untuk bertatapan dengannya, "Qiao Mu, ini adalah terakhir kalinya aku bertanya padamu, mau kamu gunakan untuk apa uang ini?"

"Paman, aku … aku benar-benar …" Qiao Mu masih berusaha meronta untuk terakhir kalinya, tapi sebelum dia selesai bicara, dia merasa kalau terus dilanjutkan, hal ini akan semakin menjadi.

Li Yan tersenyum dingin, hanya bibirnya yang tersenyum, tapi wajahnya tidak menunjukkan rasa senang sama sekali, nada bicaranya terdengar memperingatkan, "Walaupun kamu tidak mengatakan yang sejujurnya, aku juga bisa menyuruh orang untuk menyelidiki masalah ini, hanya saja kalau aku menyelidikinya, hasilnya pasti tidak sama jika kamu sendiri yang mengatakannya."

Kemudian Li Yan berhenti sejenak, dia lalu berkata lagi, "Kamu seharusnya mengerti."

Qiao Mu seketika merasa merinding ketakutan!

Bab berikutnya